Bank Indonesia Kepri

Bank Indonesia Sebut Inflasi Kepri Desember 2023 Stabil, Ini Hal yang jadi Perhatian

Inflasi Kepri pada Desember 2023 dinilai Bank Indonesia masih stabil. TPID menyebut Batam dan Tanjungpinang catatkan inflasi 2,76 persen (yoy)

|
Editor: Dewi Haryati
TribunBatam.id/Istimewa
INFLASI KEPRI 2023 - Kepala Perwakilan Bank Indonesia Kepri, Suryono, menghadiri acara bersama Gubernur Kepri, Ansar Ahmad. 

BATAM, TRIBUNBATAM.id - Bank Indonesia Provinsi Kepulauan Riau (BI Kepri) menilai, inflasi Kepri pada Desember 2023 masih tetap stabil dan terkendali.

Berdasarkan rilis Badan Pusat Statistik (BPS), perkembangan Indeks Harga Konsumen (IHK) gabungan dua kota di Provinsi Kepri mengalami inflasi sebesar 0,44 persen (month to month).

Secara tahun kalender, inflasi gabungan dua kota di Kepri tercatat sebesar 2,76 persen (year to date). Sementara, secara spasial, Kota Batam dan Kota Tanjungpinang mengalami infasi masing-masing sebesar 0,48 persen (mtm) dan 0,17 persen (mtm).

"Dengan demikian, secara tahunan, gabungan dua kota di Kepri mencatatkan inflasi sebesar 2,76 persen (yoy) atau berada dalam kisaran target inflasi 3±1 persen," ujar Wakil Ketua Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kepri, Suryono, pada Kamis (4/1/2024).

Baca juga: Harga Cabai Naik Pengaruhi Inflasi Kepri November 2023

Berdasarkan kelompok pengeluaran, inflasi didorong oleh kelompok makanan, minuman dan tembakau. Komoditas utama penyumbang inflasi tersebut yakni kenaikan harga bayam, bawang merah, kacang panjang, dan tomat.

Selain itu, kelompok transportasi juga menyumbang andil inflasi sebesar 0,11 persen didorong kenaikan tarif angkutan udara akibat tingginya permintaan jelang libur Nataru.

"Inflasi yang terkendali tersebut merupakan hasil dari konsistensi, inovasi, dan sinergi TPID, baik di level provinsi maupun kabupaten dan kota se-Kepri dalam menjalankan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP)," ujar Suryono.

Ia menjelaskan, pada bulan Desember 2023, TPID telah melaksanakan kegiatan pasar murah dan Gerakan Pangan Murah (GPM) serta penyaluran bahan pangan bersubsidi di kabupaten/kota.

Penguatan sinergi juga telah dilakukan dengan lembaga/instansi terkait untuk memastikan kelancaran distribusi pasokan yang ditandai dengan Peluncuran Mobil Pasar Keliling oleh TPID Kota Batam dengan asosiasi distributor.

"Ke depan, TPID akan terus mengantisipasi risiko inflasi yang meningkat melalui sinergi dan koordinasi antar lembaga/instansi sesuai arahan presiden," tambah Suryono.

Baca juga: Gubernur Sebut Inflasi Kepri Terendah Secara Nasional

Dalam menjaga keterjangkauan harga, TPID berencana untuk menyelenggarakan kegiatan pasar murah dan GPM di berbagai daerah serta optimalisasi KAR yang sudah ada.

Untuk mengamankan ketersediaan pasokan, TPID berupaya meningkatkan produksi pangan lokal terutama beras dan cabai, mendorong dan mengoptimalkan program tanam pekarangan, serta meningkatkan produksi ikan budidaya air tawar dan air laut.

"Untuk menjamin kelancaran distribusi, TPID akan terus berkoordinasi memperlancar distribusi pasokan agar stok pangan tersedia dalam jumlah yang cukup," tutup Suryono. (*/TRIBUNBATAM.id/Hening Sekar Utami)

Baca juga Berita TribunBatam.id lainnya di Google News

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved