ANAMBAS TERKINI

Pemuda Akhiri Hidup di Anambas, Tinggalkan Surat Wasiat Untuk Keluarga Hingga Minta Maaf

Pesan untuk keluarganya itu dibuat dengan menggunakan bahasa ibu atau bahasa melayu Anambas.

Penulis: Novenri Halomoan Simanjuntak | Editor: Eko Setiawan
Tribunbatam.id/Noven Simanjuntak
Potret Kapolsek Siantan, Iptu Sutomo, Rabu (28/8/2024) 

TRIBUNBATAM.id, ANAMBAS - Fendi pemuda 23 tahun yang ditemukan tewas dengan dugaan gantung diri di Tarempa, Anambas sempat meninggalkan surat wasiat kepada keluarganya.

Surat wasiat yang diterima Tribunbatam.id, terlihat jika untaian kalimat surat itu dituangkan dalam catatan handphone almarhum.

Dari suratnya, pesan itu sengaja dibuat dan ditujukan kepada ibu, kakak dan Dery serta yang utama untuk ayahnya.

Pesan untuk keluarganya itu dibuat dengan menggunakan bahasa ibu atau bahasa melayu Anambas.

Inti dalam surat wasiat itu, korban meminta maaf atas kesalahannya selama ini sekaligus pamit pergi kepada ibu, kakak, Dery dan ayahnya.

Namun pesan almarhum dialamatkan lebih khusus kepada ayahnya. Dalam pesan itu ia meminta agar ayahnya segera berhenti dari profesi sebagai orang pintar atau paranormal.

Baca juga: Polres Lingga Kerahkan Personel Amankan Proses Pendaftaran Pilkada di KPU

Berikut isi surat wasiat dalam catatan Handphonenya yang diterima;

Assalamuallaikum mak, kami mntak maaf iya sme mak. Klau slame ni kmi bonyok salah, sama ayh sama kk" sme dery, smue dhe keluarge kte...
Kami mohon terutame sme ayh sebso-beso dhe. Osh jdi dukun agex, tobat a ayh. Buang a smue dhe mnde yg ad kt ayh tok. Kmi mohon ayh tolong a dengo kate kate kmi terakhir ni. Maaf kah kmi mak ayh, kmi pegi dlok.

Kapolsek Siantan Iptu Sutomo mengatakan, dugaan penyelidikan sementara ini, isi surat wasiat tersebut menguatkan alasan korban untuk mengakhiri hidup.

Baca juga: Narapi Lapas Narkotika Tanjungpinang Akhiri Hidup di Sel Isolasi, Korban Diduga Depresi

Ia menyebutkan, kronologis awal korban ditemukan dalam posisi gantung diri dengan kondisi telah meninggal dunia.

Mulanya ayah korban, Hadi sedang bermain ponsel di ruang tamu dan menyuruh istrinya Marlisa sekira pukul 12.50 Wib untuk mengecek anaknya (korban) ke kamar karena sejak pagi tidak kelihatan.

"Pas ibu korban ke kamar, terkejut melihat Fendi sudah tergantung pada kayu di atas pintu kamarnya," terang Sutomo, Rabu (28/8/2024).

Marlisa pun bergegas memanggil Hadi Kemudian, Hadi meminta Marlisa membawa parang untuk memotong tali yang digunakan korban buat gantung diri.

"Polisi datang ke lokasi, korban sudah dibaringkan di lantai rumah. Kami bawa ke RSUD Tarempa untuk diotopsi," pungkasnya. (TRIBUNBATAM.id/Noven Simanjuntak)

Baca berita Tribunbatam.id lainnya di Google News

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved