MATA LOKAL CORNER

Ada Dua Maestro Budaya di Pilkada Batam, Peran Wakil Wali Kota Jangan Diabaikan

Amsakar dan Hardi Hood menjadi 2 tokoh maestro budaya Melayu di Batam. Keduanya ikut kontestasi Pilkada Batam 2024. Ini kata Tarmizi dari TIm Nadi

Penulis: Ucik Suwaibah | Editor: Dewi Haryati
TRIBUNBATAM
Tim Nuryanto-Hardi Hood, Tarmizi dalam Mata Lokal Corner Tribun Batam 

BATAM, TRIBUNBATAM.id - Dalam kontestasi Pilkada Batam 2024 mendatang, ada dua bakal pasangan calon yang bertarung, yakni Amsakar Achmad-Li Claudia Chandra dan Nuryanto-Hardi Selamat Hood.

Amsakar dan Hardi Hood adalah dua tokoh yang dikenal sebagai maestro budaya Melayu di Kota Batam.

Sebelumnya, Tim Amsakar menyampaikan bahwa tupoksi wali kota memiliki pengaruh yang lebih besar terhadap kebijakan kota dibandingkan posisi wakil wali kota.

Mereka menekankan bahwa keputusan dan kebijakan utama kota akan ditentukan oleh wali kota, bukan wakilnya meskipun ada juga saran dan masukan dari Wakilnya.

Baca juga: Peran Wali Kota dan Wakilnya Menentukan Kebijakan Berlandas Budaya di Batam

Namun, menurut tim Nuryanto-Hardi S Hood, Tarmizi, pernyataan tersebut tidak sepenuhnya benar. 

"Visi misi yang sudah disiapkan, kalau namanya pemilihan wali kota, itu satu saja tak perlu ada wakil, tapi dalam Wali kota itu pemilihan wali kota. Ini kan pemilihan kepala daerah, ini adalah paket jadi masalah nomor satu dan nomor 2 itu kan saling melengkapi," ujar Tarmizi saat di acara Mata Lokal Corner Tribun Batam, Kamis (12/9/2024).

Ia berpendapat bahwa posisi wakil walikota juga penting dalam pemilihan kepala daerah, karena mereka adalah paket yang saling melengkapi. 


"Kalau berbicara seperti kata Bang Jefi tadi, saya tidak apa rasanya, kalau saya ya seperti mengabaikan nomor dua dong kalau berbicara seperti itu," ujarnya.

Dalam hal ini ia menyarankan agar Pilkada ini tidak mengabaikan peran penting wakil walikota.

Baca juga: Gelar Kopdar Bersama Li Claudia, PSI Siap Menangkan ASLI di Pilkada Batam 2024

"Nah bagi kita Tim NADI di Batam kita ini kan start-nya terlambat. Semua serba terlambat. Tapi alhamdulillah di tim Nadi Batam itu ada, kita yang bekerja untuk men-support pikiran-pikiran kebudayaan itu sesuatu yang menjadi poin penting untuk menata Kota Batam," katanya.

Tarmizi meyakini bahwa budaya adalah aspek utama yang harus dipertimbangkan dalam perencanaan kota, termasuk dalam bidang ekonomi, pariwisata, dan politik.

"Budaya ini number one karena apapun juga sisi-sisi kehidupan ini kita melihat dan itu sepakat dengan Cak Nur dengan Bang Hardi, bahwasanya apapun sisi-sisi kehidupan ini termasuk politik itu sendiri," paparnya.

Tarmizi menyampaikan dalam membuat kebijakan apa pun, memang harus selalu mempertimbangkan nilai-nilai budaya. (Tribunbatam.id/Ucik Suwaibah)

Baca juga Berita TribunBatam.id lainnya di Google News

Sumber: Tribun Batam
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved