ANAMBAS TERIKINI
Stok Menipis, Harga Bahan Dapur di Anambas Melambung Tinggi Jelang Nataru
Harga pangan di Anambas Kepulauan Riau naik jelang Natal dan Tahun Baru karena stok mulai menipis
Penulis: Novenri Halomoan Simanjuntak | Editor: Agus Tri Harsanto
TRIBUNBATAM.id, ANAMBAS - Menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru), harga sejumlah bumbu dapur di Kabupaten Kepulauan Anambas mengalami kenaikan.
Peningkatan harga bumbu dapur itu terpantau terjadi di Pasar Inpres Tarempa, Kecamatan Siantan.
Bumbu dapur dengan lonjakan harga yang mencuri perhatian masyarakat itu, di antaranya cabai, bawang, tomat hingga sayur - mayur.
Seperti cabai di sana, harga kiloan saat ini dibanderol Rp 80 ribu. Namun untuk satuan ons dihargai Rp 10 ribu.
"Modal kami untuk cabai sudah Rp 65 ribu per kilonya. Harga rata-rata cabai baik cabai merah, cabai rawit dan cabai hijau sama Rp 80 ribu, tapi kalau seons Rp 10 ribu," ujar salah seorang pedagang, Ina, Kamis (5/12/2024).
Selain cabai, komoditas tomat juga mengalami lonjakan harga cukup tajam dari harga sebelumnya Rp 25 ribu kini naik menjadi Rp 35 ribu.
"Wortel juga naik, sekilo sekarang kami jual Rp 40 ribu. Harga sebelumnya Rp 35 ribu," sebutnya.
Baca juga: Stok Ikan Tongkol di Anambas Berlimpah Masuk Musim Angin Utara, Pedagang Jual Lebih Murah
Masih dengan bumbu dapur, untuk harga bawang merah juga tercatat naik dari harga Rp 25 ribu menjadi Rp 35 ribu per kilogram.
Kompak, harga bawang putih yang biasanya dijual Rp 38 - 40 ribu kini dijual pedagang diharga Rp 45 ribu per kilogram.
"Kunyit juga ikutan naik. Biasanya kami jual Rp 18 - 20 ribu sekarang jadi Rp 25 ribu. Sama juga Jahe, biasa Rp 35 ribu sekarang jadi Rp 40 ribu per kilogram," terangnya.
Ina menjelaskan, naiknya harga bumbu dapur jelang Nataru ini sudah lumrah terjadi di Anambas. Ihwal serupa ini juga berlaku saat hari besar lainnya jelang Ramadan dan Idulfitri.
Namun, ia membeberkan ihwal biasa ini terjadi karena disebabkan berkurangnya pasokan bumbu dapur yang datang dari Tanjungpinang dan Batam.
Pun jelang akhir tahun ini, moda transportasi laut yang membawa barang mengalami keterbatasan jadwal pelayaran karena cuaca ekstrem.
"Ongkos barang di kapal feri dan upah buruhnya mahal bang. Biasanya kami pakai kapal kargo atau tol laut juga ada, cuma ya gitu agak lama sampai ke sini," ungkapnya.
Masih dengan harga, Ina juga menambahkan, naiknya sejumlah harga bahan dapur ini juga sudah terjadi dari tempat asal pengiriman.
"Kalau dibilang rata-rata kami ambil untung dari barang yang kami jual itu hanya Rp 5 ribuan lah bang," tuturnya.
Terakhir untuk harga sayur bayam kini tembus diharga Rp 50 ribu per kilogram sementara sayur kangkung Rp 30 ribu per kilogram.
"Untuk hitungan per ons, kami jual Rp 5 ribu," pungkasnya. (nvn)
SD Negeri 003 Siantan Anambas Jadi Tujuan Praktik Kurikulum Cha-Ching |
![]() |
---|
Kisah Hairol Ambri Pegiat Seni Tari Asal Anambas Ciptakan Tarian dari Cerita dan Kebiasaan Rakyat |
![]() |
---|
Kredit Macet Pinjaman Kopamber Anambas Meningkat |
![]() |
---|
Hari Ketiga Lebaran di Anambas, Warga dari Pulau Ramai Kunjungi Objek Wisata |
![]() |
---|
Harga Ikan di Pasar Tarempa Anambas Murah Jelang Lebaran, Pembeli Borong Aneka Pilihan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.