NARKOBA DI KARIMUN

Karimun Rawan Narkoba Asal Malaysia, Ini Upaya Bea Cukai Tekan Peredarannya

Kasus penyelundupan narkoba masih marak terjadi di wilayah Karimun. Bea Cukai pun sebut upaya untuk tekan peredaran kasus ini di lapangan

Penulis: Yeni Hartati | Editor: Dewi Haryati
Istimewa/Dok Humas KPPBC Tipe B Karimun
PERIKSA - Petugas Bea Cukai saat memeriksa barang bawaan penumpang yang menyelundupkan narkotika melalui Pelabuhan Internasional Tanjung Balai Karimun, belum lama ini 

KARIMUN, TRIBUNBATAM.id - Kasus penyelundupan narkoba maupun barang terlarang lainnya masih marak terjadi di wilayah perairan Kepulauan Riau (Kepri).

Salah satunya di perairan Kabupaten Karimun, Kepri, yang dinilai sangat strategis dan berdekatan langsung dengan negara tetangga Malaysia dan Singapura.

Kasus penyelundupan narkoba jalur internasional yang selama ini terjadi dominan berasal dari Malaysia.

Secara geogafis, pelayaran internasional dari Kukup, Malaysia menuju Tanjung Balai Karimum Kepri hanya 45 menit.

Baca juga: Tampang Warga Karimun Ditangkap Karena Narkoba Asal Malaysia, Baru 2 Tahun Bebas Bui

Dengan estimasi perjalanan yang dinilai singkat, para pelaku penyelundupan menganggap wilayah Karimun menjadi jalur transit yang strategis.

Kepala KPPBC Tipe B Karimun, Jerry Kurniawan mengatakan, jaringan penyelundupan dan sistem perkembangan narkotika terus berkembang di Indonesia.

"Sistem pengawasan kita perbaharui, namun sistem peredaran para pelaku yang melakukan ini juga ikut baru. Artinya kasus seperti ini harus konsisten," ujar Jerry, saat konferensi pers pengungkapan kasus narkoba asal Malaysia di Karimun, Selasa (29/10/2024).

Menurutnya, penanganan kasus narkoba memiliki keuntungan yang sangat besar.

Banyak masyarakat dengan perekonomian menengah luluh dengan iming-iming upah yang besar.

"Hal itu pula yang mendorong barang terlarang ini masuk dengan segala macam cara. Inilah kita perlu kerjasamanya untuk mendeteksi awal, karena barang bukti yang kecil juga menyulitkan petugas," ujarnya.

"Bahkan ada pelaku yang sengaja memasukan barang haram ke dalam tubuhnya. Tentu ini juga sangat sulit dideteksi," sambungnya.

Jerry menambahkan, selama ini kerja sama Bea Cukai, Polres, Badan Narkotika Nasional (BNN) telah berusaha menjalankan fungsinya dengan saling bertukar informasi terkait peredaran narkoba.

Baca juga: Breaking News, Penumpang Kapal Ferry dari Malaysia Ditangkap di Karimun Bawa Narkoba

Bahkan, pemeriksaan kepada penumpang melalui alat X-Ray maupun profiling, analisa, pengamatan, pemeriksaan badan pun telah dilakukan.

"Perlu diketahui, penggunaan X-Ray untuk mendeteksi narkotika kadang mirip dengan barang yang berasal dari nabati dan berwarna oranye," ujarnya.

"Untuk saat ini alat tercanggih yang digunakan petugas masih X-Ray, belum ada alat lain. Selain pengamatan dan pemeriksaan badan yang menyeluruh bagi pelaku yang dicurigai gerak-geriknya," sambungnya. (TRIBUNBATAM.id / Yeni Hartati)

Baca juga Berita TribunBatam.id lainnya di Google News

Sumber: Tribun Batam
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved