OKNUM TNI SERANG WARGA

Pensiunan Bintang 2 Komentari Kasus 33 Oknum TNI Serang Desa di Deliserdang, Beri Saran Pangdam

Anggota Komisi I DPR RI dari Fraksi PDI-P TB Hasanuddin ikut mengomentari kasus penyerangan Desa Selamat oleh puluhan oknum TNI.

Editor: Khistian Tauqid
KOMPAS.com/GOKLAS WISELY
Panglima Kodam I Bukit Barisan Letjen Mochammad Hasan saat memberi hormat ke jenazah Raden Barus (61) di Desa Selamat, Kecamatan Sibiru-biru, Kabupaten Deli Serdang pada Minggu (10/11/2024). 

Warga tidak tahu pasti alasan puluhan anggota TNI menyerang warga Desa Selamat. 

Namun, prajurit yang datang mencari orang yang cekcok dengan mereka di jalan. Beredar kabar bahwa ada anggota TNI yang berselisih dengan warga di jalan. 

”Kami tidak tahu pasti alasan mereka menyerang warga kami. Kata mereka, ada cekcok antara anggota Armed dengan warga saat melintas di jalan dengan sepeda motor. Mereka menyerang kami dengan membabi buta,” kata Bahrun saat acara adat pemakaman Raden, Minggu (10/11/2024). 

Anggota TNI dengan senjata tajam menyerang warga secara brutal, baik yang ada di jalan maupun di rumah. 

Mereka menanyai warga keberadaan pemuda yang cekcok dengan mereka saat melintas di jalan. 

Puluhan anggota TNI menyisir perkampungan dan mendobrak rumah warga. Warga yang berada di rumah diseret keluar, dipukul, dan beberapa dihantam dengan pisau.

Seorang warga mengalami luka sobek cukup besar di kepala dan masih dirawat intensif di rumah sakit. 

Bahrun mengatakan, Raden Barus kebetulan sedang berada di luar. Mereka belum tahu bagaimana Raden bisa menjadi korban kebrutalan anggota TNI. 

Raden ditemukan tergeletak mengeluarkan banyak darah di pinggir jalan. Terdapat luka di kepala dan badannya. 

Panglima Kodam I Bukit Barisan Letjen Mochammad Hasan saat memeluk keluarga Raden Barus (61) di Desa Selamat, Kecamatan Sibiru-biru, Kabupaten Deli Serdang pada Minggu (10/11/2024).
Panglima Kodam I Bukit Barisan Letjen Mochammad Hasan saat memeluk keluarga Raden Barus (61) di Desa Selamat, Kecamatan Sibiru-biru, Kabupaten Deli Serdang pada Minggu (10/11/2024). (KOMPAS.com/GOKLAS WISELY)

”Saat ditemukan, Raden masih hidup, tetapi sudah kritis. Kami sempat berupaya membawa ke rumah sakit, tetapi sudah meninggal saat di jalan,” kata Bahrun. 

Keesokan harinya, warga membawa jenazah Raden yang sudah diotopsi ke depan markas Armed-2 sebagai bentuk protes terhadap tindakan keji puluhan anggota Armed-2/KS. 

”Raden adalah tokoh masyarakat yang dituakan di desa kami. Dia tidak salah apa-apa, tetapi menjadi korban serangan TNI,” kata Bahrun. 

”Seharusnya rakyat merasa aman kalau ada markas tentara di desanya. Namun, warga malah ketakutan dengan keberadaan mereka,” katanya. 

Sementara itu, Panglima Kodam I Bukit Barisan Letjen Mochammad Hasan menyampaikan permohonan maaf atas penyerangan yang dilakukan anak buahnya. 

“Dan sekali lagi, bersama keluarga besar Bukit Barisan, kami memohon maaf sebesar-besarnya. Kalaupun saya harus menggantikan almarhum, saya siap melakukan itu sekarang. Saya ikhlas,” kata Hasan dengan pengeras suara saat mengikuti acara adat pemakaman Raden Barus di jambur Desa Selamat, Minggu (10/11/2024).

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved