WARGA TERJUN DARI JEMBATAN BARELANG

8 Fakta Warga di Batam Terjun dari Jembatan Barelang, Dua Kejadian Dalam Sehari

Kami merangkum 8 fakta warga di Batam terjun dari Jembatan Barelang dua kejadian dalam hari yang sama. Ingat, aksi ini tidak untuk DITIRU!!!

TribunBatam.id/Ucik Suwaibah
Evakuasi mayat pria di Batam dekat Jembatan I Barelang Batam, Provinsi Kepri, Minggu (30/6) sekira pukul 16.15 WIB. Mayat pria yang mengambang dalam posisi telungkup serta mengenakan kaos hitam itu diduga kuat pria yang terjun dari Jembatan I Barelang pada dini hari. 

Ia tampak memelankan laju sampan yang ia dayung dengan kedua tangannya.

Tim SAR gabungan pun memelankan laju boat mereka.

Jembatan I Barelang Batam masih terlihat dari lokasi mereka bertemu.

Mereka dengan santun meminta informasi kepada Pendi jika melihat atau mendapat informasi tentang pria yang terjun dari Jembatan I Barelang Batam pada Minggu (30/6/2024) sekira pukul 01.30 WIB.

Pendi, nelayan lokal setempat yang menemukan mayat pria mengapung diduga yang terjun dari Jembatan I Barelang Batam, Minggu (30/6/2024). Tampak Pendi sedang berbincang dengan Tim SAR gabungan.
Pendi, nelayan lokal setempat yang menemukan mayat pria mengapung diduga yang terjun dari Jembatan I Barelang Batam, Minggu (30/6/2024). Tampak Pendi sedang berbincang dengan Tim SAR gabungan. (TribunBatam.id/Ucik Suwaibah)

Tiba-tiba, Pendi meminta maaf kepada Tim SAR gabungan itu.

Rupanya ia sudah melihat mayat itu sejak pukul 07.00 WIB.

Tepatnya saat ia setelah mengangkat bubu (perangkap ikan) yang ia pasang dekat perairan Tanjung Piayu, Kecamatan Sei Beduk.

"Pak mohon maaf saya dulu, pak. Saya lihat itu kondisinya telungkup, kami tak berani angkat. Minta maaf betul, pak," ucap pria yang mengenakan topi itu.

Ia bahkan masih ingat betul posisi mayat itu ia temukan.

Kepada Tim SAR gabungan, ia merinci posisi lokasi penemuan mayat di Batam itu.

"Kondisi air saat itu surut, saya sendiri yang jumpa," sebutnya.

Pendi berangkat melaut dari rumahnya meski cuaca hujan.

Baca juga: Mayat Pria di Pulau Pecong Batam Belum Dimakamkan, Polisi Tunggu Hasil Uji DNA

Dari jauh, ia sempat melihat sesuatu mengambang.

Ia bahkan sempat mengira jika apa yang ia lihat ikan mati.

"Dayung dari jauh, kok mengambang. Saya pikir ikan mati, rupanya mayat. Minta maaf, pak ya," sebutnya lagi.

Informasi Pendi rupanya tak meleset.

Tim SAR gabungan berhasil menemukan mayat pria tak jauh dari lokasi itu sekira pukul 16.15 WIB.

Posisi mayat saat pertama kali ditemukan juga dalam keadaan telungkup.

Anggota Tim SAR gabungan yang terdiri dari Basarnas, Polair dan tim gabungan yang berada dalam boat mengungkap jika kondisi mayat masih lengkap serta dapat dikenali.

"Kondisi wajah masih utuh dari tampilan luar, meski ada beberapa bagian tubuh yang sudah membiru," ucapnya.

Pamit di Medsos

Belum ada 24 jam story dari akun tiktok Yefta Handrido Surbekti belum terhapus.

Dari akun tiktok pribadinya ia memohon ampun kepada Tuhan untuk berpulang.

"Tuhan Terima Aku di sisimu, aku ingin pulang sekarang, boleh ya Tuhan," tulisnya dari akun pribadi Yefta, dikutip dari Tiktok storynya, Minggu (30/6/2024).

Selain itu Yefta juga mengirimkan pesan singkat melalui whatsapp pribadi kepada David (rekan sekamarnya).

"Lek makasih yah lek buat semua. Kabari kakakku lek. Kalo aku gak pulang lagi malam ini. Titip salam ku buat semuanya yah lek makasih banyak banget lek," tulis kutipan chat Yefta kepada David dari WhatsApp pada (29/6).

Tim SAR Gabungan mengevakuasi mayat pria dekat Jembatan I Barelang Batam, Minggu (30/6/2024). Jasad pria yang mengenakan kaos hitam ini diduga merupakan pria yang lompat dari Jembatan I Barelang pada Minggu (30/6) dini hari.
Tim SAR Gabungan mengevakuasi mayat pria dekat Jembatan I Barelang Batam, Minggu (30/6/2024). Jasad pria yang mengenakan kaos hitam ini diduga merupakan pria yang lompat dari Jembatan I Barelang pada Minggu (30/6) dini hari. (TribunBatam.id/Ucik Suwaibah)

7 pesan singkat kepada David tersebut dikirimkan Yefta sekira pukul 18:49 WIB.

"Dia juga tiba-tiba mengirimi saya nomor kakaknya, saya balas waktu itu juga ngga dibalas. Jam setengah 9 lebih, udah centang 1," ujar David saat ditanya Tribun Batam.

Disinggung apakah ada permasalahan yang dihadapi Yefta sebelumnya hingga, ia tak mengetahui secara detail.

"Kalau masalah pacar saya enggak tahu. Tapi pernah dia cerita ada masalah keluarga di kampung halaman. Dia ada mungkin 6 bulan ini nganggur," katanya lagi.

Hingga saat ini proses pencarian masih dilakukan, besar harapan rekannya yang terjun jembatan 1 bukan temannya itu.

"Harapannya ya bukan dia kak, tapi dari ciri-cirinya mirip dia. Semoga aja selamat," tambahnya.

Kasus di Hari yang Sama

Dapot hanya bisa termenung usai selamat dari percobaan bunuh diri yang dilakukannya di kawasan Jembatan 1 Barelang.

Ia nekat mengakhiri hidupnya karena cintanya ditolak oleh wanita pujaan hatinya.

Beruntung saat dirinya meloncat, masih ada nelayan di bawah jembatan kemudian menyelamatkan DP dari maut.

Pria ini terjun sesudah satu jam tim SAR menemukan jenazah Yefa, pria yang diduga korban yang sebelumnya juga loncat dari Jembatan Barelang.

Saat ini DP berada di Mapolsek Sagulung untuk menunggu dijemput oleh keluarganya.

"Ditolak saya. Kepikiran lihat yang sudah-sudah. Ya kepikiran loncat gitu aja," ujar Depot saat ditemui di Mapolsek Sagulung.

Menurutnya, ia kepikiran banyaknya orang yang meloncat dari jembatan barelang untuk menyelesaikan masalah hidupnnya.

Baca juga: Pengakuan Pria yang Selamat Usai Loncat Dari Jembatan Barelang, Kepikiran Aksi Sebelumnya

Maka dari itu, iapun nekat datang ke jembatan tersebut untuk melakukan hal yang sama.

Namun takdi berkata lain, ia masih selamat dalam upaya mengakhiri hidupnya tersebut.

Kisah cintanya yang bertepuk sebelah tangan membuatnya nekat dan berpikiran pendek mengakhiri hidup.

"Terjunnya miring kekiri," katanya.

Beberapa luka dialami oleh Depot, terlihat kaki kiri bagian betis ada luka akibat benturan, serta bagian tangan kiri ada luka ringan.

Depot dalam kondisi basah kuyup saat ini dibawa ke Mapolsek Sagulung.

Kronologis

Saat berada di ruang mediasi di Mapolsek Sagulung, alasan cintanya ditolak oleh seorang cewek menjadi alasan dirinya nekat terjun ke Jembatan 1 Barelang.

"Karena ditolak cewek. Cewek yang saya suka di Medan. Dari rumah ya kepikiran aja ke Jembatan 1. Hp saya tinggal," kata DS kepada Polisi.

Saat tiba di Jembatan 1 Barelang arah ke Galang, DS sebenarnya sudah melihat banyak personel kepolisian dan mobil Basarnas berada di bawah jembatan.

"Saya kan pakai motor nih, pas baru datang. Saya berhenti sebentar, di bawah lihat banyak sekali polisi. Enggak jadi, terus saya putar balik pindah ke arah seberang," sebut DS.

Setelah dirasa lebih sepi, ia kemudian memarkirkan motor Beat putihnya dan melewati pagar pembatas jembatan.

"Udah lompati pagar saya tengok bawah, masih pikir-pikir itu. Ada keraguan. Ya pokoknya ada kebimbangan masih ramai juga kan di Jembatannya," paparnya.

DP Pria yang nekat loncat di Jembatan Barelang karena ditolak cintannya oleh wanita Pujaan Hati.
DP Pria yang nekat loncat di Jembatan Barelang karena ditolak cintannya oleh wanita Pujaan Hati. (Tribunbatam.id/Ucik Suwaibah)

Dengan posisi sudah berdiri, dan ada seorang pengunjung di sebelahnya, kemudian ia bertanya ke pengunjung itu.

"Bang, kalau terjun ke bawah mati enggak ya? Tapi belum sampai abang itu jawab. Saya udah lompat, kaki dulu saya jatuhnya. Tapi pas mau sampai di air agak miring kiri dikit, makanya ini ada luka di kaki sama rusuk kiri agak ngilu," terang DS menjelaskan.

Beruntungnya saat terjun dari atas, ada boat nelayan yang biasanya bawa pengunjung keliling jembatan menolongnya.

"Pas jatuh itu ada boat nelayan yang bawa pengunjung tolong saya. Saya sempat berenang dulu hadap atas dan ditolong mereka," tuturnya.

Aksi tersebut tentunya membuat heboh pengunjung Jembatan 1 Barelang.

Tak sedikit dari mereka menyoraki perbuatan yang dilakukan pria lajang 24 tahun ini.

Padahal sebelumnya, belum ada 1 jam jasad pria 23 tahun ditemukan tewas setelah terjun dari Jembatan I Barelang.

Kapolsek Sagulung, Iptu Donald Tambunan menyampaikan pesan kepada keluarga DS untuk memantau gerak-gerik adiknya dan ingatkan DS untuk tidak mengulangi perbuatannya.

"Kalau ada permasalahan cerita. Kos mu dekat dengan Polsek. Saran saya kak lebih baik DS sekarang dia dibawa pulang ke kampung halaman, merenung, biar pikirannya tenang lagi, temui orangtuamu. Pandang sosok mereka yang melahirkan dan membesarkanmu, jangan gara-gara cewek kamu buat sedih keluargamu," ungkap Kapolsek Sagulung mengingatkan.

Tangis Sang Adik

Sepasang suami istri mendatangi Mapolsek Sagulung Batam tak lama setelah kabar DS--sebelumnya ditulis DP, selamat dari percobaan bunuh diri yang dilakukan di kawasan Jembatan 1 Barelang pada Minggu (30/6/2024) sore.

Si istri berinisial SS, warga Sagulung merupakan kakak DS. Ia syok mendapat kabar adiknya mencoba bunuh diri di Jembatan 1 Barelang.

Sambil menangis, ia beberapa kali mengelus kepala sang adik dengan mengatakan 'ada apa denganmu sebenarnya'.

Wanita itu tak habis pikir, adik laki-lakinya sampai nekat mau mengakhiri hidup dengan lompat dari Jembatan 1 Barelang. SS pun bersyukur, sang adik masih selamat dalam upaya percobaan bunuh diri itu.

"Dia pendiam orangnya. Dia juga milih ngekos sendiri. Kalau disuruh main ke rumah enggak mau, kalau video call dia mau," ujar SS saat ditanya pihak kepolisian Minggu petang.

SS bercerita kepada polisi, Minggu sore sekira waktu Ashar, dirinya sempat menelepon DS. Sebab di hari itu sepupunya dari kampung sudah dalam perjalanan menuju Bandara Hang Nadim. Sepupunya itu memang mau datang ke Batam.

Tidak ada tanda-tanda kegelisahan ataupun keluh kesah DS yang ditunjukkan kepada kakaknya. Makanya sang kakak syok, mendapat kabar DS lompat dari jembatan.

SS tak tahu harus mengatakan apa kepada orangtua mereka jika tadinya DS meninggal usai lompat dari Jembatan Barelang.

"Kalau engkau enggak ada, apa yang harus kukatakan pada orangtua di kampung. Pikirkan perasaan kami, keluargamu. Jangan lah kayak gitu lagi," tangisnya menasihati sang adik.

Disclaimer: Berita atau artikel ini tidak bertujuan menginspirasi tindakan bunuh diri.

Pembaca yang merasa memerlukan layanan konsultasi masalah kejiwaan, terlebih pernah terbersit keinginan melakukan percobaan bunuh diri, jangan ragu bercerita, konsultasi atau memeriksakan diri ke psikiater di rumah sakit yang memiliki fasilitas layanan kesehatan jiwa. (TribunBatam.id/Ucik Suwaibah)

Baca juga Berita TribunBatam.id lainnya di Google News

Sumber: Tribun Batam
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved