NARKOBA DI BATAM
Kampung Aceh Batam Digerebek, Wilda Akui Penghuni Kosnya Banyak Pengguna Narkoba
Wilda, pemilik kos-kosan di Kampung Aceh Batam mengaku tak pernah mengurusi kegiatan penghuni kosnya yang rata-rata pengguna narkoba
Penulis: Pertanian Sitanggang | Editor: Dewi Haryati
BATAM, TRIBUNBATAM.id - Kampung Aceh, Simpang Dam yang berlokasi di Kecamatan Sei Beduk, Kota Batam jadi atensi Polri/TNI dan pemerintah terkait pemberantasan narkoba di Batam.
Diketahui, Kampung Aceh termasuk kawasan permukiman padat penduduk di Batam. Di sana banyak terdapat rumah kos-kosan yang memungkinkan penghuninya datang dan pergi, silih berganti.
Adapun harga sewa kos-kosan di Kampung Aceh, Batam, terbilang murah. Mulai dari Rp20 ribu hingga Rp30 ribu per bulan.
Pemilik kos di sana mengungkap, meski murah, nyatanya ada juga beberapa penghuni kamar kos yang tak mampu membayarnya. Entah karena tak punya uang atau karena alasan lainnya.
Baca juga: Kampung Aceh Batam Digerebek, Ada yang Sengaja Gembok Pintu Mau Kelabui Petugas
"Ya namanya juga rumah liar pak. Uang kosnya ada yang Rp20 ribu, ada Rp30 ribu, kadang ada juga yang tidak bayar," kata Wilda, pemilik kamar kos di Kampung Aceh, Kamis (7/11/2024).
Operasi penindakan yang dilakukan tim gabungan di Kampung Aceh, Kamis ini juga menyasar kos-kosan yang disewakan Wilda.
Tak ayal lagi, dia pun ikut ditanya-tanya petugas terkait aktivitas penghuni kos di kamar yang disewakannya.
Wilda mengatakan, dirinya hanya menyediakan kamar kos dan kasus di dalam kamar yang disewakan.
"Kalau yang lain urusan penghuni," kata perempuan itu.
Wilda diketahui memiliki sebanyak 20 pintu kamar kos di Kampung Aceh. Ukuran satu kamar kos itu sekitar 2 x 2,5 meter, dengan kondisi bangunan apa adanya. Bahkan kamar kos di lokasi banyak terbuat dari triplek bekas dan atap apa adanya.
Usaha kos-kosan itu dikelola Wilda bersama adiknya.
"Inikan kami tidak ada kerja, jadi inilah usaha kami, untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari," kata Wilda.
Aktivitas Penghuni Kos
Lebih lanjut, ia bercerita, anak kos di tempatnya jarang ada yang menetap, paling hanya beberapa Minggu saja. Bahkan lebih sering tidak pulang ke kamar kos.
"Ya kalau saya biasanya, setiap penghuni itu saya minta KTP-nya, kalau tidak ada KTP-nya diisi data penghuni," katanya.
Biasanya dia selalu minta bayaran sewa kamar kos di depan jika ada yang mau tinggal di sana.
"Mereka buat dulu (bayar) baru tinggal, karena kadang penghuninya malam ini ada, bulan depan baru terlihat lagi," kata Wilda.
Wilda juga mengatakan rata-rata penghuni kamar kosnya pengguna narkotika.
"Ya tahulah di lokasi ini, makanya mereka kadang terlihat kadang tidak terlihat," katanya.
Baca juga: Nasib 88 Orang Positif Narkoba di Kampung Aceh Batam, Polisi: Diangkut ke Polda Kepri
Meski begitu, Wilda mengaku tidak pernah mengurusi kegiatan para penghuni kos-kosannya.
"Ya kalau kita kerjanya hanya bersihkan, serahkan kamar kos saja. Penghuni itu biasanya kalau sudah masuk kamar tidak susah bangunnya, paling bangunin mereka malam," kata Wilda.
Ia juga menceritakan untuk memberikan rasa aman kepada para penghuni kamar kosnya, biasanya dia mengunci pintu dari luar kalau penghuni sudah masuk.
"Kita kasihan takutnya ada orang masuk, nanti barang-barang penghuni hilang makanya kita kunci dari luar," kata Wilda. (tribunbatam.id/Pertanian Sitanggang)
Baca juga Berita TribunBatam.id lainnya di Google News
Polda Kepri Sebut Batam Jadi Pintu Masuk Narkoba, Penangkapan Tersangka Baru Menyasar Kurir |
![]() |
---|
Polda Kepri Bekuk Jaringan Pengedar Narkoba di Batam, 65,23 Gram Sabu Jadi Barbuk |
![]() |
---|
Anwar Anas Desak Evaluasi Total Lapas Batam: Jeruji Mestinya Jadi Akhir Kejahatan |
![]() |
---|
Bukannya Tobat, 7 Napi di Lapas Batam Terlibat Peredaran Sabu Dari Balik Jeruji |
![]() |
---|
Warga Binaan Lapas Batam Simpan Sabu-Sabu Hingga Ponsel, Yugo Limpahkan 6 Orang ke Polresta Barelang |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.