PERSPEKTIF

Memopulerkan Ekonomi Syariah pada Generasi Muda

Indonesia adalah salah satu pemain utama dalam ekonomi syariah global. Posisi Indonesia dalam The Global Islamic Economy Indicator Tahun 2023 menempat

IST
Muhammad Hafid Ridho, Analis Yunior Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kepulauan Riau 

TRIBUNBATAM.id - Indonesia adalah salah satu pemain utama dalam ekonomi syariah global. Posisi Indonesia dalam The Global Islamic Economy Indicator Tahun 2023 menempati peringkat ke-3 dunia. Secara domestik, ekonomi syariah di Indonesia memiliki potensi yang besar.

Menurut Kajian Ekonomi dan Keuangan Syariah Indonesia (KEKSI) Tahun 2023, sektor halal value chain tumbuh sebesar 3,39 persen (year-on-year) dan menyumbang hingga 23 persen dari perekonomian Indonesia, meningkat dari tahun sebelumnya yang sebesar 21,9 persen.

Maka adalah hal wajar, apabila Indonesia menaruh perhatian yang besar pada pengembangan ekonomi syariah.

Perhatian tersebut salah satunya ditunjukkan dari Komite Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) yang dibentuk sejak tahun 2020. KNEKS yang dipimpin langsung oleh presiden menjadi wadah koordinasi kebijakan dan program kerja pengembangan ekonomi syariah dari berbagai lembaga/instansi.

Prospek ekonomi syariah yang terus berkembang ke depan digarap bersama-sama dengan tujuan menjadikan Indonesia sebagai Pusat Halal Dunia.

Sebelum berbicara lebih jauh mengenai mimpi ke depan, ada satu hal penting yang mestinya menjadi perhatian, yaitu literasi ekonomi syariah masyarakat.

Berdasarkan survei yang dilakukan oleh Bank Indonesia pada tahun 2023, diperoleh indeks literasi ekonomi syariah nasional sebesar 23,3 persen. Nilai tersebut masih sangat rendah dibandingkan potensi Indonesia yang 87 persen dari penduduknya adalah muslim. 

Di sisi lain, capaian tersebut masih di bawah harapan wakil presiden selaku Ketua Harian KNEKS yang menargetkan literasi ekonomi syariah Indonesia dapat mencapai 50 persen pada tahun 2025.

Fakta masih rendahnya literasi ini bertentangan dengan potensi dan prestasi Indonesia. Padahal, literasi ini menjadi penting karena berkaitan langsung dengan pengetahuan dan pemahaman masyarakat mengenai ekonomi syariah.

Karena pada akhirnya, kebijakan, regulasi, program, dan berbagai upaya pengembangan lainnya akan kembali ke masyarakat. 

Masyarakat yang paham tentunya akan lebih mudah untuk mendukung dan melaksanakan apa yang sudah disusun oleh pemerintah.

Upaya-upaya peningkatan literasi ekonomi syariah sejauh ini masih berfokus pada penyusunan materi baik dalam bentuk buku maupun media lainnya.

Di dalam Strategi Nasional Pengembangan Materi Edukasi untuk Peningkatan Literasi Ekonomi dan Keuangan Syariah di Indonesia, KNEKS telah menyusun strategi literasi untuk masyarakat dari usia balita hingga lansia. 

Strategi tersebut mencakup kualifikasi kemampuan literasi, komponen materi, hingga alat bantu yang diperlukan untuk setiap kelompok usia.

Strategi tersebut di antaranya telah diimplementasikan, misalnya melalui Training of Trainers (ToT) mengenai ekonomi syariah kepada da’i dan da’iyah yang diselenggarakan oleh Bank Indonesia dalam rangkaian Festival Ekonomi Syariah di tiga regional tahun ini.

Halaman
12
Sumber: Tribun Batam
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved