PPDB Lingga 2024 - Disdik Minta SD dan SMP Berikut Orangtua Perhatikan Sistem Zonasi

TRIBUNBATAM.id, LINGGA - Penerimaan Peserta Didik Baru atau PPDB Lingga 2024 masih menimbulkan polemik.

Khususnya pada aturan jalur zonasi PPDB Lingga 2024 yang sering membuat pro kontra.

Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga (Disdikpora) telah membuka pendaftaran PPDB Lingga 2024 bagi jenjang SD dan SMP.

Pelaksana tugas (Plt) Kepala Disdikpora Lingga, Yulizar Resmedi mengatakan bahwa masa Pendaftaran PPDB telah dimulai sejak 11 Juni 2024.

Dirinya menekankan soal aturan zonasi yang harus diterapkan sekolah.

Sesuai petunjuk teknis (juknis), pria yang kerap disapa Edi ini menjelaskan, PPDB Lingga 2024 agar disesuaikan dengan daya tampung yang tersedia.

"Sekolah Dasar maksimal 28 peserta didik dan SMP maksimal 32 peserta didik untuk satu rombel berdasarkan Dapodik," ungkap Edi kepada TribunBatam.id, Jumat (28/6/2024).

Jika terdapat kelebihan peserta didik baru yang mendaftar, lanjutnya, agar di arahkan ke satuan pendidikan terdekat dalam zonasi yang sama.

Dari informasi yang TribunBatam.id himpun, sejumlah orangtua atau calon peserta didik baru yang mendaftar, masih keliru menentukan wilayah zonasi.

Seperti di Kecamatan Singkep misalnya.

Dimana terdapat 2 SMP Negeri, yakni SMPN 1 Singkep dan SMPN 2 Singkep.

Baca juga: Daftar 7 Berita Populer Batam, Anak yang Aniaya Ibunya Dipulangkan hingga PPDB Kepri

Berdasarkan juknis PPDB, titik wilayah yang berada di zonasi SMPN 1 Singkep, Kebun Nyiur, Todak, Batu Bangkok, Kampung Mentok.

Kemudian Kampung Boyan, Kampung Baru, Bukit Abon, Bukit Kapitan, Dabo Lama, Bukit Timah, Lembah Kapitan, Pasar dan Pasir Putih.

Sementara di SMPN 2 Singkep, yakni Sekop Darat, Sekop Laut, Pasir Kuning, Telex, Sergang, Pertanian, Sungai Lumpur, Hijau Daun, Lapangan Bhakti, Lorong Fajar, Bukit Kabung, Asrama Polisi, Setajam dan Batu Kacang.

Kepala SMPN 1 Singkep, Maulud yang dikonfirmasi mengungkapkan jika saat ini pihaknya hanya menerima 73 calon peserta didik baru.

Angka ini jauh turun dari tahun sebelumnya.

Baca juga: Titik Koordinat Sistem Zonasi PPDB Masih Jadi Keluhan Wali Murid di Batam

Dimana ada 100 lebih PDB yang masuk di sekolah SMP tertua di Kecamatan Singkep ini pada 2023.

Menurutnya, beberapa orangtua juga keliru menentukan titik zonasi.

"Jadi saat ini turun dari pada sebelumnya," ujarnya.

Sejauh ini, belum ada tinjauan Disdikpora Kabupaten Lingga ke sekolah-sekolah untuk melihat proses PPDB secara langsung.

Saat ini mereka baru memberikan sosialisasi kepada sekolah sebelum adanya penerimaan calon peserta didik.

Baca juga: Bantu Validasi Data Kependudukan Siswa, Disduk Siagakan Petugas di Posko PPDB di Batam

Sekretaris Panitia PPDB Lingga, Lismaya menjelaskan, bahwa pihaknya telah melakukan monitoring dan evaluasi (monev) ke SMPN 2 Singkep pada 14 Juni lalu.

Namun, saat itu sekolah belum menerima siswa, karena baru dibuka saat usai lebaran Iduladha.

Pihaknya sudah menyampaikan, di dalam proses PPDB harus mengikuti juknis.

"Ketika kami melakukan sosialisasi kemarin, sudah kami jelaskan bahwa, sekolah di dalam pelaksanaan proses PPDB mengikuti Juknis, kami jelaskan juga khususnya sekolah-sekolah favorit," ungkap dia.

Di sisi lain, Ketua Panitia PPDB Lingga, Supardi menuturkan, pihaknya memang masih melakukan sosialisasi terkait hal itu.

Baca juga: Temuan Ombudsman RI di Batam Saat PPDB SMA, Ada Siswa Pakai KIP Padahal Orangtuanya PNS

Pihaknya pun berencana akan melakukan peninjauan di lapangan.

Khususnya di wilayah Singkep untuk mengawal proses PPDB ini. (TribunBatam.id/Febriyuanda)

Baca juga Berita TribunBatam.id lainnya di Google News