BATAM TERKINI

Perusahaan Properti di Batam Ini Keluhkan Pemadaman Listrik hingga Mati Air

PT Puri Global Sukses (PGS) Tbk, perusahaan yang bergerak di bidang properti di Batam keluhkan pemadaman listrik hingga mati air yang terjadi

Penulis: ronnye lodo laleng | Editor: Dewi Haryati
tribunbatam.id/istimewa
PT PGS Tbk paparkan laporan tahunan perseroan tahun 2022, Jumat (9/6/2023) di Hotel Planet Holiday Batam. Dalam rapat itu juga dikeluhkan soal pemadaman listrik dan mati air yang terjadi di Batam saat ini 

Corporate Secretary PT PGS Tbk Wiwi Herwiwati menjelaskan, menghadapi siklus bisnis yang terus berubah dan tantangan yang ada, perseroan mengambil sikap untuk terus bertahan dengan kinerja maksimal dan meningkatkan efisiensi di semua lini.

Dengan mengerjakan proyek dengan penuh kehati-hatian dalam manajemen waktu dan biaya.

"Perseroan berkomitmen untuk hadir sebagai perusahaan yang berorientasi kepada pelanggan. Untuk itu, kami terus menggali dan mencari tahu keinginan dan kebutuhan pelanggan secara intensif guna merancang strategi pemasaran yang tepat dan efektif," ujar Wiwi, Sabtu (10/6/2023).

Untuk mencapai pertumbuhan bisnis secara jangka panjang, perseroan terus melakukan mitigasi risiko bisnis, menjaga kondisi keuangan dan melakukan pengembangan produk.

Perseroan terus membenahi aspek operasional dalam rangka memperkuat landasan dan identitas bisnis.

"Upaya ini dalam rangka menentukan strategi yang tepat untuk meningkatkan kepercayaan pasar dan memproyeksikan prospek usaha perseroan di masa mendatang," terangnya.

Adapun target kinerja keuangan tahun 2023, perseroan menargetkan pendapatan naik sekitar 62,73 persen, dari Rp 32,20 miliar tahun 2022 menjadi Rp 52,40 miliar tahun 2023.

Baca juga: SEJUMLAH Wilayah di Batam Bakal Mati Air Hari Ini, Rabu 24 Mei 2023, Cek Lokasinya

Sedangkan, laba bersih naik 1.000 persen dari Rp 570 Juta pada tahun 2022 menjadi Rp 8,95 miliar pada tahun 2023.

Peningkatan tersebut berasal dari penjualan sisa stok rumah dan ruko pada 2023.

Aset perseroan ditargetkan naik sebesar 29.90 persen dari Rp 316,74 miliar tahun 2022 menjadi Rp 411, 44 miliar pada tahun 2023.

"Kenaikan aset disebabkan belum diakuinya pendapatan apartemen pada tahun 2023. Sehingga beban proyek terkumpul pada akun
inventori dan pembayaran dari konsumen terkumpul pada akun uang muka pendapatan," ucapnya.

(*/TRIBUNBATAM.id/ Ronnye Lodo Laleng)

Baca juga Berita Tribun Batam lainnya di Google

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved