KARIMUN TERKINI

Tak Hanya Batam, Kasus Bunuh Diri di Karimun Kembali Muncul Dua Kali Dalam Sehari

Kasus bunuh diri di Karimun kembali muncul selain di Batam. Bahkan terjadi dua kali dalam sehari.

Penulis: Yeni Hartati | Editor: Septyan Mulia Rohman
TribunBatam.id/Yeni Hartati
Tim Inafis Polres Karimun saat mengevakuasi korban RA (28) yang mengakiri hidupnya dengan bunuh diri, Rabu (3/7). 

TRIBUNBATAM.id, KARIMUN - Selain Batam, kasus bunuh diri kembali muncul di Kabupaten Karimun, Provinsi Kepri.

Bahkan dalam satu hari, terdapat dua kasus bunuh di Karimun tepatnya pada Rabu, 3 Juli 2024.

Kejadian pertama menimpa seorang ibu rumah tangga berinisial Ra .

Wanita 28 tahun itu ditemukan tewas tergantung di kawasan RT 03, RW 01, Kelurahan Teluk Air, sekira pukul 14.00 WIB.

Berselang satu jam setelahnya, seorang pria berinisial AH (42) ditemukan tewas tergantung di kawasan RT 01, RW 02, Desa Pongkar, Kecamatan Tebing, sekitar pukul 15.00 WIB.

Berdasarkan informasi yang diterima TribunBatam.id, Ra telah bersuami warga Tanjungpinang.

Serta telah memiliki dua orang anak yang masih berusia 7 dan 3 tahun.

Yang bikin miris, anak Ra yang pertama kali menemukan Ra tewas dalam kondisi tergantung.

Saat itu, anak Ra hendak meminta ponsel.

Saat dipanggil tetapi Ra tidak menjawab panggilan tersebut.

Saat diperiksa di kamar, sang anak menemukan kondisi sang ibu yang telah menggantung dan memanggil tetangganya yang berada di sebelah rumahnya.

Korban diketahui gantung diri dengan seutas tali jemuran atau tali tambang dan mengenakan baju kaus berwarna putih dan celana hitam panjang.

Baca juga: Kasus KDRT di Karimun Berakhir Damai melalui Restorative Justice, Ini Kata Jaksa

Kemudian, memberitahukan suaminya yang saat itu sedang berkerja di salah satu perusaahan galangan kapal yang ada di Kabupaten Karimun.

Sementara, korban laki-laki berinisial AH (42) masih perjaka dan memiliki gangguan mental sejak berusia 17 tahun.

Bahkan, korban sempat mendapatkan rawatan intensif di Rumah Sakit Jiwa Pekanbaru dan masih mengonsumsi obat dengan resep dokter.

Korban mengakhiri hidupnya dengan seutas benang nilon yang diikatkan di ruang tengah rumahnya. Saat itu korban sendiri di rumah.

Kapolres Karimun, AKBP Fadli Agus mengatakan dugaan kedua korban mengakhiri hidupnya berdasarkan penyelidikan yang telah dilakukan.

"Untuk yang ibu rumah tangga mengakiri hidupnya dugaan faktor ekonomi," ujar AKBP Fadli Agus, Jumat (5/7/2024).

Baca juga: Viral Aksi Ibu Bawa Anak Nangis Terisak-Isak Ingin Bunuh Diri Dari Jembatan Barelang

"Kalau perjaka mengakiri hidupnya akibat gangguan mental. Padahal sempat dinyatakan sembuh namun kambuh lagi," timpanya.

Terpisah, Ketua RT 03 Mansur mengatakan RA dikenal sebagai warga yang ramah dan tidak terlihat apabila sedang memiliki masalah rumah tangga.

"Selama ini tidak ada desas desus kalau Almarhumah ini ada masalah, baik itu masalah rumah tangga atau dengan tetangga lainnya. Dikenal baik dan ramah," ujar Mansur.

Hingga berita ini dimuat, kedua korban telah di makamkan oleh pihak keluarga yang berada di Kecamatan Karimun dan Tebing. (TribunBatam.id/Yeni Hartati)

Disclaimer: Informasi dalam artikel ini tidak ditujukan untuk menginspirasi kepada siapapun untuk melakukan tindakan serupa.

Bagi Anda pembaca yang merasakan gejala depresi dengan kecenderungan berupa pemikiran untuk bunuh diri, segera konsultasikan persoalan Anda ke pihak-pihak yang dapat membantu.

Seperti psikolog, psikiater, ataupun klinik kesehatan mental.

Baca juga Berita TribunBatam.id lainnya di Google News

Sumber: Tribun Batam
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved