Hari Terakhir Synergy Tharada Kelola Pelabuhan Batam Center, Pengunjung Gerah AC Mati

BATAM, TRIBUNBATAM.id - Awal Agustus 2024 ini merupakan hari terakhir PT Synergy Tharada mengelola Pelabuhan Batam Center setelah 22 tahun lamanya.

Selanjutnya, PT Metro Nusantara Bahari akan melanjutkan pengelolaan Pelabuhan Batam Center sebagai pemenang tender.

Pantauan di lapangan, Kamis (1/8/2024), pendingin gedung seperti AC hingga kipas angin di Pelabuhan Ferry Batam Center tak menyala.

Kondisi itu lantas membuat pengunjung pelabuhan kepanasan. Tak sedikit penumpang yang merasa gerah, bahkan mengusap keringat saat berada di dalam pelabuhan.

Baca juga: Breaking News - Synergy Tharada Kelola Pelabuhan Batam Centre Berakhir Hari Ini

Sementara itu, suasana pelabuhan masih tampak ramai seperti biasanya. Lalu lalang penumpang mewarnai keramaian dari lantai dasar hingga dua.

Hanya saja, tampilan pelabuhan kali ini tampak berbeda. Ruang rapat lantai tiga sudah dibongkar.

Selain itu tumpukan barang-barang mulai dikeluarkan dari dalam ruangan.

Pelabuhan yang biasanya dingin itu kini diselimuti hawa panas. Beberapa pengunjung kerap menggerutu.

“Kok bisa pelabuhan jadi begini. Sudah seperti di luar ruangan, bahkan lebih parah. Pengap jadinya udara,” ujar Nia, pengunjung pelabuhan saat hendak menyeberang ke Malaysia.

Tak hanya Nia, ratusan penumpang lainnya merasakan hal yang sama. Yakni merasakan hawa panas termasuk penumpang internasional yang tiba dari luar negeri.

Seorang bule berkomentar hal yang sama. Pelabuhan terlihat buruk. Ia mengaku heran, beberapa barang pelabuhan mulai diangkut keluar.

Baca juga: Breaking News - Synergy Tharada Mulai Keluarkan Aset, Kelola Pelabuhan Batam Centre Berakhir Besok

“Iya, sedikit panas. Semoga pelabuhan aman, dan bagus,” jawab Darick, pengunjung dari Singapura saat tiba di Pelabuhan Batam Center siang itu.

Bagi sejumlah pengunjung internasional, mereka mengaku tak tahu menahu ada peralihan pengelolaan pelabuhan.

Meskipun ada yang tahu, mereka hanya berharap pengelolaan pelabuhan ke depan dapat lebih baik.

Sebelumnya diberitakan, Manajer Operasional PT Synergy Tharada, Nika Astaga mengaku tidak ada pembicaraan mengenai pengelolaan pelabuhan kedepan.