KISRUH REMPANG

Jelang Batas Akhir Pendaptaran Relokasi, Warga Kampung Tua Masih Enggan Mendaftar 

Beberapa warga Pulau Rempang Cate itu mengaku tak ingin mendaptar ke posko yang telah disediakan BP Batam. Para warga memilih untuk tetap bertahan di

Penulis: Beres Lumbantobing | Editor: Eko Setiawan
TribunBatam.id/Bereslumbantobing
Posko Relokasi Kantor Camat Galang  

TRIBUNBATAM.ID,BATAM - Ratusan bahkan ribuan warga Pulau Rempang Cate yang terdampak relokasi masih enggan mendaptar untuk didata, apalagi mereka yang tinggal di kampung tua. 

Beberapa warga Pulau Rempang Cate itu mengaku tak ingin mendaptar ke posko yang telah disediakan BP Batam. Para warga memilih untuk tetap bertahan di tanah adat warisan nenek moyang mereka. 

“Jangan kami diintervensi. Sampai sekarang kami tak mau daptar, kalau kami daptar ke posko artinya kami menyerah. Kami masih bertahan di kampung kami, kami tak mau direlokasi,” ujar seorang warga kampung tua Pasir Panjang, Lauidin, Selasa (19/9).

Diakuinya, sampai jelang batas pendaptaran relokasi, warga yang tinggal di kampung tua masih solid untuk tidak datang ke posko relokasi.

“Kalau ada yang daptar ke posko, barangkali mereka bukan warga kampung tua,” ujarnya. 

Tak hanya Lauidin, beberapa warga kampung tua yang berada di Pulau Rempang Cate menyampaikam hal yang sama. Yakni, mereka enggan mendaptarkan untuk direlokasi. 

Meski mereka tau, besok Rabu (20/9) merupakan batas akhir pendaftaran relokasi namun hal itu tak membuat masyarakat untuk meninggalkan kampung halaman. 

“Iya, kami tau. Sesuai informasinya, besok batas pendaptaran, namun kalau kami tak mau direlokasi, ya kami masih tetap bertahan disini,” tutur warga lainnya, Adi. 

Dari informasi yang dihimpun Tribun Batam setelah beberapa hari menongkrongi posko relokasi, baik di Posko Relokasi MPP dan Posko Relokasi Kantor Camat Galang jumlah pendaptar masih terbilang minim. 

Dari daftar kunjungan warga ke posko, sehari hanya belasan hingga puluhan orang yang datang. Apalagi di posko MPP, hanya belasan orang setiap harinya. Berbeda dengan posko di kantor Camat Galang, sedikitnya ada 25 orang yang berkunjung setiap harinya. 

Namun orang yang mengunjungi posko relokasi itu lebih dominan hanya sekedar konsultasi, bukan membawak berkas persyaratan untuk didata agar direlokasi.

Hal itu diakui petugas posko saat ditemui Tribun di Posko MPP dan posko Kantor Camat Galang. 

“Belum banyak yang daptar, warga yang datang lebih banyak sebatas konsultasi,” ujar seorang petugas posko di kantor Camat Galang ditemui, Minggu (17/9) siang. 

Hingga kini, H-1 jelang batas pendaptaran relokasi, belum diketahui berapa jumlah akumulasi warga yang telah mendaptar untuk direlokasi. 

Dari hari pertama pendaptaran posko relokasi dibuka, BP Batam masih enggan memberikan komentar. 

Informasi data jumlah warga yang mendaptar masih tertutup rapat. 

Humas BP Batam, Sazani melemparkan jawaban pihaknya, petugas posko masih melakukan pendataan. 

Sazani enggan berkomentar lebih jauh. Ia bersaran agar menghimpun informasi dari Direktur Humas BP Batam. 

“Langsung ke bu Karo saja iya,” jawabnya, Selasa (19/9).

Sementara Direktur Humas BP Batam, Atiastuti enggan merespon pesan yang dilayangkan penulis. 

Dari informasi yang dihimpun tribun, minimnya warga Rempang Cate yang mendaptar ke Posko Relokasi membuat sejumlah petugas BP Batam, termasuk tim terpadu perlahan mulai turun ke rumah warga. Aksi Door to Door dilakukan untuk membujuk warga agar mendaptar untuk direlokasi.(TRIBUNBATAM.ID/bereslumbantobing)

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved