BKKBN Kepri

BKKBN Kepri Gelar Workshop dan Wisuda Sekolah Lansia

BKKBN Provinsi Kepulauan Riau menggelar workshop peningkatan kapasitas program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting

ist
Jumlah peserta yang mengikuti workshop mencapai 402 orang dengan 175 Tim Pendamping Keluarga. 

TRIBUNBATAM.id, BATAM - Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Kepulauan Riau menggelar workshop peningkatan kapasitas program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting bagi Petugas Lini Lapangan dan Tim Pendamping Keluarga (TPK) serta Wisuda Sekolah Lansia.

Jumlah peserta1

Workshop yang berlangsung selama tiga hari, mulai Kamis (14/12/2023) hingga Sabtu (16/12/2023), bertempat di Ballroom Aston Hotel & Conference Nagoya, dan Nagoya Hill Hotel Kota Batam.

Workshop dihadiri oleh perwakilan kepala BKKBN RI, yaitu Penyuluh KB Ahli Utama Dwi Listyawarsani, yang juga membuka acara secara resmi dengan memukul gong lima kali.

Hadir juga Kepala Perwakilan BKKBN Kepri Rohina, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (P3AP2KB) Provinsi Kepri Muhammad Dali, serta para kepala OPD KB, Satgas Stunting, Penyuluh KB, dan Tim Pendamping Keluarga (TPK) dari seluruh kabupaten/kota di Provinsi Kepri.

Jumlah peserta yang mengikuti workshop mencapai 402 orang dengan 175 Tim Pendamping Keluarga.

Workshop bertujuan untuk meningkatkan kapasitas dan kinerja para petugas lini lapangan dan Tim Pendamping Keluarga dalam melaksanakan program Bangga Kencana dan pencegahan stunting di Provinsi Kepri.

Baca juga: Cegah Stunting, BKKBN Launching PKBRS dan Pojok KIE Cegah Stunting di Rumah Sakit Awal Bros Botania

Kepala Perwakilan BKKBN Kepri Rohina mengatakan, workshop sangat penting mengingat tantangan yang dihadapi oleh Provinsi Kepri dalam hal kependudukan dan keluarga berencana, khususnya masalah stunting.

"Harapan yang disampaikan oleh Bapak Presiden, pada tahun 2024 angka stunting Kepri di bawah 10 persen. Dapat kami sampaikan bahwa tahun ini, data tahun 2023 angka stunting di Kepri berada pada 15,4 persen. Tapi insya Allah, informasi yang kami dapatkan dari kabupaten/kota di Kepri, tahun ini, akan berada satu digit. Insya Allah ya berkat kerjasama kita semua," ujar Rohina.

Ia mengapresiasi kinerja para tim pendamping keluarga yang telah berperan aktif dalam memberikan pendampingan kepada keluarga yang memiliki risiko stunting.

Sementara itu, Muhammad Dali, Kepala Dinas P3AP2KB Provinsi Kepri, yang mewakili Gubernur Kepri Ansar Ahmad mengucapkan selamat datang dan terima kasih kepada para peserta workshop.

"Kami yakin Tim Pendamping Keluarga sebagai garda terdepan dan berperan penting dalam pencegahan stunting di Provinsi Kepri. Kami juga berterima kasih kepada Perwakilan BKKBN Kepri yang telah mengadakan workshop dan telah mengundang 175 Tim Pendamping Keluarga dari seluruh kabupaten/kota yang ada di Provinsi Kepri," kata Muhammad Dali.

Ia mengungkapkan sejak dibentuknya Tim Pendamping Keluarga yang diprakarsai oleh BKKBN, pendampingan terhadap keluarga yang memiliki risiko stunting menjadi lebih terarah dan tepat.

"Ada sejumlah 1.111 tim pendamping keluarga yang tersebar di seluruh wilayah Provinsi Kepri. Dengan ini tim pendamping keluarga diharapkan mampu untuk menjalankan tugasnya dengan memastikan terlaksananya 4 Pasti,"katanya.

Selain workshop, acara juga menggelar wisuda sekolah lansia binaan BKKBN Kepri, yang diikuti oleh 30 lansia dari sekolah Lansia Anugrah, Kota Tanjungpinang.

Wisuda sekolah lansia ini merupakan bentuk apresiasi dan penghargaan kepada para lansia yang telah menyelesaikan program pendidikan nonformal yang diselenggarakan oleh BKKBN Kepri.

Sumber: Tribun Batam
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved