ANAMBAS TERKINI

Kasus Stunting di Anambas Turun 1,89 Persen dalam Delapan Bulan Terakhir di 2023

Kasus stunting di Anambas 2023 alami penurunan dalam delapan bulan terakhir. Dari 258 balita stunting kini tersisa 185 anak

Penulis: Novenri Halomoan Simanjuntak | Editor: Dewi Haryati
tribunbatam.id/Istimewa
Acara diseminasi audit kasus stunting dan monitoring kasus stunting tingkat Kabupaten Anambas alami tren positif penurunan tahun 2023, di Aula Prof M. Zein, Kantor Bupati Anambas, Senin (11/12/2023). Dari kegiatan itu diketahui, kasus stunting di Anambas alami penurunan pada 2023 ini 

ANAMBAS, TRIBUNBATAM.id - Kasus stunting di Anambas, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) tahun 2023 menunjukkan tren penurunan.

Catatan Dinas Kesehatan (Dinkes) itu terungkap lewat acara diseminasi audit kasus stunting dan monitoring kasus stunting tingkat Kabupaten Anambas di Aula Prof M. Zein, Kantor Bupati Anambas, Senin (11/12/2023).

Dari penilaian metode Elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (EPPGBM), per Oktober 2023 menjadi 5,07 persen dari 6,96 persen per Februari 2023. Ada penurunan sebesar 1,89 persen.

Untuk data jumlah balita stuntingnya menjadi 185 balita dari 258 yang terhimpun.

Wakil Bupati (Wabup) Anambas, Wan Zuhendra mengatakan, penurunan kasus stunting berhasil ditekan berkat sinergitas semua pihak.

Intervensi kasus stunting itu sejatinya dapat diatasi lewat kolaborasi semua pihak dan partisipasi masyarakat di Anambas.

Baca juga: Mempercepat Penurunan Stunting di Kecamatan Siantan, KKKS dan Stakeholder Mengadakan FGD

"Artinya penuntasan stunting harus dilakukan secara tepat serta butuh komitmen kuat dari semua kalangan. Tidak hanya menjadi tugas salah satu instansi saja, jadi ini perlu melibatkan semua pihak," ucapnya.

Menurutnya berdasarkan PP Nomor 72 Tahun 2021, dampak jangka panjang penanganan stunting sangat besar dan tidak dapat diukur dalam waktu yang singkat apabila tidak berjalan optimal.

Oleh karena itu, penanganan stunting penting dengan melihat berbagai aspek, seperti aspek kesehatan, aspek keluarga maupun aspek perilaku.

Ia menambahkan, pengentasan stunting harus dilakukan secara terpadu serta butuh komitmen kuat dari semua stakeholder.

"Misal Bappeda memperkuat koordinasi lintas OPD, mendeklarasikan komitmen pemerintah daerah serta menyepakati rencana kegiatan sebagai bentuk intervensi pengentasan stunting," tuturnya.

Baca juga: Cegah Stunting di Kepri Bertambah, Ketua TP PKK Resmikan Gema Cegah Stunting

Selain itu, Dinas Sosial (Dinsos) juga dapat mengintervensi upaya penurunan stunting dengan berperan aktif menyalurkan bantuan sosial kepada para penerima manfaat sesuai sasaran.

"Dinas DPPP bisa melancarkan program penanaman sayur atau tumbuhan lainnya di pekarangan rumah dan Dinas PUPR mendukung lewat pembangunan sarana prasarana sanitasi yang layak dan berkualitas," pungkasnya.

(Tribunbatam.id/Novenri Simanjuntak)

Sumber: Tribun Batam
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved