KONFLIK DI REMPANG

Momen Said Didu, Abraham Samad dkk Keliling Naik Mobil Pikap Warga Rempang Batam

Ishak, warga Rempang Batam menyebut, mereka tak menyangka tokoh nasional seperti Said Didu, Abraham Samad, dll datang ke kampung mereka

Penulis: Pertanian Sitanggang | Editor: Dewi Haryati
Ian Sitanggang
NAIK PIKAP - Said Didu dan Abraham Samad bersama empat tokoh dari Jakarta yang hadir di Sembulang Rempang Batam menaiki pikap saat berada di Kampung Sembulang, Minggu (22/12/2024). 

BATAM, TRIBUNBATAM.id - Kehadiran enam tokoh nasional di Lapangan Sepak Bola Dataran Muhammad Musa, Sembulang, Pulau Rempang, Barelang, Kota Batam, menambah semangat warga Rempang.

Kehadiran tokoh-tokoh nasional tersebut juga tidak pernah disangka oleh masyarakat Rempang, khususnya warga Sembulang.

"Kita tidak ada undang, kita juga tidak dikonfirmasi atas kehadiran mereka. Mereka sendiri yang berniat datang," kata Ishak, Koordinator Umum Aliansi Masyarakat Rempang Galang Bersatu, Minggu (22/12/2024).

Ia mengaku senang dengan adanya dukungan dari luar atas apa yang dirasakan masyarakat Rempang, khususnya masyarakat Sembulang yang menjadi korban bentrokan pada Selasa (17/12/2024) lalu.

Baca juga: Termasuk di Rempang Batam, Abraham Samad Minta Presiden Prabowo Evaluasi PSN di Indonesia

"Kita tidak pernah menutup diri kepada siapapun. Siapapun yang mau membantu kita dalam memperjuangkan kampung halaman, kampung kelahiran nenek moyang kami ini kami terima," kata Ishak.

Lebih lanjut, tak ada persiapan dari warga untuk menyambut enam tokoh nasional di kampung mereka.

"Di kampung kami mereka hanya naik pikap warga, karena kami ini tak ada persiapan," kata Ishak.

Ia mengaku, dari enam orang tokoh nasional yang datang ke Rempang itu, hanya dua orang yang dirinya kenal karena sering muncul di layar tv.

"Saya bahkan tak tahu nama mereka. Yang saya tahu hanya Abraham Samad, dan Said Didu," kata Ishak.

Ishak mengatakan, sesuai dengan apa yang mereka perjuangkan, warga Rempang tidak pernah menolak investasi, warga juga tidak pernah menolak pembangunan.

Yang ditolak warga hanya perpindahan atau pergeseran.

"Entah apalah namanya itu. Yang kami pertahankan hanya kampung kami. Di kampung ini kami tinggal sudah dari nenek moyang kami," kata Ishak.

Tambah Semangat

Ia mengatakan, kehadiran tokoh-tokoh nasional tersebut membuat mereka tambah semangat untuk terus mendukung kampung mereka.

"Sesuai dengan keinginan warga, sejak ditetapkannya Rempang jadi PSN, mereka tidak mau pindah dan mereka tidak mau kampung mereka direbut hanya karena investasi. Silahkan investor datang. Tapi jangan diambil kampung kami," kata Ishak.

Halaman
12
Sumber: Tribun Batam
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved