TANJUNGPINANG TERKINI

Stunting di Tanjungpinang Masih di Angka 14 Persen, Pemko Kejar Target Nasional

Pemko Tanjungpinang masih berjuang keras untuk menurunkan angka stunting di Tanjungpinang.

Penulis: Endra Kaputra | Editor: Septyan Mulia Rohman
ISTIMEWA
Wakil Walikota Tanjungpinang, Endang Abdullah menyeut jika Pemko Tanjungpinang sedang berupaya keras menurunkan angka stunting di Tanjungpinang minimal menjadi 10 persen. Foto Endang Abdullah saat menghadiri rapat koordinasi dalam rangka stabilisasi harga dan pasokan barang kebutuhan pokok menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Bulan suci Ramadan dan hari raya Idul Fitri 2022, yang diadakan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) di Hotel Aston Tanjungpinang. 

TANJUNGPINANG, TRIBUNBATAM.id - Angka stunting di Tanjungpinang masih berada di 14 persen.

Pemko Tanjungpinang sedang berupaya keras untuk menurunkan angka stunting di Tanjungpinang minimal 4 persen, atau menjadi 10 persen.

Agar semua pihak bisa ikut andil terhadap penurunan stunting di Tanjungpinang, Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) yang juga menjabat Wakil Wali Kota Tanjungpinang berkoordinasi dengan Tim Pendamping Keluarga (TPK) di Kelurahan Tanjung Unggat.

Tugas tim pendamping keluarga (TPK) ini untuk mengupayakan penurunan angka stunting dan resiko stunting di Tanjungpinang.

“Peran TPK sangat luar biasa dalam memberikan bimbingan pola asuh, karena anak yang diasuh dengan pola asuh yang baik akan berdampak pada tumbuh kembang yang baik. Alhamdulillah berkat usaha tersebut, semakin hari semakin menurun jumlah kasus stunting di wilayah Kelurahan Tanjung Unggat,” ucap Endang Abdullah, Sabtu (5/8/2023).

Baca juga: Datangi DPRD Tanjung Pinang, Endang Abdullah Buka Sisa APBD Tahun 2021

Hal itu ditunjukkan dengan upaya TPK yang setiap bulan melakukan evaluasi dengan memberikan intervensi kepada baduta yang mulai ada progres pada kenaikan tinggi badan dan berat badan.

Lebih lanjut, untuk memastikan data keluarga beresiko stunting, Endang mengajak TPK kelurahan Tanjung Unggat melakukan survei ke rumah keluarga yang berisiko stunting.

"Kami lihat langsung kondisi anak yang beresiko stunting, apakah memenuhi indikator untuk masuk kategori berisiko. Dengan mendatangi langsung dapat memastikan jumlah data dari BKKBN dengan kondisi dilapangan sesuai,” terangnya.

Endang berharap kepada seluruh tim percepatan stunting untuk terus bersemangat dan optimis terhadap penurunan jumlah stunting sesuai target pemerintah pusat.

“Mereka kita minta koordinasi terus dengan dinas kesehatan, puskesmas, posyandu dan TPK untuk memantau pertumbuhan balita di wilayah kita," sebutnya.

Sementara itu, Santi Darmita, selaku Penyuluh KB Kecamatan Bukit Bestari menyampaikan jumlah keluarga berisiko stunting di kelurahan Tanjung Unggat untuk Pasangan Usia Subur (PUS) itu sekitar 1.594 orang dan untuk keluarga sasaran berisiko stunting adalah baduta, balita dan ibu hamil sekitar 450 KS.

Baca juga: 2024 Target Stunting Di Tanjungpinang 10 Persen, TPK Diminta Sasar Anak Beresiko Stunting Yang Dekat

“Dari 450 keluarga sasaran tersebut, yang berisiko stunting sekitar 279 untuk wilayah Tanjung Unggat setelah diverifikasi berdasarkan pendataan keluarga 2021,” jelasnya.

Selain itu, untuk bantuan makanan kepada 8 orang anak yang sudah terindikasi stunting sat ini memasuki bulan kedua.

“Bantuan ini dananya bersumber dari bapak asuh anak stunting (BAAS) bersumber dari iuran yang dikumpulkan oleh Dinas Kesehatan yang disalurkan langsung melalui makanan tambahan ke balita-balita stunting, jumlah balita stunting yang dibantu untuk kelurahan Tanjung Unggat ada 8 orang anak dan memasuki bulan kedua ini rencananya akan memasak makanan tambahan secara mandiri," tukasnya.(TRIBUNBATAM.id/Rahma Tika)

Sumber: Tribun Batam
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved