BATAM TERKINI
Dokter Gigi di Batam Aktif Berikan Penyuluhan ke Anak Hinterland, Ini Harapannya
Selain keahliannya dalam memeriksa dan memastikan gigi anak-anak pulau sehat dan baik, nyatanya saat bertugas ia disuguhkan dengan fakta kehidupan
Penulis: Ucik Suwaibah | Editor: Eko Setiawan
TRIBUNBATAM.id, BATAM - Usianya yang kini tak lagi muda, namun semangat juangnya masih membara dari seorang wanita 46 tahun untuk membuat perubahan yang lebih baik bagi anak-anak yang tinggal di pulau (Hinterland), khususnya di Kepulauan Riau.
Benar, ia adalah Zahrotur Riyad, seorang dokter gigi yang aktif memberikan pelayanan ke sekolah-sekolah yang berada di Galang.
Namanya tak asing lagi di telinga masyarakat Batam, apalagi di masyarakat Kecamatan Galang, sebab sejak tahun 2010, ibu 3 anak ini telah menjalankan tugasnya sebagai pegawai negeri sipil di pulau yang notabene sangat jauh dari keramaian kota.
Selain keahliannya dalam memeriksa dan memastikan gigi anak-anak pulau sehat dan baik, nyatanya saat bertugas ia disuguhkan dengan fakta kehidupan di Indonesia yang jauh dari kata sama dengan anak lain yang hidup di kota.
Zahro mengaku begitu tercengang melihat banyak sekali anak-anak usia remaja di Pulau yang putus sekolah, bahkan dari mereka memilih untuk menikah di usia muda.
Baca juga: Buka Rekrutmen CPNS dan PPPK 2024, Pemkab Anambas Usulkan Formasi 3.981 ke Pusat
Tak hanya itu, Zahro juga melihat angka kehamilan dan persalinan di usia remaja dibawah 18 tahun di Pulau-pulau terpencil tinggi.
"Pernah waktu saya pemeriksaan gigi di sekolah SMP SMA dan kebetulan ada petugas cek kesehatan juga di salah satu pulau di Galang, 10 anak saat itu tengah mengandung," ujar Zahro kepada Tribun Batam, (24/3/2024).
Dengan mata yang menahan buliran air jatuh dari pelupuk matanya saat menjelaskan, ia mengaku sangat kaget sekaligus sedih mengetahui fakta anak dibawah umur yang seharusnya masih harus mengejar cita-citanya kini telah mengandung janin di dalam rahimnya.
"Saya waktu itu kaget, apakah ini murni karena hubungan anak remaja, atau memang pemikiran anak ini untuk menikah muda. Saya yang penasaran dan saya cari tahu akarnya," imbuh wanita kelahiran Lumajang, Jawa Timur ini.
Baca juga: Empat Desa di Sugie Besar Karimun Sebentar Lagi Akan Teraliri Listrik 24 Jam
Ia menemukan bahwa tingginya angka persalinan dan kehamilan disebabkan oleh beberapa faktor yang merunut.
Oleh sebab itu, akar permasalahannyalah yang harus dicari tahu untuk memutus mata rantainya, yang dibutuhkan saat ini adalah solusi pencegahan hal tersebut terulang kembali.
Saat itu, suara lirihnya mulai menjelaskan, faktor yang diperoleh dari keterangan remaja yang hamil ini saling berkesinambungan.
Tidak hanya faktor yang berpangkal dari pendidikan yang rendah namun hal lainnya dari faktor ekonomi, minimnya pengawasan orangtua, kurangnya perhatian masyarakat, juga permasalahan lainnya.
"Awalnya saya mengira berhubungan dengan kekasihnya atau teman seumuran karena penasaran, tidak tahunya sama orang dewasa, bahkan yang lebih tua, ada juga yang mengatakan usai berhubungan dengan seorang lansia," imbuhnya.
Terlepas dari latar belakangnya yakni seorang dokter gigi, tuntunan hati memanggilnya untuk menjadikan anak pulau memiliki kesempatan yang sama demi masa depan yang cerah untuk generasi selanjutnya.
Zahro berkeinginan bahwa generasi selanjutnya di Pulau yang ia datangi harus lebih melek akan pengetahuan. Ia kemudian memiliki inisiatif dan mendorong anak remaja di pulau untuk sadar pentingnya belajar di masa depan.
Dengan penempatan tugasnya yang ada di Pulau, ia pun meminta izin kepada kepala Puskesmas untuk memperbolehkan dirinya memberikan penyuluhan kepada remaja yang ada di Pulau-pulau soal reproduksi dan seks.
Mulai dari situlah perjuangan di luar bidangnya sebagai dokter gigi dimulai. Satu persatu sekolah SMP SMA yang ia datangi setiap 2 kali seminggu untuk mengajar soal reproduksi dan seks.
"Jujur saja itu tidak mudah, karena aksesnya hanya jalur laut saya pribadi sewa pompong setiap mengunjungi mereka. Kalau tidak salah di Galang itu ada 140 pulau, dan 40 pulau berpenghuni, saya datangi mereka bergantian," kata Zahro.
Sedikit cerita saat perjuangannya mengunjungi Pulau, Alumni Universitas Airlangga ini menyampaikan bahwa dalam perjalanan ombak yang kadang bersahabat kadang tidak membuatnya bergidik ngeri.
Namun, ia tetap berpegang teguh dan meminta pada Allah SWT selalu memberikannya keselamatan karena niat baiknya memberikan edukasi kepada kalangan remaja di area Hinterland.
"Meski naik pompong, Alhamdulillah sampai sekarang saat berkunjung kesana pun masih diberikan keselamatan," ujarnya.
Zahro menuturkan memang tak semudah membalikkan telapak tangan untuk memberikan pemahaman kepada anak remaja, bahkan terkesan pada awalnya mereka tidak peduli dengan apa yang disampaikannya.
"Tidak mudah, meski terkesan diabaikan namun saya juga tak berhenti begitu saja, saya kemudian memberikan penyuluhan dengan model yang lebih friendly dan tidak membosankan," katanya.
Penggunakan gambar dan audio untuk juga ia padukan untuk menambah pemahaman para remaja tersebut.
Dorongan motivasi juga selalu ia utarakan disela sela pembelajaran pemahaman seks.
Baca juga: Gubernur Kepri Ansar Ahmad Pimpin Doa Buka Bazar Ramadhan di Tanjungpinang
"Saya tekankan kepada mereka, bahwa tugas utama kalian sekarang adalah belajar, kalian memang mau hidup seperti ini terus hingga ratusan tahun? Lulus sekolah atau putus sekolah, punya anak, terus anaknya gitu lagi? Kalian tidak ingin melihat dunia yang luas ini?," kata Zahro menerangkan.
Ia juga menjelaskan bahwa anak remaja merupakan aset yang dimiliki bangsa, siapapun dan di manapun kamu berasal kelak menjadi penerus bangsa Indonesia.
"Saya saat berjumpa dengan mereka selalu mendorong mereka, belajarlah yang giat, bangun relasi, raih cita-cita. Memang menikah dan memiliki anak itu juga tidak salah, namun pahami juga tanggungjawab setelah menikah dan memiliki anak, ilmu parenting dan kesehatan anak itu juga penting, jangan hanya seksnya saja. Kalau saat ini tugasnya anak sekolah belajar ya belajar yang giat," Zahro menekankan.
Wanita yang mendapatkan gelar dokter teladan tingkat nasional pada tahun 2016 dari Kemenkes RI ini yakin membangun kesadaran melalui generasi saat itu tentu akan berdampak luas untuk generasi selanjutnya.
Model dorongan yang ia berikan kepada anak Pulau juga dinilai efektif, dimana ia mengumpulkan 15-20 anak remaja, yang kemudian ia juga memberikan penjelasan ke teman sebayanya yang belum mengerti.
Tidak ada yang instan dan tentunya hasil tidak akan mengkhianati usaha, dalam catatannya pada tahun 2014 ditemukan 39 persalinan dan 36 kehamilan remaja kurang dari 18 tahun.
Dan data 2014, menunjukkan perubahan yang signifikan yakni 22 persalinan dan 22 kehamilan di usia kurang dari 18 tahun.
"Alhamdulillah tahun berikutnya 2016, ada 15 persalinan dan 15 kehamilan untuk remaja usia dibawah 18 tahun," ucap Zahro.
Dengan data ini tentunya apa yang ia usahakan telah sedikit demi sedikit berhasil menekan angka kehamilan dan persalinan dini.
Atas usahanya tersebut, ia tak menyangka akan mendapatkan beberapa penghargaan atas dedikasi tulus yang ia berikan kepada masyarakat Hinterland.
Mulai dari penghargaan CNN Indonesia Heroes 2017, Penerima She CAN Award Inspiring Women dari Tupperware Indonesia, Finalis Brand's Health Award 2016, Dokter Teladan Provinsi Kepri 2016, Perempuan Inspiratif Nova 2014, Ibu Berprestasi dari HIPMI, 16 Tokoh Inspiratif Kepri 2020 dari Tribun Batam, dan masih banyak lagi.
Saat ini ia juga telah istiqomah memberikan beasiswa kepada ratusan anak-anak di Pulau Galang untuk menempuh pendidikan.
"Saya tidak ingat berapa, karena sudah berjalan 6 tahun ini untuk beasiswa pendidikan SMP SMA, setiap tahun ada lebih kurang 30 anak dibantu dengan rekan-rekan saya yang sukarela memberikan dukungannya kepada anak Pulau," kata Zahro.
Ia menambahkan juga ada 10 anak dari Pulau Galang juga saat ini mendapatkan beasiswa untuk menempuh pendidikan sarjana di beberapa universitas di Indonesia.
"2 diantaranya ada yang sudah lulus, kuliahnya di Jawa," tambahnya.
Baru-baru ini ia juga tengah memperjuangkan sebuah kapal untuk memfasilitasi anak-anak pulau agar lebih mudah sampai di sekolah.
"Mohon doanya, saya dan teman-teman di luar Batam sedang mengumpulkan donasi untuk membeli sebuah kapal untuk anak-anak di Pulau. Karena sekolahnya yang tidak banyak, jadi aksesnya antar pulau," tutur Zahro.
Terakhir, sosoknya yang luwes dan senang berbagi kepada siapapun ini membuatnya menjadi tokoh yang menginspirasi.
Apalagi latar belakangnya yang seorang dokter gigi, tak menyurutkan kegigihannya dalam hal mencerdaskan dan bermanfaat bagi sesama. (Tribunnbatam.id/Ucik Suwaibah)
Baca berita lainnya di Google News
Bawa Perlengkapan Khusus Tim DVI Polda Kepri Turun Investigasi Kontrakan Pasutri |
![]() |
---|
Oknum Polisi di Batam Ditemukan Tewas di Rumahnya, Diduga Korban Alami Sakit |
![]() |
---|
Pasutri di Batam Ditemukan Tewas di Rumah Kontrakan, Ternyata Baru Pindah Dari Jawa |
![]() |
---|
Kondisi Pasutri yang Tewas di Batam, Mulut Istri Berlumuran Darah, Suami Terikat Tali di Leher |
![]() |
---|
Dua Jenazah yang Ditemukan di Rumah Kontrakan di Batam Ternyata Suami Istri |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.