KISRUH REMPANG

Luhut Binsar Bicara Soal Rempang, Minta Pengkritik Tak Asbun, Sebut Sudah Clear

Menko Marvest, Luhut Binsar Pandjaitan bicara soal rencana investasi di Rempang, Kecamatan Galang, Kota Batam, Kepri.

TribunBatam.id/Hening Sekar Utami
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) RI, Luhut Binsar Panjaitan, saat diwawancarai di Batam, Kepulauan Riau (Kepri), Kamis (9/3/2023). Ia menyebut permasalahan di Pulau Rempang terkait rencana investasi sudah clear. 

BATAM, TRIBUNBATAM.id - Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menegaskan agar orang yang mengkritik investasi di Pulau Rempang, Kecamatan Galang, Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) agar tidak asal bicara.

Luhut Binsar Pandjaitan mengklaim, permasalahan di Pulau Rempang sudah clear alias tuntas.

Sebagai informasi, beberapa hari lalu terjadi kekerasan yang dilakukan oleh aparat gabungan yang terdiri dari Polisi Republik Indonesia (Polri), Tentara Nasional Indonesia (TNI), Ditpam Badan Pengusahaan, dan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) terhadap Warga Pulau Rempang di Jembatan 4 Barelang, Kota Batam, Kepulauan Riau.

Tragedi Rempang muncul akibat aktivitas pematokan tanah sebagai bagian dari proyek Rempang Eco-city.

Rempang Eco City merupakan proyek strategis nasional (PSN) yang digarap oleh Badan Pengusahaan (BP) Batam bersama perusahaan swasta PT Makmur Elok Graha (MEG), dengan target investasi mencapai Rp 381 triliun pada 2080.

Baca juga: Panglima TNI Minta Maaf ke Warga Rempang Soal Pernyataan Memiting Viral di Medsos

Untuk menggarap Rempang Eco City, PT MEG diberi lahan sekitar 17.000 hektar yang mencakup seluruh Pulau Rempang dan Pulau Subang Mas.

Pemerintah juga menargetkan, pengembangan Rempang Eco City ini akan menyerap sekitar 306.000 tenaga kerja hingga 2080.

"Jadi sebelum anda mengkritik cek dulu benar tidak. Jangan asal ngomong saja," ujarnya.

Ia mengatakan, saat ini sedang proses mendinginkan suasana.

Adapun menurut dia kisruh kemarin karena pendekatan yang kurang pas.

"Selama saya yang menangangi, banyak pembebasan lahan tak ada masalah," kata Luhut ketika ditemui di Hotel Pullman Central Park, Jakarta Barat, Selasa (19/9/2023).

Luhut mengatakan, pada umumnya rakyat di sana mau direlokasi, jadi tidak ada masalah apa-apa.

Ia menyebut mereka mau direlokasi karena ada yang ingin dikasih rumah, pekerjaan, sekolah, dan sebagainya.

Baca juga: Ombudsman Temukan Potensi Maladministrasi terkait Proyek Rempang Eco City

"Ada juga (yang mau dikasih, red) uang tunai saja. Kemudian yang provokator pasti ada. Itu perlu dipisahkan. Jadi saya kira tidak ada masalah," ujar Luhut.

Luhut berujar bahwa sudah mengirim tim ke Rempang untuk melakukan sosialisasi kepada masyarakat.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved