BKKBN Kepri Catat 86.449 Keluarga Berisiko Stunting di Kepri

"Jadi kita sangat senang, karena kita juga bisa melihat sendiri orang yang kita bantu," kata Agus.

Di tempat yang sama Hamidi dari PT Thiess Engineering Indonesia, mengatakan ikut dalam program pemberian bantuan selama 6 bulan kepada 10 baduta stunting dengan total nominal 54 (lima puluh empat) juta rupiah di Kecamatan Nongsa, Batam.

Sementara Bank BNI memberikan bantuan kepada 20 anak dari keluarga berisiko stunting di Kecamatan Sei Beduk selama 6 bulan senilai Rp36 juta. APINDO Kepri membagikan abon kepada 100 anak di Kota Batam.

Baca juga: BKKBN Kepri Luncurkan Population Clock, Kepedulian Masyarakat Terhadap Pertumbuhan Penduduk

BKKBN Kepri juga telah menginisiasi rumah asuh terintegrasi Generasi Emas “GEMAS” di kawasan industri Batamindo yang diperuntukkan bagi anak-anak pekerja di kawasan dormitory, yang tempatnya difasilitasi oleh PT.Investment Cakrawala secara gratis, sementaraAPINDO Kepri memberikan bantuan berupa sarana prasarana yaitu AC, dispenser dan kulkas , PT Gajah Izumi Mas Perkasa juga turut menyumbangkan sebanyak 8 (delapan) galon air mineral Sanford per minggu, Batamindo Greenfarm memberikan 10 (sepuluh) kilogram aneka sayuran per minggu.

Dan masih banyak lagi mitra BKKBN Kepri yang berkontribusi dalam membantu operasional dan kegiatan di rumah asuh tersebut, baik dari instansi,maupun mitra kerja.

Sementara untuk pengentasan stunting di Indonesia Wihaji Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga atau kepala BKKN meluncurkan GENTING serentak seluruh Indonesia.

Untuk 100 hari ke depan Wihaji mengatakan kementerian Kependudukan akan melakukan pencegahan stunting bagi 1 juta anak di Indonesia.

Pekerjaan tersebut kementerian Kependudukan bekerjasama dengan semua pihak untuk mempercepat pengentasan stunting tersebut. (Tribunbatam.id/Pertanian Sitanggang)

Baca juga Berita TribunBatam.id lainnya di Google News