Kualitas Udara di Batam Hasil Pantauan DLH dan World Walking Day 2023
Kualitas udara di Batam tidak sehat berdasarkan hasil pantauan DLH jadi sorotan banyak pihak. Di sisi lain, Pemko Batam menggelar World Walking Day.
BATAM, TRIBUNBATAM.id - Kualitas udara di Batam yang masuk kategori tidak sehat nyatanya tak menyurutkan sejumlah orang mengikuti World Walking Day di Dataran Engku Puteri, Batam Center, Sabtu (7/10/2023).
Sedikitnya lima ribu peserta mengikuti hari jalan kaki sedunia serta diikuti pegawai Pemko Batam, BP Batam serta mahasiswa di Batam.
Sementara pada hari yang sama, hasil pemantauan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Batam melalui Air Quality Monitoring System (AQMS) mencatat nilai indeks standar pencemar udara (ISPU) di kota ini mencapai 114, yang masuk dalam kategori tidak sehat.
World Walking Day di Batam digelar dengan harapan meningkatkan kesadaran pentingnya gaya hidup sehat.
Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) yang juga sebagai Ketua Panitia, Zulkarnain mengatakan World Walking Day dilaksanakan rutin setiap tahun pada awal Oktober.
Serta dilaksanakan oleh Pemko Batam bekerja sama dengan instansi pemerintah lainnya.
Baca juga: Kabut Asap di Batam Mengkhawatirkan, Sekdako Minta Warga Kembali Pakai Masker
Asisten Pemerintahan dan Kesra Pemko Batam Yusfa Hendri mewakili Wali Kota Batam Muhammad Rudi mengatakan tujuan utama World Walking Day tidak lain adalah untuk mengajak masyarakat selalu hidup sehat.
“Kedua tentunya adalah untuk mempererat silaturahmi,” kata Yusfa seperti melansir laman resmi Pemko Batam, Senin (9/10/2023).
Sementara Sekretaris Daerah Kota Batam, Jefridin,M.Pd. mengapresiasi masyarakat Kota Batam, pelajar dan ASN Pemerintah Kota (Pemko) Batam yang berpartisipasi dalam acara Batam World Walking Day Tahun 2023 Tingkat Kota Batam.
Jefridin menuturkan masyarakat Kota Batam begitu antusias mengikuti seluruh rangkaian kegiatan Batam World Walking Day ini.
“Terima kasih kepada seluruh masyarakat Batam, Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), ASN Pemko Batam dan pelajar yang sudah berpartisipasi dan meramaikan kegiatan Batam World Walking Day pada pagi ini,” ujar Jefridin yang hadir bersama istri, Hariyanti.
Ia menuturkan masyarakat Kota Batam sangat antusias mengikuti event ini. Terlihat dari ramainya masyarakat yang tumpah ruah di Dataran Engku Putri.
Baca juga: Kualitas Udara di Batam Tidak Sehat pada Sabtu Pagi, Warga Diimbau Pakai Masker
Seluruh rangkaian kegiatan Batam World Walking Day diikuti dengan antusias oleh masyarakat Kota Batam, hingga jalan kaki bersama dengan para pemimpin Batam.
Ia menyebut World Walking Day adalah momentum untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya gaya hidup sehat.
Untuk itu ia mengajak masyarakat Kota Batam untuk terus berolahraga agar tubuh menjadi sehat dan bugar.
“Mens sana in corpore sano, bahwa di dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat. Karena kesehatan raga berpengaruh besar dalam jiwa seseorang. Mari Kita budayakan hidup sehat dalam kehidupan sehari-hari. Banyak kegiatan olahraga yang bisa dilakukan, senam, jalan kaki atau bersepeda,” ajaknya.
KUALITAS Udara di Batam serta Penyebabnya
Sekretaris Daerah Kota (Sekdako) Batam, Jefridin, M.Pd sebelumnya mengimbau masyarakat untuk mengurangi aktivitas di luar rumah dan menggunakan masker jika harus beraktivitas.
Hal ini untuk mencegah dampak buruk kabut asap bagi kesehatan, terutama bagi anak-anak, lansia, dan penderita penyakit pernapasan.
“Atas nama Wali Kota Batam, Bapak Muhammad Rudi, saya mengimbau untuk mengurangi aktivitas di luar rumah. Jika harus beraktivitas di luar rumah diharapkan dapat menggunakan masker. Bagi anak-anak, lansia dan penderita asma sebaiknya hindari bermain di luar rumah,” ujarnya.
Jefridin menjelaskan bahwa nilai ISPU di Kota Batam relatif naik sejak 18 September 2023.
Baca juga: Kabut Asap di Batam Belum Ganggu Penerbangan dan Pelayaran
Pada 4 Oktober 2023, nilai ISPU masih berada pada kategori sedang dengan angka 94. Namun pada hari ini, nilai ISPU sudah naik ke kategori tidak sehat.
“Artinya pada tiga hari yang lalu kualitas udara di Kota Batam masih berada dalam rentang 51-100 yang masuk dalam kategori sedang. Tadi pagi dilakukan monitoring ISPU sudah naik dalam rentang 101-200 berada pada kategori tidak sehat,” jelasnya.
Menurut Jefridin, tingginya nilai ISPU Batam berhubungan erat dengan kejadian karhutla di Sumatra.
Data dari BMKG menunjukkan bahwa jumlah hotspot karhutla di Sumatera pada hari ini sebanyak 1.958 titik dan di Sumatera Selatan berjumlah 1.386 titik.
Jika melihat arah angin, kejadian di Batam mendapat kiriman dari daratan Sumatera Selatan.
Berdasarkan AQMS, ada lima kategori ISPU. Yakni dengan rentang 0-50 pada kategori baik, rentang 51-100 pada kategori sedang, rentang 101-200 pada kategori tidak sehat.
Rentang 201-300 pada kategori sangat tidak sehat, dan rentang 301 ke atas pada kategori berbahaya.
Kualitas udara yang tidak sehat dapat menimbulkan dampak negatif bagi kesehatan manusia maupun hewan yang sensitif.
Baca juga: Kasus ISPA di Batam Meningkat, Kadinkes Singgung Kualitas Udara
Bahkan dapat merusak tumbuhan. Beberapa dampak yang mungkin terjadi antara lain iritasi mata, hidung, dan tenggorokan.
Peningkatan gejala penyakit pernapasan seperti asma dan bronkitis; penurunan fungsi paru-paru; peningkatan risiko infeksi saluran pernapasan; dan peningkatan gejala penyakit jantung dan pembuluh darah.
Untuk menghindari dampak tersebut, selain menggunakan masker saat beraktivitas di luar rumah, masyarakat juga disarankan untuk minum air putih yang cukup.
Mengonsumsi makanan bergizi dan vitamin C, menjaga kebersihan diri dan lingkungan, serta memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan jika mengalami gejala gangguan pernapasan.
Untuk anak-anak sekolah, ia sudah meminta Dinas Pendidikan untuk mengawasi aktivitas anak sekolah.(TribunBatam.id/*)
Plt Sekdako Batam Temui Perwakilan Massa Buruh, Firmansyah Apresiasi Kedepankan Dialog |
![]() |
---|
Sekdako Batam Dorong Kelurahan Sadar Hukum Hingga Pos Bantuan Hukum |
![]() |
---|
'Rayap Besi' Sasar Tiang Reklame di Batam, Sekda Minta Pemilik segera Amankan Materialnya |
![]() |
---|
Papan Reklame di Batuaji Belum Ditertibkan Padahal Banyak yang Rusak, Ini Kata Sekdako Batam |
![]() |
---|
Penertiban Reklame di Batam Berlanjut, Jefridin: Batam Kota Sudah 98 Persen |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.