Kepemimpinan Jokowi
KEK Nongsa Digital Park, Kawasan Ekonomi Khusus di Batam Pusat Digital Indonesia
Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Nongsa Digital Park di Batam punya kontribusi hingga jadi pusat digital Indonesia selama kepemimpinan Presiden Jokowi.
TRIBUNBATAM.id, BATAM - Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) menjadi pusat digital Indonesia selama kepemimpinan Presiden Joko Widodo.
Hal tersebut ditandai dengan persetujuan pemerintah pusat terhadap Kawasan Ekonomi Khusus Nongsa Digital Park.
Direktur Tata Kelola dan Kemitraan Kementerian Kominfo RI, Hasyim Gautama, mengatakan penetapan KEK Nongsa Digital Park menjadikan pintu gerbang utama pusat pengembangan industri digital.
Kebijakan ini memberikan dampak ekonomi inklusif bagi Indonesia melalui penyerapan ribuan tenaga kerja.
“Semoga insan humas dapat berperan dalam mempublikasikan keberhasilan kebijakan pemerintah pusat terkait KEK Nongsa Digital Park ini,” ungkap Hasyim pada Forum Tematik Bakohumas 2024 Bertajuk "Update Batam 2024" di Aston Hotel Nagoya, Kota Batam pada Jumat (26/7) lalu.
Rencana strategis untuk menjadikan Batam pusat digital Indonesia mendapat perhatian serius dari Kepala Badan Pengusahaan (BP) Batam, H Muhammad Rudi.
Dia sangat mendukung pengembangan industri digital di KEK Nongsa Digital Park.
Hal ini bertujuan untuk meningkatkan nilai investasi dan transformasi digital di Batam pada tahun 2024.
Rudi menilai, sektor industri digital memiliki potensi besar di Indonesia, terutama pada era pandemi Covid-19.
Oleh karena itu, infrastruktur yang memadai seperti pusat data sangat diperlukan untuk mendukung kegiatan berbasis IT-Digital.
"KEK Nongsa hadir untuk memberikan keleluasaan investasi di bidang industri digital. Kawasan ini juga membuka peluang dan meningkatkan iklim investasi di Batam dengan menarik investor dari luar," ungkap Rudi
Muhammad Rudi berharap agar KEK Nongsa dapat merealisasikan target investasi yang diberikan pemerintah pusat, yaitu sebesar Rp 16 triliun dan menciptakan lapangan pekerjaan untuk 16.500 tenaga kerja.
Baca juga: Hadirnya PT BAI di KEK Galang Batang Bintan Dapat Respons Positif Warga, Ada juga Kontra
Selain itu, kawasan ini juga diharapkan dapat meningkatkan daya saing bangsa di bidang digital.
"Saya minta komitmen semua instansi terkait untuk melaksanakannya dengan baik. Ini bertujuan untuk kemajuan ekonomi Batam tahun 2024 ini," tegas Kepala BP Batam itu.
KEK Nongsa merupakan satu dari dua KEK yang ditetapkan pemerintah pusat di Batam melalui PP Nomor 67 Tahun 2021 dan PP Nomor 68 Tahun 2021.
Kawasan ini memiliki fokus pengembangan pada kegiatan berbasis IT-Digital dan Pariwisata.
Lokasi Batam yang dekat dengan Singapura dan berada di jalur pelayaran tersibuk dunia menjadi faktor penentu tumbuhnya investasi di daerah, khususnya pertumbuhan KEK.
Satu pengelola KEK Nongsa, PT Tamarin berkomitmen untuk segera menyelesaikan pembangunan pusat data (data center) demi mewujudkan Batam sebagai pusat digital di Indonesia.
Baca juga: KEK Tanjung Sauh di Batam Targetkan Investasi Rp190 Triliun dan Serap Ratusan Ribu Pekerja
"Sekarang Nongsa Digital Park sedang fokus pada dua hal, pendidikan vokasi dengan menggandeng institusi pendidikan luar negeri dan dalam negeri serta menyelesaikan pembangunan data center," ujar Direktur PT Tamarin, Mike Wiluan.
Mike Wiluan menambahkan, dengan adanya data center di Batam, konektivitas di sektor teknologi akan meningkat. Dengan demikian, Batam mampu menjadi jembatan digital di Indonesia.
"Kita ingin konektivitas di Batam tinggi untuk sektor teknologinya sehingga mampu menjadi jembatan digital di Indonesia," sebut Direktur PT Tamarin itu.
Pekerja Lokal Garap Proyek Luar Negeri
Pendidikan vokasi sebagai satu fokus Nongsa Digital Park sudah mulai memperlihatkan hasil positif. Infinite Studios Batam yang beroperasi di KEK Nongsa Digital Park telah menjadi wadah bagi talenta-talenta lokal untuk berkarya.
"Sekitar 32 persen yang bekerja di Infinite Studios Batam adalah local Kepri. Dari tahun 2015 dulu itu cuma dua persen aja dari lokal Kepri. Kita kebut sampai sekarang target kita 2 tahun lagi ada di 50 persen lokal Kepri," ungkap Bella Yolanda, HR & GA Manager Infinite Studios Batam.
Baca juga: BP Batam Ungkap Tantangan Pengembangan KEK, Apa Saja?
Infinite Studios Batam didirikan pada tahun 2005 dan kini telah memiliki 300 karyawan. Studio bergerak di bidang animasi dan film, dengan studio indoor dan outdoor yang lengkap.
"Untuk animasinya ada 300-an orang. Untuk filmnya kita punya studio indoor dan studio outdoor," jelas Bella.
Pertumbuhan industri kreatif digital di Indonesia sangat signifikan. Data dari Kementerian Pariwisata dan Industri Kreatif menunjukkan peningkatan sebesar 153 persen dengan rata-rata 26 persen per tahun.
Riset Asosiasi Industri Animasi Indonesia (AINA) juga menyebutkan terdapat sekitar 120 studio animasi di Indonesia pada tahun 2020.
Bella mengungkapkan sebagian besar studio animasi di Indonesia mengerjakan proyek-proyek untuk luar negeri.
"Kebetulan klien-klien kita dari luar, mereka tahu kayak talenta di Indonesia bisa deliver dengan cepat, punya kualitas yang sangat baik dan lebih murah," ujar Bella.
Infinite Studios Batam menawarkan layanan lengkap dari pra produksi hingga pasca produksi, baik untuk animasi 3D maupun live action.
Studio ini juga telah mengerjakan proyek-proyek besar seperti Cocomelon, The Lost Letter dan Unicorn Academy yang tayang di Netflix dan platform lainnya.
Baca juga: Kontribusi KEK di Batam, Ribuan Pekerja Terserap dan Siapkan Tenaga Kerja Lokal
Diseminasi juga membahas peluang dan tantangan dalam industri kreatif digital, termasuk inovasi teknologi seperti Virtual Reality (VR), Augmented Reality (AR), Artificial Intelligence (AI) dan blockchain.
Selain itu, strategi untuk menghadapi tantangan, seperti kolaborasi dan inovasi berkelanjutan juga turut dibahas.
Dengan perkembangan pesat industri kreatif digital di Batam dan Indonesia secara umum, diharapkan semakin banyak karya anak bangsa yang mendunia dan memberikan kontribusi positif bagi perekonomian nasional.
Dilirik Negara Tetangga
Transformasi teknologi digital di Batam menjadi magnet tersendiri bagi negara-negara tetangga.
Malaysia misalnya berkomitmen memperkuat kerja sama di berbagai bidang dengan fokus utama pada ekonomi digital dan peningkatan konektivitas
Menteri Besar Johor, Dato' Onn Hafiz Ghazi saat berkunjung ke Batam selama 24-25 Mei 2024 lalu, terkesan dengan kemajuan pesat Batam, khususnya pertumbuhan ekonomi sebesar 7,04 persen pada tahun 2023 dan perkembangan Nongsa Digital Park.
Dia melihat potensi besar untuk sinergi antara Nongsa Digital Park dengan Iskandar Malaysia Studio di Johor.
Kolaborasi tersebut diharapkan dapat mendorong industri kreatif dan ekonomi digital di kedua wilayah.
"Kami melihat Nongsa Digital Park sebagai model yang patut dicontoh. Kami berharap dapat belajar dari pengalaman Batam dan menjalin kemitraan strategis untuk mengembangkan ekosistem digital yang kuat di Johor," ujar Dato' Onn Hafiz Ghazi.
Kunjungan Menteri Besar Johor ini diharapkan menjadi katalisator bagi percepatan kerja sama antara Batam dan Johor.
Dia berkomitmen untuk terus berkoordinasi dan bekerja sama secara erat untuk mewujudkan visi bersama dalam membangun kawasan ekonomi yang dinamis, inovatif dan berdaya saing tinggi. (TribunBatam.id/Ucik Suwaibah/Aminuddin/*)
Baca juga Berita TribunBatam.id lainnya di Google News
| Hadirnya PT BAI di KEK Galang Batang Bintan Dapat Respons Positif Warga, Ada juga Kontra |
|
|---|
| KEK Pariwisata Kesehatan Internasional di Batam, Ini Target Investasi dan Tenaga Kerjanya |
|
|---|
| KEK Tanjung Sauh di Batam Targetkan Investasi Rp190 Triliun dan Serap Ratusan Ribu Pekerja |
|
|---|
| BP Batam Ungkap Tantangan Pengembangan KEK, Apa Saja? |
|
|---|
| Kontribusi KEK di Batam, Ribuan Pekerja Terserap dan Siapkan Tenaga Kerja Lokal |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.