Disabilitas Tersangka Pemerkosaan

Pengakuan Agus Disabilitas Tanpa 2 Tangan setelah Jadi Tersangka Pemerkosaan di NTB, Merasa Dijebak

Pengakuan Agus setelah ditetapkan menjadi tersangka pemerkosaan mahasiswi di NTB.

Editor: Khistian Tauqid
Youtube Official iNews/ist
Seorang pria penyandang disabilitas tak memiliki tangan berinisial IWAS alias Agus (21), dituduh melakukan rudapaksa terhadap seorang mahasiswi. 

TRIBUNBATAM.id - Pemuda disabilitas tanpa dua tangan bernama Agus Buntung (21) ditetapkan menjadi tersangka pemerkosaan mahasiswi di Mataram, Nusa Tengga Barat (NTB).

Polisi sudah melakukan pemeriksaan saksi-saksi dan hasil visum mahasiswi yang menjadi korban rudapaksa tersebut.

Namun, Agus mengaku dijebak oleh kedua wanita yang merupakan mahasiswi di sekolah tinggi negeri di Mataram.

Agus memberikan pernyataan yang berbeda dengan pengakuan sang korban.

Mahasiswa semester 7 tersebut awalnya meminta bantuan pada seorang perempuan untuk diantarkan ke kampus.

Kendati demikian, Agus malah diantar ke homestay di Kota Mataram oleh wanita tersebut.

Tak disangka, baju dan celana Agus dilucuti oleh wanita itu saat berada di dalam kamar homestay.

"Setelah saya sampai homestay itu, dia yang bayar, dia yang buka pintu. Terus tiba-tiba dia yang bukain baju dan celana saya," katanya, Minggu (1/12/2024), dilansir TribunLombok.com.

Awal mula pria disabilitas yang tidak mempunyai tangan berinisial IWAS alias Agus (21) dituduh rudapaksa seorang mahasiswi di Mataram, Nusa Tenggara Barat hingga ditetapkan tersangka.
Awal mula pria disabilitas yang tidak mempunyai tangan berinisial IWAS alias Agus (21) dituduh rudapaksa seorang mahasiswi di Mataram, Nusa Tenggara Barat hingga ditetapkan tersangka. (Tribunnews)

Baca juga: Hotman Paris Bantu Agus Penyandang Disabilitas Tersangka Pemerkosaan di NTB, Hubungi Tim Hotman 911

Agus kemudian mulai curiga saat perempuan tersebut mulai menghubungi temannya.

Ketika itu, Agus merasa telah dijebak. Namun, ia tak bisa berbuat apa-apa.

"Tapi yang membuat saya tahu kasus ini jebakan pas dia nelepon seseorang."

"Di situ saya nggak berani mau ngomong apa. Saya merasa ini jebakan, karena ini ke sana kemari saya dituduh," ungkapnya.

Ia kemudian mempertanyakan bagaimana mungkin bisa melakukan tindakan asusila tersebut, sedangkan dirinya adalah penyandang tunadaksa.

"Saya dituduh melakukan kekerasan seksual, coba pikirkan bagaimana saya melakukan kekerasan seksual? Sedangkan bapak ibu lihat sendiri (nggak punya tangan)," jelasnya.

Saat kejadian itu, Agus mengaku tidak mendapatkan ancaman dari perempuan tersebut.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved