Bank Indonesia Kepri

Showcase UMKM GMP Perlihatkan Demontrasi Pembuatan Batik Tulis Khas Kepri

Gebyar Melayu Pesisir (GMP) yang digelar Bank Indonesia memasuki hari kedua, menampilkan pesona UMKM Kepulauan Riau dalam sebuah showcase menarik.

ist
Salah satu daya tarik utama dari showcase ini adalah demonstrasi langsung proses pembuatan batik tulis oleh Yuspit, seorang pengrajin batik berbakat di Provinsi Kepri. 

TRIBUNBATAM.id, BATAM - Gebyar Melayu Pesisir (GMP) yang digelar Bank Indonesia memasuki hari kedua, menampilkan pesona UMKM Kepulauan Riau dalam sebuah showcase menarik.

Para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) berkesempatan memamerkan produk-produk unggulan mereka dalam berbagai acara seperti Showcase UMKM, Bazar UMKM, dan Pameran Fintech.

Salah satu daya tarik utama dari showcase ini adalah demonstrasi langsung proses pembuatan batik tulis oleh Yuspit, seorang pengrajin batik berbakat di Provinsi Kepri.

Dengan telaten, Yuspit memperlihatkan setiap tahapan pembuatan batik tulis di atas kain putih, dimulai dari persiapan malam hingga pewarnaan akhir. Motif daun sirih yang dipilihnya menambah sentuhan khas Kepulauan Riau pada karyanya.

"Proses pembuatan satu batik tulis bisa memakan waktu hingga satu minggu," ungkap Yuspit kepada Tribunbatam.id. 

Baca juga: Central Group Batam Diserbu Pembeli di Event Presale, Cluster Clover Hills Terjual Habis

Ketekunan dan dedikasi seperti inilah yang membuat batik tulis begitu istimewa. Yuspit sendiri aktif berpartisipasi dalam berbagai pameran batik yang diselenggarakan oleh Bank Indonesia Kepri, termasuk Gebyar Melayu Pesisir kali ini.

Bersama rekan-rekannya, Yuspit mempromosikan batik karyanya di Arios Galeri. Galeri ini menjadi wadah bagi mereka untuk menampilkan batik-batik khas Kepulauan Riau dengan desain-desain unik seperti daun sirih dan kupu-kupu kelembal.

Selain batik tulis, mereka juga memproduksi batik kombinasi yang memadukan teknik tulis dan cap, serta batik cap dengan motif-motif khas Kepri. Produk tersebut terus gencar dipromosikan melalui pasar digital.

Kepala BI Kepri, Suryono, menegaskan komitmen BI dalam mendorong UMKM Kepri untuk lebih melek digital melalui berbagai pelatihan. "Digitalisasi dapat meningkatkan pendapatan para pelaku UMKM," ujarnya. 

Gebyar Melayu Pesisir menjadi bukti nyata bagaimana UMKM Kepri terus berinovasi dan berkembang, siap menghadapi tantangan di era digital.

Selain batik, berbagai produk UMKM lainnya juga turut meramaikan acara ini, mulai dari kerajinan tangan, makanan khas daerah, hingga produk-produk kreatif lainnya. Semuanya menunjukkan potensi besar UMKM Kepri dalam memajukan perekonomian daerah.

Gebyar Melayu Pesisir tidak hanya menjadi ajang promosi produk UMKM, tetapi juga menjadi wadah bagi para pelaku usaha untuk saling bertukar pengalaman, memperluas jaringan, dan mendapatkan wawasan baru tentang perkembangan bisnis.

Dengan dukungan dari BI dan berbagai pihak terkait, diharapkan UMKM Kepri dapat terus berkembang dan menjadi pilar penting dalam perekonomian daerah. Gebyar Melayu Pesisir (GMP) menjadi momentum yang tepat untuk menunjukkan kepada dunia bahwa UMKM Kepri siap bersaing di pasar global. (AMINUDDIN/TRIBUNBATAM.id).

Baca berita Tribunbatam.id lainnya di Google News

Sumber: Tribun Batam
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved