PARIWISATA KEPRI AMAN
10 Kuliner Kepri Cocok Buat Akhir Pekan, Ada Es Laksamana Mengamuk
Tribun Batam mengumpulkan 10 kuliner Kepri yang pas banget buat kamu berakhir pekan. Satu di antaranya Es Laksamana Mengamuk. Apa itu?
TRIBUNBATAM.id, KEPRI - Provinsi Kepulauan Riau punya kuliner yang khas.
Sejumlah kuliner di Kepri ini jadi nilai tambah untuk wisatawan baik lokal maupun mancanegara yang mengunjungi Provinsi Kepulauan Riau.
Tidak hanya hasil olahan laut, sejumlah kuliner Kepri ini juga memanjakan lidah dengan rasa yang manis.
Ada juga kuliner khas Kepri yang memiliki cita rasa gurih serta sudah dikenal hingga mancanegara.
Apa saja sih kuliner khas Kepri itu?
Berikut 10 kuliner Kepri yang pas buat manjakan lidah kamu.
Lakse Kuah
Nikmatnya Lakse Kuah Khas Melayu Kepulauan Riau, Santapan Hangat Saat Cuaca Dingin.
Laksa kuah merupakan kuliner khas provinsi Kepulauan Riau, salah satunya Kabupaten Karimun.
Meski mudah ditemukan, cita rasa makanan khas Melayu ini tak perlu diragukan.
Lakse identik dengan rasa enak, gurih, dan pedas.
Bentuknya seperti mie namun lebih tebal dan lebih bening.
Bahan dasar membuat laksa adalah pati sagu, sehingga tak jarang lakse kuah dijadikan menu sarapan pagi maupun menu andalan saat musim dingin.
Baca juga: Niat Estetik, Seafood Laksa Buatan Machel MasterChef Indonesia 9 Bikin Juri Bingung

Hidangan ini disajikan dalam dua bentuk, yakni lakse kuah dan lakse goreng.
Proses pembuatan kuahnya cukup mudah.
Kuah gurih itu dibuat dari bahan santan kelapa dan ikan yang ditumbuk halus.
Selain ikan, bisa juga menggunakan udang agar lebih gurih.
Untuk memperkuat cita rasa lakse kuah, ada sejumlah rempah-rempah seperti lada kering, ketumbar, jintan putih, bawang merah, bawang putih, jahe, kunyit, dan cabai giling.
Sedangkan untuk menambah selera lakse juga dapat dihidangkan dengan irisan mentimun, toge, sambal merah ikan tamban atau teri maupun sambal belacan.
Di beberapa warung makan, hidangan ini dijual dengan harga yang relatif murah.
Satu kepingnya hanya Rp 2.000, sedang satu porsi hanya Rp 5.000.
Selain Karimun, hidangan lakse ini juga dapat ditemukan seperti daerah Lingga, Natuna dan Anambas.
Gonggong
Salah satu panganan laut paling populer di kota Batam adalah gonggong.
Siput laut bercangkang putih kecoklatan yang jadi makanan khas Kepulauan Riau ini banyak disajikan di restoran seafood.
Baca juga: Dubes UEA Takjub Lihat Pulau Penyengat, Senang Masakan Gonggong
Memiliki nama latin Laevistrombus canarium, siput ini sangat mudah ditemukan di hampir seluruh wilayah Kepulauan Riau.
Gonggong umumnya disajikan dengan sangat sederhana.
Siput laut bercitarasa gurih ini cukup dimasak dengan cara direbus.
Sebagai teman menyantap, disajikan pula sambal khusus yang bisa digunakan sebagai cocolan.
Karena gonggong memiliki cangkang, sedikit diperlukan usaha untuk bisa menyantapnya.

Biasanya, orang makan gonggong dengan mengeluarkan isinya menggunakan tusuk gigi.
Setelah berhasil keluar, barulah dicocol dengan sambal yang pedas gurih.
Hewan laut yang termasuk dalam famili molusca ini memiliki daging yang sangat lembut dan kenyal, sehingga tidak perlu waktu lama untuk memasaknya.
Di wilayah Kepulauan Riau, gonggong banyak ditemukan di perairan Desa Lobam, Tanjung Uban, Pulau Bintan dan Batam.
Saat air surut, warga pesisir pantai biasanya mencari gonggong hingga ke tengah laut dengan berjalan kaki.
Menurut sejumlah sumber, kandungan gizi gonggong sangat tinggi, bahkan sebagian orang percaya makanan gonggong ini mampu merasang pertumbuhan hormon, serta meningkatkan vitalitas.
Hingga saat ini, gonggong sudah terkenal hingga ke Malaysia, Singapura, Korea, Thailand, hingga India.
Hampir semua wisatawan domestik maupun mancanegara yang datang ke Batam pasti menyempatkan diri untuk mencicipi hidangan satu ini.
Saking populernya hewan ini di Kepulauan Riau, Gonggong bahkan dijadikan ikon kota Tanjungpinang yang merupakan ibukota kepulauan Riau.
Luti Gendang
Masyarakat Kepulauan Riau mungkin tidak asing lagi dengan Luti Gendang.
Hidangan berupa roti goreng ini sangat populer hampir di seluruh wilayah Kepulauan Riau, termasuk Batam.
Saking populernya, tak sulit untuk menemukan kudapan ini.
Baca juga: 5 Rekomendasi Tempat Wisata Pantai di Lingga, Pantai Jang hingga Pantai Batu Berdaun
Luti Gendang selalu ada di kopitiam maupun kedai makan sebagai salah satu menu yang disajikan.
Bentuknya bulat lonjong dengan warna coklat keemasan yang garing dan menggugah selera.
Hidangan ini sebetulnya adalah roti dengan isian abon ikan ataupun ayam yang digoreng garing.
Karena dimasak dengan cara digoreng, Luti Gendang memiliki tekstur renyah di luar namun tetap lembut di dalam.
Umumnya, Luti Gendang disantap saat pagi hari sebagai teman minum kopi atau teh.

Hidangan ini juga kerap dijadikan sebagai cemilan.
Selain itu, luti gendang juga kerap dijual di toko untuk dibawa pulang sebagai oleh-oleh.
Bila dijadikan oleh-oleh, umumnya Luti Gendang hanya akan digoreng setengah matang.
Hal ini dimaksudkan agar setelah sampai di rumah, Luti Gendang bisa digoreng lagi, sehingga lebih hangat dan nikmat untuk disantap.
Mie Tarempa
Nama Tarempa mungkin sudah tidak asing di telinga Anda. Itu merupakan nama tempat sekaligus ibu kota Kabupaten Kepulauan Anambas, Provinsi Kepri.
Berada di daerah perbatasan, Tarempa memiliki kuliner yang sudah terkenal bahkan hingga Jakarta. mie Tarempa namanya. Berbeda dengan mie biasanya, mie yang dibuat dari tepung gandum ini menjadi hidangan yang disajikan oleh warga, termasuk ketika ada tamu yang berkunjung.
Legitnya olahan mie Tarempa yang dibuat dari tepung gandum benar-benar menggugah lidah penikmatnya.
Baca juga: Mie Tarempa Anambas Kedai Kopi Mak Alang, 24 Tahun Jualan Kuliner Lokal
Biasanya, mie Tarempa ini jadi santapan pagi masyarakat di Kecamatan Siantan, setiap pagi masyarakat sudah duduk santai di warung kopi yang menyediakan menu mie Tarempa.
Warung Edi yang berlokasi di Kecamatan Siantan ini misalnya. Dalam satu hari, warung yang berlokasi tidak jauh dari sebuah tempat penginapan di Desa Tarempa Barat sedikitnya dapat menghabiskan 50 piring mie Tarempa dalam satu hari.
Mie Tarempa ini dibuat dengan olahan ikan tongkol atau yang biasa disebut dengan ikan 'simbok' oleh masyarakat yang dipotong kecil kemudian ditumis dengan minyak goreng. Tak lupa pula diberi cabai kering giling yang jadi bumbu khas mie Tarempa.
Kenapa menggunakan cabai kering giling, sebab cabai kering giling ini aromanya berbeda dengan cabai merah segar biasa.

Kemudian setelah dicampur dengan cabai kering giling, diberi sedikit air dan mie mentah dari olahan tepunh gandum dimasukkan beserta sayuran. Bisa sayuran toge maupun sawi.
Nah, ada yang unik dari sajian mi Tarempa ini, mi Tarempa tidak akan lengkap jika tidak dicampur dengan lada jeruk. Lada jeruk ini adalah cabai rawit yang di asinkan dengan air selama beberapa malam. Lada jeruk ini wajib ada di setiap sajian mi Tarempa.
Untuk harga mie Tarempa sendiri dibandrol Rp 15 ribu per porsinya.
Ada di Batam
Untuk mencicipi Mie Tarempa, Anda tidak perlu jauh-jauh datang ke Kabupaten Kepulauan Anambas.
Lezatnya Mie Tarempa bisa Anda rasakan di Kota Batam.
Olahan mie berbentuk pipih ini sekilas mirip kwetiaw.
Bedanya, mie kwetiau berwarna putih pucat sedangkan Mie Tarempa berwarna kuning.
Tekstur mie ini juga cenderung lebih lembut dan kenyal.
Mie dimasak dengan tumisan bumbu, campuran telur yang diorak-arik, tauge, dan potongan daging ikan tongkol.
Baca juga: Wisata Sejarah dan Religi Masjid Jami Sultan Lingga, Akses ke Lokasi Mudah Dijangkau
Hidangan ini tersedia dalam 3 pilihan sajian, yakni basah, lembab, dan kering.
Untuk Mie Tarempa basah ditambah air sebagai kuahnya, sedangkan untuk Mie Tarempa kering tidak ditambah air.
Untuk Mie Tarempa lembab ditambahkan sedikit air, sehingga sajian mie memiliki sedikit kuah kental yang mirip dengan mie nyemek.
Setelah matang, hidangan ini sekilas mirip dengan mie Aceh.
Hanya saja, warnanya cenderung lebih merah dengan bentuk mie yang berbeda dengan mie Aceh.
Mie Tarempa punya citarasa sedap dan gurih dengan porsi banyak yang mengenyangkan.
Baca juga: Bisa Jadi Tujuan Wisata saat Libur Tahun Baru, Tiga Museum di Jakarta Dibuka Lagi
Mie ini sebetulnya bukan berasal dari Batam, melainkan dari daerah Tarempa, Anambas, Kepulauan Riau.
Namun, di Batam sendiri, hidangan ini sangat populer dan digemari oleh masyarakat.
Saking populernya, mie ini banyak disajikan sebagai salah satu menu di kedai-kedai kopi, sehingga sangat mudah untuk menemukannya.
Hidangan ini cocok disantap kapanpun sebagai menu sarapan, makan siang, hingga makan malam.
Salah satu kedai Mie Tarempa paling populer di Batam adalah RM Mie Tarempa yang terletak di Ruko Royal Sincom, Jalan Laksamana Bintan, Batam.
Baca juga: Ansar Minta Walikota dan Bupati Antisipasi di Objek Wisata Agar Tak ada Korban
Selain Mie Tarempa original, di sini juga tersedia Mie Tarempa seafood dan Mie Tarempa sapi.
Harganya cukup terjangkau, yakni mulai Rp 14 ribu saja untuk Mie Tarempa original dengan porsi besar yang mengenyangkan.
Kedai ini selalu ramai, bahkan dari pagi, karena banyak orang yang sarapan Mie Tarempa di sini.
Bila ingin berkunjung, kedai ini buka mulai pukul 08.00 hingga 22.00 WIB.
Cabang lainnya berada di ruko Graha Mas, Sei Panas, Batam.
Es Laksamana Mengamuk
Kepulauan Riau memiliki ragam minuman unik yang segar dan menggugah selera.
Salah satunya yakni es laksamana mengamuk.
Dari namanya saja sudah terdengar unik dan tidak biasa
Es laksamana mengamuk merupakan minuman dingin yang menggunakan buah mangga kweni sebagai bahan utama.

Minuman ini memiliki citarasa segar dan sedikit asam dari buah mangga tersebut.
Selain mangga kweni, minuman ini juga menggunakan santan dan biji selasih sebagai pelengkapnya.
Rasanya yang segar cocok untuk diminum saat cuaca terik.
Selain itu, minuman menyegarkan ini juga cocok dijadikan menu untuk berbuka puasa.
Sejarah
Melansir situs resmi Disbud Kepri, konon, keberadaan minuman ini berawal dari mengamuknya seorang laksamana di kebun mangga kweni.
Laksamana tersebut mengamuk lantaran istrinya dibawa lari oleh pemilik kebun kweni tersebut.
Sang laksamana menebas-nebaskan pedangnya ke seluruh penjuru, hingga puluhan buah kweni hancur karena kemarahannya ini.

Usai sang laksamana menuntaskan kemarahannya dan pulang, orang-orang di sekitar kebun kweni mengambil puluhan buah kweni yang sudah tercincang dan terhampar di rumput.
Pada awalnya, orang-orang tersebut bingung akan diapakan buah kweni yang telah terpotong-potong tersebut.
Akhirnya, salah seorang wanita mencampurkan potongan-potongan buah kweni itu dengan air santan dan gula merah.
Jadilah minuman segar, yang pada waktu itu, langsung dinikmati oleh orang sekampung.
Hingga kini, minuman ini telah dimodifikasi dengan tambahan biji selasih.
Sumber lainnya mengatakan jika minuman ini berasal dari Riau.
Air Dohot
Minuman Raja Melayu dari Provinsi Kepri ini dipercaya bisa membuat awet muda.
Minuman yang mengandung khasiat itu kini bisa mudah diperoleh.
Khasiat awet muda pada minuman para Raja Melayu di Kepri bernama Air Dohot ini setelah menjalani uji klinis.
Kini minuman Air Dohot itu menjadi satu di antara oleh-oleh khas Kepri dari Pulau Penyengat, Kota Tanjungpinang.
Baca juga: Air Dohot Oleh oleh Khas Kepri, Minuman Raja Melayu Punya Khasiat Awet Muda
Tidak hanya itu, minuman para Raja Melayu ini juga berubah menjadi satu di antara oleh-oleh Kepri dari Pulau Penyengat, Kota Tanjungpinang.
Hingga kini, Air Dohot masih dijaga keberadaannya oleh masyarakat di Pulau Penyengat.
Satu di antaranya ialah Raja Aisha Mutia Zafira.
Minuman berbahan dasar rempah - rempah ini cukup digandrungi semua kalangan.
Rasanya yang segar dan manis menjadikan Air Dohot sebagai buah tangan ketika berkunjung ke Pulau Penyengat.
Raja Aisha Mutia Zafira atau biasa dikenal dengan Fira ini adalah peracik Air Dohot turun temurun.

Wanita yang akrab disapa Fira ini mengatakan, Air Dohot yang ia racik ini terdapat 10 campuran buah - buahan segar yang dikeringkan.
“Minuman ini dikenal di zaman kerajaan dahulu, minuman ini juga dikenal sebagai minuman khas Pulau Penyengat. Kenapa kita katakan asli Penyengat, sebab resepnya itu dikembangkan turun temurun,” ujar Fira kepada TribunBatam.id, Selasa (2/5/2023).
Adapun 10 macam buah yang terkandung dalam Air Dohot ini meliputi buah kismis, buah dohot, kesemak.
Aneka buah itu diketahui memiliki khasiat masing-masing.
“Kami memberi nama minuman ini Air Dohot, dari 10 macam buah kering itu ada salah satu buah yang dominan yaitu buah dohot ini,” tuturnya.
Khasiat meminum Air Dohot sendiri bisa meningkatkan energi, menghangatkan badan.
Setelah diuji buah dohot yang ada dalam minuman itu dipercaya sebagai anti aging atau awet muda.
Baca juga: Rahma Peduli Produk UMKM Tanjungpinang, Beli Air Dohot Sampai Bantu Dandang Kuali
Rasa dari Air Dohot ini cukup unik, ada rasa manis, asam namun segar.
Buah - buah kering yang dimasukkan ke dalam minuman ini juga bisa kita makan dan rasanya sangat lembut.
Beberapa buah kering dalam kandungan Air Dohot ini berasal dari beberapa negara, jadi para penikmat Air Dohot disebut pengembara dunia.
“Semua bahan - bahannya ini impor, ada yang dari Malaysia juga buahnya kita beli,” sebut Fira.
Dulunya Air Dohot hanya dapat ditemui saat hari - hari besar atau perayaan besar lainnya.
Hingga pada tahun 2020, Fira mulai berpikir untuk mengembangkan minuman Air Dohot agar diproduksi setiap harinya untuk menjadikan oleh - oleh khas Pulau Penyengat.
“Kita mulai pasarkan di tahun 2020, ada cabang di Batam dan reseller di Tanjungpinang juga untuk menjualkan minuman ini,” kata Fira.
Baca juga: Anya Geraldine Wisata Kuliner sekaligus Hadiri Perilisan Film Gampang Cuan di Malaysia
Air Dohot ini dijual dengan harga Rp 13 ribu per 250 ml.
Untuk ketahanan minuman ini kurang dari dua hari di suhu ruang, sedangkan untuk di ruang pendingin bisa sampai 7 hari.
Sementara itu Fira juga menyediakan kemasan seduh yang bisa diracik penikmat Air Dohot.
“Tersedia juga yang kering, jadi nanti bisa diseduh kapan saja, takarannya untuk 4 kali minum, kita jual Rp 30 ribu per bungkusnya,” ujar Fira.
Nah, bagi kamu yang datang ke Pulau Penyengat jangan lewatkan untuk mencicipi minuman para raja dahulu dengan rasa yang cukup unik.
Deram-Deram
Pulau Penyengat di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) tak hanya terkenal akan wisata sejarahnya saja.
Pulau sarat sejarah yang dekat dengan Kota Tanjungpinang ini rupanya masih menjaga kuliner tradisionalnya.
Jarak Pulau Penyengat dari Kota Tanjungpinang tidaklah jauh.
Menggunakan kapal kayu atau pompong selama kurang lebih 15 menit kita sudah sampai di Pulau Penyengat.
Kuliner khas Kepri di Pulau Penyengat ini pula yang jadi daya tarik bagi wisatawan lokal maupun mancanegara yang berkunjung ke sini.
Salah satunya ada Air Dohot dan Deram-Deram.
Deram - deram merupakan kue tradisional yang di masak dengan cara digoreng.
Konon deram-deram dulunya disajikan sebagai camilan untuk kesultanan.
Kuliner khas Kepri di Pulau Penyengat ini dijual ke pengunjung.
Lendot
Kepulauan Riau memiliki beragam kuliner khas yang menggugah selera.
Beberapa diantaranya terbuat dari sagu, lantaran pohon sagu tumbuh subur di sejumlah wilayah Kepri.
Baca juga: Pulau Nirup Batam Jadi Wisata Hijau Berkelanjutan, Menparekraf Sebut Destinasi Kelas Dunia
Selain Lingga, Kabupaten Karimun juga merupakan daerah penghasil sagu terbaik, terutama di Kecamatan Ungar.
Salah satu hidangan khas Karimun yang berbahan dasar sagu adalah lendot.
Keunikan dan rasa
Hidangan ini berupa sayuran yang dimasak dengan kuah sagu.
Biasanya, sayur yang digunakan adalah sayur kangkung ataupun bayam.
Bila pada umumnya sayuran dimasak dengan kuah bening, kuah lendot bertekstur kental menyerupai lendir.
Tekstur berlendir mirip dengan lem tersebut didapat dari sagu yang yang dihaluskan menjadi tepung.
Untuk menambah citarasa, beberapa bahan campuran seperti udang dan teri juga ditambahkan.
Baca juga: Libur Tahun Baru 2024, Warga Natuna Serbu Wisata Pantai, Pagi hingga Sore Ramai
Kedua bahan tersebut menambah rasa gurih dan lezat yang tidak ada pada hidangan sayur pada umumnya.
Uniknya lagi, lendot juga memiliki rasa yang relatif pedas karena dimasak dengan tambahan bumbu cabai.
Inilah yang membuat lendot terbilang unik dan kaya rasa.
Hidangan ini paling cocok disantap saat masih panas, karena kuah lendirnya akan mencair bila telah dingin.
Lendot merupakan salah satu hidangan persahabatan yang biasanya selalu ada saat acara berkumpul.
Baca juga: Dewi Kumalasari Serukan Jaga Budaya Melayu saat Buka Pameran dan Bazar Kuliner
Memasak lendot menjadi salah satu ritual rutin yang dilakukan para wanita di Kabupaten Karimun saat hendak menggelar sebuah acara.
Kehangatan semangkuk lendot menjadi penghangat suasana saat berkumpul bersama.
Daerah penghasil
Hidangan ini banyak ditemukan di beberapa wilayah kabupaten Karimun, khususnya pulau Kundur.
Sebetulnya lendot bukanlah hidangan yang banyak dijajakan selayaknya bakso maupun kuliner lainnya.
Hidangan rumahan ini biasanya dimasak untuk disantap bersama keluarga.
Kendati demikian, masih ada beberapa kedai yang menyediakan hidangan ini untuk dijual.
Beberapa diantaranya bisa dijumpai di Desa Alai.

Di sini, lendot dijual dengan harga yang sangat terjangkau, yakni hanya Rp 5 ribu untuk satu porsi.
Seporsinya sendiri berupa satu mangkok penuh lendot yang mengenyangkan.
Selain itu, beberapa tempat di Tanjungbatu juga masih banyak yang menjual lendot.
Penjual lendot juga banyak dijumpai di sepanjang jalan kawasan wisata Coastal Area.
Gubal
Di beberapa wilayah Kepulauan Riau, khususnya lingga, sagu menjadi salah satu komoditi yang tumbuh melimpah.
Tak heran jika banyak kuliner yang menggunakan sagu sebagai bahan utamanya.
Salah satunya adalah gubal sagu.
Hidangan ini merupakan makanan sehari-hari yang sangat mudah ditemukan di Lingga, terutama daerah-daerah penghasil sagu seperti Melekap, Panggak Laut, Nerekeh, Teluk, dan Kudung.
Gubal terbuat dari sagu yang dicampurkan dengan kelapa muda, lalu disantap bersama gulai ikan pari maupun ikan hiu.

Gulai ini memiliki kuah kental asam pedas berwarna merah yang menggugah selera.
Untuk menambah citarasa, makan gubal bisa ditambah dengan ulam, sambal belacan, hingga sayuran.
Masyarakat setempat percaya jika makanan ini bisa mengobati kencing manis.
Tak heran jika gubal biasa dijadikan sebagai pengganti nasi lantaran rendah kalori.
Otak-otak
Otak-otak merupakan salah satu hidangan yang terbilang populer dan mudah dijumpai di kota Batam.
Hidangan ini terbuat dari campuran daging ikan yang dicincang.
Adapun cara pengolahannya yakni dengan dikukus menggunakan daun pisang.
Makanan tradisional ini cukup populer di sejumlah wilayah di Sumatera seperti Kepulauan Riau, Palembang, dan Bangka Belitung.
Meski disebut dengan nama otak-otak, namun makanan ini tidak menggunakan bahan dasar otak sama sekali.

Masyarakat menyebut makanan ini sebagai otak-otak karena makanan ini memiliki tekstur dan warna yang mirip dengan organ otak manusia.
Olahan otak-otak ini memiliki warna orange hampir kemerahan.
Makanan otak-otak menjadi salah satu makanan yang menyehatkan.
Sebab dalam proses pembuatannya otak-otak menggunakan bahan baku dari ikan.
Ikan sendiri memiliki banyak kandungan gizi yang baik untuk kesehatan tubuh.
Seperti asam folat, vitamin A, vitamin B, vitamin C, omega 3, fosfor, kalsium, protein, dan karbohidrat.
Manfaat
Melansir TribunnewsWiki, otak otak memiliki sejumlah manfaat bagi tubuh :
1. Mendukung Fungsi Otak
Otak-otak mengandung senyawa karbohidrat yang berperan sangat penting untuk menentukan sikap akal dan mental yang sehat.
Tanpa karbohidrat maka tubuh akan terasa kurang bertenaga, tidak bisa berpikir dengan baik, tertekan, gangguan emosi, serta depresi.

2. Meningkatkan Kesehatan Jantung
Otak-otak rupanya juga berperan dalam memelihara kesehatan jantung.
Kandungan yang ada dalam olahan otak-otak bisa membentuk perlindungan khusus bagi tubuh dengan menstabilkan kandungan kolesterol dalam tubuh.
3. Membantu Fungsi Pencernaan
Otak-otak juga mengandung serat yang baik untuk tubuh.
Yakni jenis serat yang larut dalam air dibutuhkan oleh tubuh untuk membantu proses pencernaan baik dalam usus besar maupun usus kecil.
4. Mengurangi Depresi
Ada baiknya kamu mengonsumi otak-otak ketika depresi.
Sebab otak-otak memiliki senyawa omega 3 yang meningkatkan efektivitas pengobatan dengan mempengaruhi otak dengan cara yang berbeda dari antidepresi.
Sehingga menggabungkan omega 3 dengan obat antidepresan, akan mengurangi depresi dengan cara yang berbeda.
5. Mencegah Tulang Keropos
Pengeroposan masa tulang umumnya terjadi seiring bertambahnya usia
Tubuh akan mulai mengalami kekurangan kalsium sebanyak satu persen per tahun.
Mengkonsumsi otak-otak ripanya bisa mencegahnya.
Sebab makanan ini memiliki kandungan kalsium yang cukup untuk mencegah tulang keropos.(TribunBatam.id/Yeni Hartati/Widi Wahyuningtyas/Rahma Tika)
Baca juga Berita TribunBatam.id lainnya di Google News
Fotografer Luar Negeri Ikut Explore Kepri 2025, Tampilkan Pariwisata Kepri Dari Sisi Lain |
![]() |
---|
Dispar Kepri Kejar Relaksasi Visa, Magnet Buat Dongkrak Kunjungan Wisman, Bangkitkan Pariwisata |
![]() |
---|
Guntur Sakti Beri 3 Pesan di Pelantikan HPI Kepri, Pramuwisata Punya Skill, Pengetahuan dan Attitude |
![]() |
---|
Wisata Kepri di Safari Lagoi Bintan, Pengunjung Bisa Lihat Satwa Liar Dari Dekat |
![]() |
---|
Menilik Asal Usul Nama Wisata Pantai Batu Kasah, Warisan Sejarah di Masyarakat Natuna |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.