BATAM TERKINI
Kisah Penjual Balon di Batam, Hidupi Istri dan 3 Anaknya, Jadi Badut Hingga Penyanyi Jalanan
Bukan badut biasa yang hanya melenggak lenggok memutar musik di persimpangan jalan Kota Batam untuk mendapatkan koin rupiah.
Penulis: Ucik Suwaibah | Editor: Eko Setiawan
TRIBUNBATAM.id, BATAM - Riuhnya tepuk tangan memecah keheningan di malam itu, setelah mendengarkan satu lagu yang dibawakan dengan begitu merdu oleh seorang pengamen dengan kostum badutnya.
Bukan badut biasa yang hanya melenggak lenggok memutar musik di persimpangan jalan Kota Batam untuk mendapatkan koin rupiah.
Namun kali ini badut tersebut bernyanyi di tempat-tempat makan dengan diiringi instrumen musik dari pengeras suara yang ia bawa.
Bagi sebagian orang, penyanyi yang memiliki suara merdu dan nyanyi di kafe mungkin terlihat biasa karena memang sebuah kafe kadang menampilkan bintangnya.
Namun, siapa yang berekspektasi tinggi ketika seorang badut jalanan menyanyikan lagu dengan merdunya meski bernyanyi di tempat makan pinggir jalan? Tentu saja sosok badut tersebut akan sangat mencuri perhatian.
Dengan pembawaan lagu yang sangat menjiwai ditambah dengan kostum yang lucu, semua kalangan usia turut hanyut dalam setiap lirik yang dibawakan.
Suaranya yang merdu tak membuat risih pengunjung tempat makan yang ada di pinggir jalan kala itu. Malahan ada yang ikut bernyanyi dengan membawa balon kecil dan request lagu apa yang ingin didengarkan.
Dibalik sosok badut yang memiliki suara merdu tersebut, ia adalah Ilham, pria 31 tahun perantau kelahiran Kota Jambi, Provinsi Jambi.
Ilham merupakan seorang pekerja non kontrak yang bekerja sebagai kuli atau jasa buang puing bangunan dan konstruksi di kawasan Batamindo, Mukakuning, Kota Batam.
Bukan tak berpenghasilan, namun pendapatan yang dibawah UMK Batam ditambah dengan pengeluaran untuk istri dan 3 anaknya yang masih kecil memaksanya untuk memutar otak agar mendapatkan uang tambahan.
Saat ditemui di warung makan pinggir jalan di kawasan Mega Mall ia tampak tersenyum dan berterima kasih kepada pengunjung tempat makan karena ikut tersentuh dengan lagu yang dibawakannya.
"Senang saja bisa nyalurin hobi saya sambil cari uang, ini sebenarnya kerja sampingan saya kak," kata Ilham saat ditanya Tribun Batam malam itu.
Ia bercerita awal mula ia menjadi badut bukan serta merta untuk mencari uang dengan mengamen, namun ia merupakan penjual balon keliling di persimpangan jalan.
Keputusan menjadi penjual balon ia ambil saat kebutuhan sehari-hari semakin membengkak, ditambah tahun 2024 ini anak sulungnya akan masuk Sekolah Dasar, dan istrinya melahirkan anak ketiga.
"Anak mau SD, istri mau lahiran. Saya sudah bingung bagaimana cari uang tambahan. Ya sudah saya niati kerja untuk anak istri saya jualan balon saja untuk sampingan," katanya saat itu.
Baca juga: Theo Walcott Bongkar Kelemahan Arsenal, Petunjuk Bagi Liverpool dan Man City?
Dengan bermodal 100 balon setiap harinya, ia harus menjual habis jualannya tersebut untuk mendapatkan keuntungan dan uang tambahan.
"Baru 6 bulan terakhir ini saya memulainya, awalnya saya jualan balon kecil kecil dengan harga 2 ribu. Kadang habis kadang enggak, jadinya saya mikir oh kalau pakai kostum badut pasti lucu, anak-anak jadi suka," terang ayah 3 anak ini.
Setelah mendapatkan ide memakai kostum saat berjualan balon, terbesit di pemikiran tak hanya sekedar memutar musik saja namun ia ingin menyalurkan hobinya yaitu menyanyi.
"Karena saya cuma hari libur kerja saja kak jualan balon, paling Jumat Sabtu Minggu, itu waktu sore kalau hari biasa dan lepas Maghrib kalau pas Ramadan ini paling sampai jam 10 malam saja," terangnya.
Tak mudah jalan yang harus ia lalui sebagai seorang badut penjual balon, awalnya ia harus menerima larangan dari pengamen lainnya di lokasi yang akan ia tempati.
Baca juga: Mutasi di Polres Karimun, Kasat Lantas Iptu Dristica Resmi Digantikan AKP Bakri
"Harus izin dulu kak kalau mau mangkal. Kan disitu ada yang udah lama ngamen dan lainnya, beberapa kali kena usir dan ditolak gara-gara saya datang. Makanya saya tidak punya tempat tetap. Kadang di Sei Beduk, Batuaji, Batam Center, Bengkong, ini ke sini (Lubukbaja)," tuturnya.
Ilham kemudian mencari cara agar ia tidak mendapatkan pengusiran dari pengamen lain dengan cara mendatangi tempat makan pinggir jalan.
"Saya kemudian datangi warung-warung makan izin nyanyi sama jualan balon. Enggak ngamen sih kak, lebih ke yang mau beli balon saya cukup bayar Rp 2 ribu aja, nah duit itu yang saya kumpulin," beber Ilham.
Pria yang merantau di Batam sejak tahun 2007 tersebut tak menyangka akan mendapatkan respon yang begitu bagus dari pemilik warung dan pengunjung warung makan.
"Pas awal-awal ya ada yang diizinin ada yang enggak, tapi pas ada yang ngizinin waktu itu di tempat miayam bakso, responnya bagus banget. Seisi tempat makan ikutan nyanyi. Dan si bapak penjual miayam bakso sampai bilang, terima kasih ya besok kesini lagi enggak papa," katanya antusias.
Ia pun tambah semangat karena mendapatkan izin langsung dari pemilik tempat makan, dan pendapatannya diluar perkiraannya, biasanya ia saat menjual habis balonnya ia akam mendapatkan uang Rp 200 ribu, namun ini lebih dari itu.
Dari situlah ia kemudian memberanikan diri untuk meminta izin dan mendatangi saja tempat-tempat makan.
"Dari situ saya mikir yasudah kalau di persimpangan takut ada bentrok dengan lainnya, kemudian ia hanya mendatangi warung-warung bakso miayam untuk menjajakan balonnya dan bernyanyi. Ya kebetulan karena balon belum habis, saya minta izin ke abang warungnya enggak papa yaudah," ucapnya.
Dengan suaranya yang ramah ditelinga, saat ditanya apakah dahulu ia pernah kursus musik dan nyanyi, ia menggelengkan kepala.
"Sama sekali. Saya tak pernah ikut apapun. Saya cuma hobi dan konser tunggal di mandi saja kak," jawabnya dengan bergurau renyah saat itu.
Ia mengaku selama duduk dibangku sekolah, ekstra kurikuler Pramuka saja yang ia ikuti, untuk bernyanyi dan musik sama sekali tak pernah ia ikuti.
Istri Setuju Atau Tidak Suaminya Jadi Badut Penjual Balon?"
Ilham mengatakan kekhawatirannya saat dia memutuskan menjadi seorang penjual balon untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari.
"Awalnya benar-benar saya khawatir, istri saya akan malu dengan pekerjaan saya. Nanti juga apa kata keluarga istri tau saya begini. Tapi syukur, istri saya dengan besar hari menerima. Dan ikut saja keputusan yang saya ambil," jawabnya.
Dirinya juga mengungkap bahwa istri dan anaknya kadang ikut berjualan balon.
"Kadang dia ikut juga bawain balonnya karena banyak kan, hari ini tadi enggak ikut, kostum yang saya pakai pun juga tak lengkap," imbuhnya.
Menurutnya dengan kehadiran sang istri saat bernyanyi, semakin menambah kepercayaan dirinya bahwa teman hidupnya tersebut mendampinginya dengan tulus apapun keadaannya.
Pengen Enggak Ikut Kompetisi Nyanyi
Bermodal suara yang diatas rata-rata, dan keunikan dengan kostum badut beruang kuning kunyitnya, Ilham ragu menjawab pertanyaan itu.
"Saya tak pernah ikut kompetisi. Apalagi mikir buat ikutan kompetisi, sama sekali enggak kepikiran sampai situ kak. Yang terpenting kebutuhan rumah terpenuhi sudah cukup," jawabnya dengan senyuman.
Pria yang tinggal di Kecamatan Sei Beduk itupun belum memiliki pandangan kedepannya terhadap bakat yang ia miliki.
Sebagai seorang kepala keluarga, keinginannya hanya berupaya mendapatkan nafkah yang halal untuk mencukupi kebutuhan istri dan anaknya.
"Keinginan saya ya semoga kebutuhan kami tercukupi. Kalau ada rezky lebih saya pengen jenguk dan datangi orangtua saya di Jambi, sudah 3 tahun saya tak pulang. Itu saja sih kak," pungkasnya.
*Respon Pengunjung*
Beberapa lagu seperti Lagu Pinkan Mambo - Dirimu Dirinya, Glen Fredly - Januari, Sheila On seven, hingga Lagu Seventeen - Ayah, mampu menghipnotis para pengunjung warung makan.
Tak sedikit dari mereka mengabadikan momen untuk merekam suara Ilham saat bernyanyi.
"Makanan kaki lima suguhannya kayak di kafe ya, bagus suaranya," celetuk seorang pengunjung tempat makan.
Mereka pun mendatangi Ilham dengan membawa minum, atau beberapa koin untuk membeli balon yang dijual Ilham.
Ia memilih lagu yang easy listening karena genre tersebut masuk di semua kalangan.
Saat mengcover lagu berjudul 'Ayah' diputar, suasana berubah jadi hening. Bahkan semua mata tertuju pada Ilham yang sedang bernyanyi.
Terdengar isakan seseorang saat lagu tersebut dinyanyikan, Ilham begitu mendalami lagu. Bahkan tak ada satu lirikpun yang terlewat.
Usai menyanyikan lagu tersebut, orang-orang yang mendengarkan suara Ilham bertepuk tangan kepadanya. (Tribunbatam.id/Ucik Suwaibah)
Baca berita lainnya di Google News Tribunbatam.id
| Gebrakan Satlantas Polresta Barelang, Gencarkan Tertib Lalu Lintas, Motor Diminta Gunakan Lajur Kiri |
|
|---|
| Dorong Batam Jadi Smart City, Kadis Kominfo Lantik Pengurus APIC’s 2025–2028 |
|
|---|
| Tersangka Keempat Kasus Korupsi Asuransi PT Persero Batam Resmi Ditahan |
|
|---|
| Alasan U-Turn Mega Legenda Ditutup Barrier Beton, Sering Terjadi Kecelakaan |
|
|---|
| MA Ringankan Hukuman Satresnarkoba Polresta Barelang, Efek Jera dan Kepercayaan Publik Disorot |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.