BKKBN Kepri
Cegah Stunting, BKKBN Launching PKBRS dan Pojok KIE Cegah Stunting di Rumah Sakit Awal Bros Botania
adan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN) melaunching Pelayanan Keluarga Berencana Rumah Sakit (PKBRS)
Penulis: Renhard Patrecia Sibagariang | Editor: Agus Tri Harsanto
TRIBUNBATAM.ID,BATAM - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN) melaunching Pelayanan Keluarga Berencana Rumah Sakit (PKBRS) dan Pojok Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE) Cegah Stunting di RS Awal Bros Botania, Jumat (15/12/2023).
Program itu merupakan upaya BKKBN dalam mendorong kehadiran Pojok Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE) Cegah Stunting, dan Pelayanan Keluarga Berencana Rumah Sakit (PKBRS) guna memberikan pelayanan kepada ibu pasca melahirkan.
Hadirnya layanan PKBRS itu nantinya difokuskan untuk melayani pasien yang melakukan program KB, dan kontrol KB.Penyuluh Keluarga Berencana Ahli Utama, DR. Ir. Dwi Dani Listiyawardani, MSc secara resmi mewakili kepala BKKBN RI melaunching PKBRS dan Pojok KIE Cegah Stunting di Awal Bros. Ia mengatakan keberadaan pelayanan keluarga berencana di rumah sakit sangat penting.
PKBRS sebenarnya sudah ada sejak dulu, namun pada 2014 lalu terjadi perubahan aturan. Sehingga menyebabkan pelayanan KB di RS mengalami penurunan, semua berbasis rujukan.
Baca juga: BKKBN Kunjungi PT McDermott dan PT Tunaskarya Indoswasta di Batam
"Rumah sakit yang dulu punya SDM dan peralatan jadi tidak termanfaatkan. Makanya kami kembali mendorong layanan ini aktif, terutama kepada kondisi pasca melahirkan," ujarnya usai meresmikan PKBRS di RS Awal Bros Botania, Kota Batam, Jumat (15/12).
Ia menilai peralatan PKBRS di RS Awal Bros sudah mumpuni, dan lengkap, serta dilengkapi SDM yang berkompeten di bidangnya."Tentu kami berharap PKBRS ini ada di semua rumah sakit. Sehingga ibu pasca melahirkan langsung bisa mendapatkan pelayanan ini," terangnya.
PKBRS ini diharapkan juga dapat menjaga jarak angka kelahiran bagi ibu. Kondisi usai melahirkan sangat penting dan menjadi perhatian."Paling penting sekali menjaga jarak kelahiran. Minimal itu tiga tahun. Sehingga ibu bisa memberikan perhatian penuh pada bayi satu per satu. Jadi perhatian dan fokus tidak terbagi," imbuhnya.
BKKBN RI mengimbau dan mengedukasi kepada pasangan menikah untuk menjaga jarak kehamilan. Serta melahirkan dalam usia tidak terlalu muda ataupun tua.
Pelayanan KB ini juga bersentuhan langsung dengan menekan angka stunting. Jarak kelahiran adalah kunci menurunkan stunting hingga kematian pada anak dan ibu. "Ibu habis melahirkan sangat dianjurkan untuk KB terlebih dahulu. RS juga akan memberikan konsultasi terkait jenis KB yang dibutuhkan oleh ibu pasca melahirkan. Tentunya ini akan sangat membantu dalam menjaga jarak kehamilan," lanjut Listiyawardani.
Direktur RS Awal Bros Botania, Dokter Retno Kusuma mengatakan peluncuran pelayanan PKBRS ini untuk mendukung dan mensukseskan PKBRS kepada pasien di rumah sakit.
RS Awal Bros Botania baru beroperasi selama satu tahun belakangan ini. PKBRS adalah satu pelayanan yang difokuskan. Layanan KB sudah tersedia untuk yang medis operatif atau cara konvensional.
"Men powernya mengikuti standar nasional. Klinik juga menyediakan konsultasi untuk ibu pasca bersalin. Membantu mencarikan KB yang cocok," kata dia.
Retno mengatakan melalui konsultasi ini, ibu pasca melahirkan akan mendapatkan solusi, dalam mengendalikan angka kelahiran di dalam keluarga. "Kalau sudah memasuki kelahiran kelima biasanya ada pembicaraan apakah masih ada rencana nambah atau tidak. Sehingga kami bisa menjelaskan KB yang pas bagi ibu," bebernya. Blt
(TRIBUNBATAM.ID/bereslumbantobing)
BKKBN Kepri Gelar Intensifikasi dan Integrasi Pelayanan KB di Dabo Singkep Lingga |
![]() |
---|
21 Sekolah Lansia BKKBN Kepri jadi Motor Program SIDAYA |
![]() |
---|
BKKBN Kepri Ajak Masyarakat Sukseskan PK-25, Kemendukbangga Perpanjang Hingga 31 Agustus 2025 |
![]() |
---|
GENTING Capai 90 Persen Target, Warga Kepri Diajak Gotong Royong Cegah Stunting |
![]() |
---|
Sambut HUT ke-80 RI, BKKBN Kepri Edukasi Quick Wins dan Gelar Layanan KB Gratis |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.