FEATURE
Cerita Ahmad Jual Minyak Kayu Putih Asli Namlea dengan Bersepeda Keliling Batam
Ahmad pria asal Ambon yang kini tinggal di Batam menjajakan minyak kayu putih asli kampungnya dengan berkeliling naik sepeda. Ini ceritanya
BATAM, TRIBUNBATAM.id - Di antara sorot lampu kendaraan, Muhammad Sayuti mengayuh sepedanya menyusuri Jalan Gajah Mada, Sekupang, Kota Batam, pada Selasa (14/11/2023) malam.
Kayuhan pedal yang tangkas dan mantap membuat sepeda itu mampu meluncur dengan gesit di tengah-tengah aliran kendaraan yang padat merayap.
Dari dekat, pengguna jalan bisa melihat sekotak kardus yang ia letak di belakang sadelnya. Kardus itu bertuliskan: "Minyak Kayu Putih Asli Ambon Namlea, 100 Persen Alami".
Di dalam kardus, memang terdapat jeriken dan botol-botol minyak berwarna bening dan kehijauan. Botol-botol itulah yang biasa ia jaja dari satu lokasi ke lokasi lainnya sepanjang hari.
"Ada minyak kayu putih, ada minyak cengkeh. Harganya Rp 20.000 per botol isi 7 mL," ujar pria yang akrab disapa Ahmad ini, setiap kali ada calon pembeli yang bertanya soal barang dagangannya.
Ketika sudah lewat sekitar pukul 7 malam, tiba waktunya Ahmad pulang ke kediamannya di kawasan Kavling Lama, Batu Aji.
Baca juga: Warga Karimun VIRAL, Mantap ke Tanah Suci untuk Ibadah Haji Pakai Sepeda
Jarak dari Sekupang ke Batu Aji mungkin bagi sebagian orang cukup melelahkan, jika ditempuh dengan bersepeda.
Namun bagi Ahmad, itu hanya merupakan sepertiga dari jarak yang ia tempuh sehari-hari untuk berkeliling menjajakan minyak kayu putih asal tanah kampungnya tersebut.
Sebelumnya, pria asal Ambon ini sempat mangkal di kawasan Bandara Hang Nadim Batam, juga dengan bersepeda.
Kendati sudah berumur kepala lima, Ahmad masih kuat mengayuh sepeda menempuh jarak yang jauh. Hampir setiap hari ia mengelilingi Batam dengan sepedanya untuk berjualan minyak kayu putih.
Paling jauh, ia pernah sampai ke Pelabuhan Telaga Punggur, Nongsa.
"Beta memang lebih suka pakai sepeda, tidak capek. Kalau pakai motor rasanya kurang terbiasa," ujarnya.
Ahmad mulai berjualan sejak pukul 7 pagi. Berangkat dari rumahnya, ia langsung mencari tempat-tempat keramaian di mana ia bisa menawarkan barang dagangannya ke lebih banyak orang.
Kadang Ahmad pergi ke pelabuhan atau bandara, kadang pula area perkantoran dan permukiman. Jika lelah, warung dan masjid jadi tempatnya melepas penat.
Baca juga: Rudi Dukung Batam Jadi Tuan Rumah Pelaksanaan Jambore Sepeda Lipat Nasional
Menurutnya, berjualan minyak kayu putih sebenarnya tidak begitu sulit. Semua orang membutuhkannya untuk menangkal berbagai penyakit, seperti masuk angin, bahkan asam urat.
Di Tengah Tren Kekinian, Griya Jamu Batam Rintisan Ayna Bertahan dengan Ramuan Tradisional |
![]() |
---|
Kampung Tua Bakau Serip, Nasib Si Sabuk Hijau di Ujung Nongsa yang Sunyi |
![]() |
---|
Cerita Petugas Damkar Bintan, Disambut Warga Bak Pahlawan Setelah Respons Cepat Kebakaran |
![]() |
---|
Sekolah di Anambas Raup Cuan dari Pisang Usai Sulap Lahan Kosong Jadi Kebun Produktif |
![]() |
---|
Sosok Idrus M Tahar, Sastrawan yang Kini Diabadikan Jadi Nama Perpustakaan Natuna |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.