Nasib Welcome to Batam

Ikon Welcome to Batam Terancam Hilang Tertutup Pembangunan Gedung Tinggi di Depannya

Ikon Welcome to Batam terancam hilang tertutup proyek pembangunan gedung yang berada di depannya. Sejumlah warga keluhkan kondisi ini

|
Editor: Dewi Haryati
tribunbatam.id
IKON BATAM - Potret ikon wisata Welcome to Batam di Bukit Clara Batam terancam hilang tertutup proyek pembangunan di depannya. Foto diambil Kamis (24/10/2024) 

BATAM, TRIBUNBATAM.id - Keberadaan ikon wisata Welcome to Batam atau WTB di Bukit Clara, Kelurahan Teluk Tering, Kecamatan Batam Kota, Kota Batam, kini terancam.  

Sebuah bangunan baru setinggi lima lantai yang sedang dibangun di Jalan Sanggam Bertuah, diperkirakan akan menutupi landmark yang selama ini menjadi simbol identitas kota dan daya tarik Batam bagi wisatawan.

Pantauan langsung di lokasi pembangunan, menunjukkan pembangunan gedung baru tersebut akan menghalangi pandangan ke arah ikon Welcome to Batam.  

Hal ini menimbulkan kekhawatiran besar di kalangan masyarakat Batam, mengingat ikon tersebut telah lama menjadi bagian penting dari citra kota dan memori kolektif warga.  

Baca juga: Sekda Batam Tanggapi Ikon Welcome to Batam yang Terancam Hilang Tertutup Proyek

Seorang tukang parkir di kawasan itu, mengakui sudah ada keluhan dari pengunjung terkait kondisi yang terjadi di lapangan saat ini.

"Banyak pengunjung yang ingin jalan-jalan ke sini mengeluh, untuk berfoto sudah tidak bisa lagi. Karena ikon WTB sudah terhalang proyek pembangunan," kata Jodi.

Diketahui, landmark Welcome to Batam ini bukan hanya sekadar penanda geografis, tetapi juga menjadi representasi semangat dan perkembangan Kota Batam. Kehilangannya diyakini akan menjadi kerugian bagi sektor pariwisata dan citra kota Batam.

Ikon ini juga memiliki nilai sentimental bagi warga Batam.

Sebab banyak warga yang memiliki kenangan berharga terkait ikon ini, mulai dari foto-foto kenangan bersama keluarga hingga sebagai titik temu bagi berbagai kegiatan sosial dan komunitas.  

Dampak dari pembangunan proyek yang menutup ikon WTB ini, juga akan berdampak pada jasa fotografer di sana.

Sebelum proyek tersebut dibangun, banyak pengunjung yang datang ingin mengabadikan fotonya di ikon WTB.

Beberapa di antara mereka menggunakan jasa fotografer yang ada di lokasi.

Sementara itu, seorang pekerja bangunan yang ditemui di lokasi proyek, tak tahu menahu soal kemungkinan ikon Welcome to Batam akan tertutup dengan pembangunan yang dilakukan. 

"Kami hanya pekerja di sini. Kalau masalah ikon Welcome to Batam tertutup, itu bukan urusan kami.  Kami hanya membangun proyek ini sampai selesai," katanya.

Senada, Husen, mandor proyek mengatakan, mereka tidak mengetahui dampak pembangunan terhadap ikon WTB. 

"Kami hanya bekerja dan proyek ini sudah mendapat izin dari pemerintah," ujarnya.

Curhat Pedagang

Keberadaan ikon Welcome to Batam juga  berdampak positif pada perekonomian lokal selama ini. 

Sebab banyak pedagang yang berjualan dekat kawasan depan landmark tersebut. 

Mereka memanfaatkan kawasan depan landmark WTB yang sering menjadi tempat berkumpulnya wisatawan.

Dampak terhalangnya ikon WTB sudah dirasakan oleh para pedagang di area tersebut. 

Mereka khawatir jika pembangunan dilanjutkan hingga 5 lantai, ikon WTB akan tertutup sepenuhnya.

Baca juga: Ikon Welcome to Batam Tetap Terlihat Meski ada Pembangunan Kawasan Properti The Living Peak
 
"Dampaknya sangat merugikan kami. Ikon ini penting bagi kami, terutama karena banyak wisatawan asing yang datang ke sini. Pengunjung yang datang ke sini bukan hanya warga lokal, tetapi juga warga negara tetangga. Mereka sering berfoto di depan ikon ini," ungkap Roy, salah satu pedagang di sana.
 
Senada dengan Roy, pedagang lainnya, Dedet juga mengungkapkan kekhawatirannya. 

"Ikon ini sangat penting bagi kami para pedagang. Pengunjung yang makan di sini kurang lebih 1.500 orang dan sudah banyak yang berkomentar terhadap pembangunan yang berlangsung," ujarnya.
 
Para pedagang juga menyoroti pentingnya ikon WTB bagi pariwisata Batam

"Ikon seperti ini hanya ada beberapa saja di dunia, seharusnya dijaga. Jangan dibiarkan tertutup," kata mereka. 

Kata Sekda Batam

Sementara itu, Sekretaris Daerah Kota Batam, Jefridin Hamid mengatakan, rencana pembangunan di depan ikon WTB sudah sesuai dengan perizinan yang berlaku.

"Kalau soal bangunan di situ kan mereka sudah sesuai dengan perizinan, kita tidak izinkan kalau itu menutup pandangan di situ," ujar Jefridin, Rabu (23/10/2024).

Ia menambahkan, pandangan di area tersebut telah dibahas dan tidak akan terganggu. 

"Tidak akan menutup pandangan dari arah sini. Jadi saat dibangun, bangunan tidak lebih tinggi daripada Welcome to Batam," tambahnya.

Menurut Jefridin, seluruh perizinan terkait proyek itu sudah lengkap, termasuk izin mendirikan bangunan. Sehingga pembangunan dilakukan dengan mengikuti aturan yang ada. 

Sebagai informasi, lokasi seluas sekitar 2.700 meter persegi di kawasan dekat WTB itu akan dibangun tidak saja pertokoan, hotel, dan apartemen, namun juga akan dibangun Museum BJ Habibie.

Rencana pembangunan keseluruhan properti tersebut akan memakan waktu yang tak singkat. Bisa mencapai 5 hingga 7 tahunan.

Direktur PT Barelang Jaya Mandiri Tjondro Yuwono memastikan, posisi apartemen sekitar 20 lantai serta hotel nantinya lebih ke pinggir, sehingga tidak menutupi landmark Welcome to Batam

"Kita agak ke pinggir, sehingga tak menutupi," ujar Tjondro Yuwono. (Tribunbatam.id/Donni Suhendra/Reza Armiansyah/Ucik Suwaibah)

Baca juga Berita TribunBatam.id lainnya di Google News

Sumber: Tribun Batam
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved