Volume Sumur Raksasa Mulai Berkurang Akibat Kemarau, Warga Bintan Timur Kesulitan Air Bersih

TRIBUNBATAM.id, BINTAN  - Dampak musim kemarau panjang tahun ini dirasakan oleh warga Perumahan Tokojo, Kecamatan Bintan Timur,  Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau. 

Warga yang berdomisili RT 003 hingga RT 0005, RW 013, mulai mengalami kesulitan air bersih. 

Warga kini mengandalkan sumur raksasa yang kini mulai berkurang dan terancam kering.

Sejumlah Kepala Keluarga (KK) yang airnya tak sanggup menyedot sumur itu kini sudah membeli air.

Kusmawati (42) warga RT 005 mengaku mulai terancam mendapatkan air bersih dalam dua pekan belakangan. 

"Airnya sudah dangkal. Biasanya lancar kini sudah mengering. Jika mau dihidupkan sanyonya, wajib di pancing, kalo tidak maka tak bakalan naik," sebut Kusmawati,  Senin (19/8/2024).

Menurutnya,  jika sudah benar -benar kering, maka mau tak mau harus beli air bersih di tangki - tangki yang lewat.

Baca juga: Anggota Polsek Bintan Timur Bantu Warga Sungai Lekop Dapatkan Air Bersih

Dia mengakui sumur raksasa Tokojo yang memiliki kedalaman puluhan meter itu, kini hanya dimanfaatkan untuk mandi dan cuci saja. Sementara untuk minum mereka harus beli air galon.

"Meski airnya sudah mulai sedikit, namun warga masi menggunakan tapi bukan untuk minum. Apalagi tidak ada sumur lain lagi," jelasnya.

Warga lain Juono, (38) menyebutkan surutnya sumur raksasa Tokojo itu kerap terjadi pada musim kemarau. 

Baca juga: Disparekraf Bekali 40 Penggiat Wisata di Natuna Pelatihan Pemandu Geowisata

Namun tahun 2024 ini, penurunan volume air di sumur ini lebih drastis, jika dibandingkan dengan tahun -tahun sebelumnya. 

"Jika hujan nantinya bakal penuh lagi. Hanya saja tahun ini turunnya agak dalam," ucapnya. 

Juono berharap Pemerintah Kabupaten Bintan bisa memberikan bantuan air bersih ke wilayah Perumahan Tokojo, Bintan Timur. 

Mengingat banyak warga setempat sudah mulai kesulitan air bersih.

Berdasarkan pantauan Tribun Batam.id,  sumur ini di pasang setidaknya puluhan pipa dan sanyo.