Singapura Tetangga Batam Kalahkan Indonesia Soal Peringkat Daya Saing Versi IIMD

Singapura tetangga Batam kalahkan Indonesia soal daya saing hingga Presiden Jokowi bereaksi.

TribunBatam.id via visitsingapore.com
Singapura tetangga Batam kalahkan Indonesia berdasarkan peringkat soal daya saing berdasarkan data IIMD tentang World Competitiveness Rangking 2023. Foto Patung Merlion di Taman Merlion Singapura. 

TRIBUNBATAM.id, SINGAPURA - Singapura tetangga Batam mengalahkan Indonesia soal peringkat daya saing.

Berdasarkan International Institute for Management Development (IMD) soal World Competitiveness Rangking 2023, Indonesia berada di peringkat ke-34 dari sebelumnya ke-44.

Namun, angka ini masih berada di bawah Thailand dengan peringkat 30, Malaysia di peringkat 27.

Sementara Singapura tetangga Batam menempati peringkat keempat berdasarkan data WCR 2023 oleh IIMD itu.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) pun memberi perhatian serius soal itu.

Baca juga: Kasus Covid-19 di Singapura dan Malaysia Naik, KKP Perketat Periksa Penumpang

Ia meminta peringkat daya saing Indonesia kembali meningkat.

Sebab, Indonesia masih tertinggal dengan beberapa negara di Asia Tenggara.

"Kalau dibandingkan dengan Singapura, jauh lagi. Singapura di ranking keempat. Tapi kita ya sudah baik, tapi tetap harus bekerja keras untuk mengejar agar ranking kita semakin baik," kata Jokowi dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Investasi 2023 di Balai Kartini, Jakarta, Kamis (7/12/2023).

Namun, dibandingkan dengan Filipina, Indonesia masih jauh lebih baik. Filipina berada di peringkat 52, terpaut 18 peringkat lebih rendah.

Presiden Jokowi juga mengatakan, Indonesia perlu menciptakan iklim investasi yang kondusif untuk meningkatkan peringkat daya saing.

Oleh karena itu, Kepala Negara meminta gubernur, bupati, hingga walikota, maupun Kementerian Investasi membuat iklim investasi yang kondusif.

Baca juga: Melihat Singapura dari Kondominium di Pusat Kota Batam

Selain itu, cepat tanggap ketika investor mengalami masalah dan tidak hanya fokus pada aspek marketing.

"Kepala daerah, gubernur, bupati, wali kota, kepala dinas, kepala administrator KEK, semuanya adalah ujung tombak dari pelayanan investasi yang ada di negara kita. Jadi saya minta terus perbaiki iklim investasi nasional maupun daerah," ujar Presiden Jokowi melansir Kompas.com.

Jokowi tak ingin Indonesia hanya baik dalam strategi marketing dengan slogan investasi mudah.

Namun, pada praktiknya, pembebasan lahan dan perizinan masih menjadi masalah.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved