BERITA SINGAPURA

Singapura Ledakkan Bom Peninggalan Perang Dunia II, Ribuan Warga Mengungsi

Singapura sebelumnya gempar setelah penemuan bom yang beratnya ditaksir 100 kg peninggalan perang dunia II di lokasi kontruksi, Rabu (20/9).

TribunBatam.id via The Strait Times
Tangkap Layar Tim Pembuangan Senjata Peledak Angkatan Bersenjata Singapura (SAF) saat hendak meledakkan bom peninggalan era perang dunia II yang beratnya ditaksir mencapai 100 kg di lokasi konstruksi Bukit Timah Atas, Singapura, Selasa (26/9/2023) siang waktu setempat. 

Pihak berwenang telah memberi tahu warga pada hari Minggu bahwa mereka tidak boleh berada di rumah antara jam 8 pagi dan 7 malam pada hari Selasa.

Salah satu tempat yang ditunjuk untuk mereka datangi adalah Senja-Cashew Community Club (CC).

Menteri Luar Negeri Vivian Balakrishnan, yang merupakan anggota parlemen di wilayah GRC Holland-Bukit Timah tempat bom ditemukan, mengunjungi CC pada Selasa pagi.

Ia pun dilaporkan berbicara dengan beberapa warga.

Baca juga: Singapura dan Hasil Survei Warganya Dalam Memandang Agama

Dr Balakrishnan mengucapkan terima kasih kepada lembaga-lembaga yang terlibat, termasuk polisi, SAF, Otoritas Bangunan dan Konstruksi, serta Dewan Perumahan.

Menurutnya, evakuasi warga berjalan lancar karena mereka meninggalkan rumah tepat waktu, dan bekerja sama dengan polisi.

Ia mengaku khawatir dengan kemacetan lalu lintas, namun hal itu telah berhasil diatasi dengan efektif oleh polisi.

“Di tingkat masyarakat, Anda dapat melihat bahwa kami sebenarnya telah melakukan persiapan yang berlebihan, karena kami tidak yakin secara pasti berapa banyak orang yang memerlukan bantuan tambahan. Tapi kami pikir lebih baik melakukan persiapan berlebihan daripada kurang persiapan,” ujarnya.

Ia mengatakan, karena hari itu adalah hari kerja, maka sebagian besar masyarakat berangkat kerja.

Sedangkan siswa berada di sekolah dan menjalani kehidupan sebagaimana mestinya.

Dr Balakrishnan mengatakan pihak berwenang fokus pada kelompok rentan, dan harus membuat pengaturan agar mereka yang terbaring di tempat tidur bisa mendapatkan akses ke tempat penitipan anak.

Dia mengatakan ada fasilitas di Bukit Panjang dan mereka yang menggunakan kursi roda dirawat di Community Centre.

Baca juga: Warga Singapura Soroti Polemik Rempang, Apa Batam Aman?

Ia mengaku sangat senang dengan masyarakat yang saling mendukung dan masyarakat tetap tenang.

“Saya senang dengan respons masyarakat, ketenangan dan ketenangan masyarakat kami, dan tentu saja profesionalisme lembaga kami. Jadi, terima kasih sebesar-besarnya kepada semuanya,” ujarnya.

Dr Balakrishnan mengatakan tahap operasi selanjutnya adalah pembuangan bom dan pikirannya tertuju pada personel SAF EOD.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved