Kualitas Udara di Batam Hasil Pantauan DLH dan World Walking Day 2023

Kualitas udara di Batam tidak sehat berdasarkan hasil pantauan DLH jadi sorotan banyak pihak. Di sisi lain, Pemko Batam menggelar World Walking Day.

|
TribunBatam.id via mediacenterbatam.go.id
KUALITAS UDARA DI BATAM - Pelaksanaan World Walking Day (Hari Jalan Kaki Sedunia) tingkat Kota Batam Tahun 2023 di Dataran Engku Putri, Sabtu (7/10/2023). Hasil pantauan DLH Batam sebelumnya menyebut kualitas udara di Batam masuk kategori tidak sehat. 

“Mens sana in corpore sano, bahwa di dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat. Karena kesehatan raga berpengaruh besar dalam jiwa seseorang. Mari Kita budayakan hidup sehat dalam kehidupan sehari-hari. Banyak kegiatan olahraga yang bisa dilakukan, senam, jalan kaki atau bersepeda,” ajaknya.

KUALITAS Udara di Batam serta Penyebabnya

Sekretaris Daerah Kota (Sekdako) Batam, Jefridin, M.Pd sebelumnya mengimbau masyarakat untuk mengurangi aktivitas di luar rumah dan menggunakan masker jika harus beraktivitas.

Hal ini untuk mencegah dampak buruk kabut asap bagi kesehatan, terutama bagi anak-anak, lansia, dan penderita penyakit pernapasan.

“Atas nama Wali Kota Batam, Bapak Muhammad Rudi, saya mengimbau untuk mengurangi aktivitas di luar rumah. Jika harus beraktivitas di luar rumah diharapkan dapat menggunakan masker. Bagi anak-anak, lansia dan penderita asma sebaiknya hindari bermain di luar rumah,” ujarnya.

Jefridin menjelaskan bahwa nilai ISPU di Kota Batam relatif naik sejak 18 September 2023.

Baca juga: Kabut Asap di Batam Belum Ganggu Penerbangan dan Pelayaran

Pada 4 Oktober 2023, nilai ISPU masih berada pada kategori sedang dengan angka 94. Namun pada hari ini, nilai ISPU sudah naik ke kategori tidak sehat.

“Artinya pada tiga hari yang lalu kualitas udara di Kota Batam masih berada dalam rentang 51-100 yang masuk dalam kategori sedang. Tadi pagi dilakukan monitoring ISPU sudah naik dalam rentang 101-200 berada pada kategori tidak sehat,” jelasnya.

Menurut Jefridin, tingginya nilai ISPU Batam berhubungan erat dengan kejadian karhutla di Sumatra.

Data dari BMKG menunjukkan bahwa jumlah hotspot karhutla di Sumatera pada hari ini sebanyak 1.958 titik dan di Sumatera Selatan berjumlah 1.386 titik.

Jika melihat arah angin, kejadian di Batam mendapat kiriman dari daratan Sumatera Selatan.

Berdasarkan AQMS, ada lima kategori ISPU. Yakni dengan rentang 0-50 pada kategori baik, rentang 51-100 pada kategori sedang, rentang 101-200 pada kategori tidak sehat.

Rentang 201-300 pada kategori sangat tidak sehat, dan rentang 301 ke atas pada kategori berbahaya.

Kualitas udara yang tidak sehat dapat menimbulkan dampak negatif bagi kesehatan manusia maupun hewan yang sensitif.

Baca juga: Kasus ISPA di Batam Meningkat, Kadinkes Singgung Kualitas Udara

Bahkan dapat merusak tumbuhan. Beberapa dampak yang mungkin terjadi antara lain iritasi mata, hidung, dan tenggorokan.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved