KASUS JUAL BELI BAYI

Sosok Bidan DM Pelaku Jual Beli Bayi di Yogyakarta: Sifatnya Egois dan Keras, Warga Jadi Jaga Jarak

Sosok bidan berinisial DM yang menjadi tersangka jual beli bayi di Yogyakarta.

Editor: Khistian Tauqid
Kolase Tribunnews
Dua tersangka Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) dihadirkan saat jumpa pers di Mapolda DIY, Kamis (12/12/2024). 

Ketua RW 09 Kampung Demakan Baru, Ahmad Affandi mengungkap sebelum menempati rumah itu, klinik bersalin Bidan DE berada di pinggir jalan. 

"Dulu dia (Bidan DE) sempat ngontrak di pinggir jalan, terus pindah di rumah itu. Sedangkan JE itu domisili di Jalan Wates dan sudah buka praktik sendiri. Tapi kalau di sini ramai, maka Bidan JE akan dipanggil untuk diperbantukan," kata Affandi kepada Tribunjogja.com, Sabtu (14/12/2024). 

Pantauan Tribunjogja.com Sabtu (14/12/2024), rumah bersalin itu berada di sebuah gang bernama Gang Teratai, RW 09/RT 34, Kampung Demakan Baru, Kelurahan Tegalrejo, Kota Yogyakarta.

Suasana gang tersebut cukup sepi dan sempit, sekira hanya bisa dilewati satu mobil.

Rumah bercat putih itu memiliki dua lantai. 

Pagar besi warna putih terpasang cukup tinggi di lantai bawah.

Di teras rumah itu terlihat ada kursi panjang dan televisi tabung, seperti ruang tunggu klinik pada umumnya.

Papan bertuliskan kata "Tutup" terpasang di dinding rumah itu, akan tetapi pelang nama klinik sudah tidak terpasang di sana.

Pagar dan pintu di rumah tersebut tertutup rapat. Meski tidak terlihat aktivitas di rumah itu, tetapi samar-samar terdengar suara-suara orang dari lantai dua.

Lantai dua rumah itu cukup asri karena banyak pot tanaman yang menghiasi sekeliling pagar.

Bidan DM Pernah Jadi Ketua RW dan Sosok Egois

Affandi mengaku mengenal bidan DM karena sebelumnya pernah menjadi Ketua RW.

"Saya agak mengenal Bidan DE itu saat dia menjadi Ketua RW. Dia menjadi Ketua RW sekitar tiga tahun pada 2018 sampai 2021. Saat itu saya jadi Ketua RT," ungkap Affandi kepada Tribunjogja.com, Sabtu (14/12/2024). 

Dia mengatakan bidan DM dikenal memiliki karakter yang keras dan egonya cukup tinggi.

Sehingga, warga sekitar memilih menjaga jarak.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved