DEMO WARGA TELUK BAKAU
Polemik Kampung Teluk Bakau, Rumah Warga Dikelilingi Timbunan Tanah Hingga Ada Galian Sumur Besar
warga Teluk Bakau Kabil, Nongsa Batam mengaku dihantui rasa takut bermukim di perkampungan yang telah dihuni puluhan tahun.
Penulis: Beres Lumbantobing | Editor: Eko Setiawan
“Kami sudah pasrah pak, kadang-kadang kampung kami ini didatangi preman. Kami dipaksa pindah, tapi tak tau mau pindah kemana. Sementara kehidupan kami disini,“ ujar wanita paruh baya, Ida di teras rumah.
Ditemani sang anak yang baru pulang sekolah, Ida tampak termenung. Ia harus memikirkan tempat tinggal yang baru, disisi lain ia memikirkan keselamatan keluarga jika terus-terus didatangi kelompok preman.
“Sekarang kami, tak bisa lagi antar anak sekolah pakai motor, apalagi kalau huja turun. Anak-anak jalan kaki lah ke aspal sana, jaraknya sekitar 1 km. Jalan ke tempat kami ini sekarang sudah berlumpur karena di timbun,” ungkap Ida.
Perkampungan Teluk Bakau itu memang tampak asri, dikeliling pohon-pohon rindang. Namun kampung itu kini terancam hilang.
Satu persatu masyarakat mulai memilih pindah, meninggalkan lokasi perkampungan. Namun sebagian masih bertahan dan berharap ada ganti rugi yang layak dari pihak perusahaan.
“Kami tak akan mampuh melawan, kami akan pindah. Namun layak kan lah. Manusiakan lah. Kami sadar, kami tidak memiliki sertifikat akan tanah rumah kami, tapi berperi kemanusiaan lah,” ungkap ketua RT 04, RW 09 kampung Teluk Bakau, Ibrahim Gaus dilokasi.
Sore itu, warga lantas berkumpul berharap lewat pemberitaan Tribun hak dari warga dapat diperhatikan pihak perusahaan yang menggusur warga.
Upaya kekerasan telah mereka lalui, bahkan keputusan unjuk menggelar aksi unjuk rasa pun telah mereka lakukan. Namun upaya masyarakat tak juga membuahkan hasil.
Satu persatu warga perkampungan pun berdatangan kelokasi, pak RT pun berupaya mengajak warganya berbincang layaknya musyawarah warga alias pertemuan dadakan.
Mewakili masyarakat, ketua RT melanjutkan perbincangan sore itu. Kata dia, warga menerima pindah dan meninggalkan kampung itu namun dengan harapan pihak perusahaan memberikan ganti rugi yang layak.
“Mari berdiskusi dan berdialog dengan warga, pihak perusahaan yang kirimkan preman ataupun perwakilan yang arogan dengan gaya mengintimidasi warga,” kata Ibrahim.
Ia menyesalkan langkah awal pihak perusahaan yang tiba-tiba menggusur perkampungan tanpa sosialisasi dengan menurunkan alat berat dan preman.
Ia menyampaikan bahwa penggusuran yang dialami warga berlangsung tanpa sosialisasi atau pemberitahuan yang jelas. Menurutnya, warga merasa dikejutkan dengan keputusan penggusuran yang tiba-tiba meratakan kebun-kebun mereka.
“Kami warga di RT-004 RW-9 tidak mendapatkan sosialisasi. Tiba-tiba saja kebun-kebun kami digusur, sehingga kami semua kaget dan menimbulkan keributan saat itu,” kata Ibrahim Gaus.
Lebih lanjut, Ibrahim menuturkan bahwa pihak perusahaan menawarkan kavling sebagai pengganti lahan yang digusur. Namun, realisasi atas lahan tersebut tidak jelas. Kavling yang dijanjikan oleh PT mengalami masalah kepemilikan lahan, atau tumpang tindih status, terutama di daerah Sambau Nongsa.
“Status kavling yang pihak PT janjikan bermasalah dengan tumpang tindih kepemilikan di Sambau. Banyak dari warga yang sudah mendapatkan kavling merasa masih belum ada kejelasan dari pihak perusahaan,” lanjut Ibrahim.
Kodim 0316 Batam Minta Maaf ke Warga Teluk Bakau, Akui Ada Oknum TNI Intimidasi Penduduk |
![]() |
---|
Danramil Nongsa Bicara Soal Anggota TNI di Teluk Bakau Batam, Dorong Dua Pihak Cari Solusi |
![]() |
---|
RDP Warga Teluk Bakau di DPRD Batam Bahas Ganti Rugi Lahan Belum Ada Titik Temu |
![]() |
---|
Oknum TNI di Batam Terlibat Polemik Penggusuran Teluk Bakau, Kodim 0316 Minta Maaf |
![]() |
---|
Jawab Tuntutan Demo Warga Teluk Bakau, DPRD Batam Jadwalkan RDP, Siapa Saja? |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.