BERITA KRIMINAL

Ayah di Konawe Rudapaksa Anak Kandung, Kasus Terungkap Setelah Korban Melahirkan

Kasus ayah rudapaksa anak kandungnya kembali terjadi. Kali ini di Konawe, Sultra. Pelaku rudapaksa anaknya hingga hamil dan lahirkan bayi

Editor: Dewi Haryati
cronica.com.ar
Ilustrasi tindak asusila. Ayah di Konawe, Sultra rudapaksa anak kandungnya berulang kali hingga hamil dan melahirkan bayi 

KONAWE, TRIBUNBATAM.id - Bukannya melindungi anak kandungnya, seorang ayah di Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra) justru menjadi pelaku asusila terhadap putrinya.

Korban disetubuhi berulang kali hingga akhirnya korban hamil dan melahirkan seorang bayi.

Kasus asusila di Konawe ini baru terungkap setelah korban melahirkan bayi, baru-baru ini.

Sebelumnya, kasus asusila ini tertutup rapat bahkan saat korban hamil.

Sebenarnya antara korban yang masih berstatus pelajar ini dan pelaku berinisial R (50), tak setiap hari tinggal serumah.

Namun ada satu waktu di mana korban pulang ke rumah orang tuanya yang ditempati pelaku.

Di situlah pelaku beraksi melakukan tindakan bejatnya.

Kasus asusila ayah terhadap anak kandung ini telah ditangani kepolisian dan pemerintah setempat.

Baca juga: Ayah Rudapaksa Dua Anak Kandungnya Karena Istri Lagi Datang Bulan

Camat Amonggedo, Megawati mengatakan, pihaknya sedang berupaya agar korban yang trauma mendapatkan pendampingan psikolog dari Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPPA) Kabupaten Konawe.

"Kita lagi koordinasikan supaya korban dapat pendampingan," ujarnya saat dihubungi TribunnewsSultra.com, Selasa (09/05/2023).

Mega, sapaan akrab Megawati, menambahkan, korban mengalami trauma berat.

"Iya, anaknya trauma berat," katanya.

"Kalau ditanya jawabannya cuma iya dan mengangguk saja," sambungnya.

"Jadi kami lakukan pendampingan terus," tandasnya.

Korban Disetubuhi Berkali-kali

Kasus asusila ini baru terungkap setelah korban melahirkan seorang bayi.

Megawati mengatakan, ia baru mengetahui kasus ini setelah mendapat teguran dari Bupati Konawe, Kery Saiful Konggoasa (KSK).

"Saya juga baru dengar, saya dimarahi. Dari Kendari tadi saya langsung balik ke Konawe untuk urus ini," kata Mega.

Mendapatkan tugas langsung dari Bupati, Mega langsung mengumpulkan informasi.

Ia lantas menemukan fakta bahwa pelaku berulang kali menyetubuhi korban.

Mega menjelaskan, korban merupakan siswi yang sekolah di Kecamatan Unaaha, Kabupaten Konawe, Provinsi Sultra.

Saat sekolah, korban tinggal dengan bibinya.

Korban akan pulang ke rumah tiap hari Sabtu.

"Jadi di sana korban tinggal sama bibinya, dan setiap hari Sabtu pulang ke rumahnya yang berada di Kecamatan Amonggedo," beber Mega.

Saban hari, saat pulang ke rumah, korban tiba-tiba dirudapaksa oleh ayahnya.

Kasus rudapaksa ayah terhadap anak kandung tersebut, kata Mega, terjadi beberapa kali hingga korban melahirkan seorang bayi.

"Korban mengaku selalu dipaksa. Kejadiannya di rumahnya yang di Kecamatan Amonggedo," ungkap Mega.

Terungkap Setelah Korban Melahirkan

Kasus asusila ayah kepada anak kandung ini sudah berjalan sejak lama.

Pasalnya, anak sudah melewati proses kehamilan yang normalnya selama 9 bulan.

Dalam rentan waktu tersebut, kasus ini tertutup rapat.

Kasus baru terungkap setelah korban melahirkan seorang bayi.

Baca juga: Ayah Rudapaksa Anak Kandung, Tak Tahan Lihat Putrinya Pakai Handuk Sudah Mandi

Mega sendiri mengakui, baru mengetahaui kasus asusila tersebut setelah mendapatkan teguran lewat telepon oleh Bupati Konawe, Kery Saiful Konggoasa.

Camat Amonggedo tersebut langsung meminta tolong kepala desa setempat untuk mengumpulkan informasi secara lengkap.

Mega juga berkoordinasi dengan kepolisian setempat untuk proses hukumnya.

"Kepala Desa lagi saya minta ke rumah keluarganya, untuk tanyakan kronologinya," ujar Mega.

"Saya masih ketemu orang Polsek ini, karena perintahnya Bupati Konawe supaya diproses," imbuhnya.

Mega mengaku, sempat menanyakan alasan kepala desa tak melaporkan kasus ini.

"Saya sempat tanya juga kepala desa, kenapa tidak laporkan kepada saya ada kejadian seperti itu," ujarnya.

"Seharusnya dilaporkan sehingga kita bisa melakukan langkah-langkah hukum termasuk melakukan pembersihan kampung karena peristiwa tabu tersebut," sambungnya.

Pertanyaan Mega tersebut dijawab kepala desa dengan memaparkan adat dan budaya. Katanya, kejadian tersebut dapat memicu keamanan hingga kebatinan kampung apabila diketahui publik.

"Makanya saya sempat malu juga saat ditanya tentang kejadian itu, apalagi Bupati Konawe yang langsung tegur dan marahi kita," jelasnya.

Mega mengatakan, kepala desa merasa malu dengan kejadian tersebut sehingga diselesaikan secara sembunyi-sembunyi dan tak melibatkan pemerintah di atasnya.

"Jadi alasan kepala desanya tidak melaporkan karena dia merasa malu dan hal tersebut juga merupakan aib," ujarnya.

"Namun, hal ini bukan hanya berefek pada kampung itu, tapi kampung-kampung lain di Konawe, termaksud suasana kebatinan orang-orang di Kecamatan Amonggedo," tutupnya. (TribunnewsSultra.com)

 

Artikel ini telah tayang di TribunnewsSultra.com dengan judul Ayah di Konawe Gauli Anak Kandung di Rumah Berlaki-kali, Kini Korban Sudah Melahirkan Bayi

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved