KONFLIK DI REMPANG
Curhat Pilu Warga Rempang Batam, Tidur Malam Tak Nyenyak Sejak Investor Masuk
Satu tahun lebih warga Rempang khususnya warga Sembulang, Batam harus bergantian tugas jaga malam setiap hari sejak investor masuk ke kampung mereka.
Penulis: Pertanian Sitanggang | Editor: Septyan Mulia Rohman
TRIBUNBATAM.id, BATAM - Sudah satu tahun lebih warga Rempang khususnya warga Sembulang, Kecamatan Galang, Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) harus bergantian bertugas jaga malam setiap hari di kampung mereka, yang mereka sebut sebagai warisan nenek moyang sekaligus tanah adat bagi mereka.
Tepatnya setelah kabar rencana investasi bernama Rempang Eco City oleh PT Makmur Elok Graha (MEG) mengusik kampung mereka.
Hujan badai atau apapun itu bentuk cuacanya mereka seolah tidak peduli.
Hampir setiap malam secara bergantian warga berjaga di pos yang mereka buat untuk berjaga dari investor yang katanya sudah mendapat alokasi aliss restu dari pemerintah.
Mereka berjaga di kampung agar rumah mereka dan juga kebun yang mereka miliki tidak dirusak oleh pengusaha.
Warga Rempang sudah lama tahu jika pengembang kawasan itu mendapat hak oleh pemerintah untuk menyiapkan lahan di Rempang yang direncanakan oleh pemerintah sebagai proyek Strategis Nasional yang dikenal dengan Rempang Eco-City.
Baca juga: Ketua DPRD Batam Tandatangani 6 Poin Mahasiswa Soal Konflik Rempang, Sempat Bersitegang
Warga berjaga di pos sepanjang malam sementara siang hari warga bekerja seperti biasa, baik berkebun, melaut mencari ikan dan lain sebagainya.
Saat siang hari, warga yang tinggal di kampung terus mendapat intimidasi yang berkedok sosialisasi investasi di pulau Rempang.
Warga diminta untuk menyerahkan tanah dan rumah mereka.
Mereka diminta untuk pindah ke tempat yang sudah disediakan oleh pemerintah.
Meski warga menolak, namun pengusaha dan juga pemerintah setempat terus datang menemui warga agar rela pindah dari kampung mereka dengan alasan investasi.
"Kami ditakut-takuti, kami juga dibilang akan dipenjara," ungkap Mia, seorang warga Sembulang kepada Tribun Batam.
Baca juga: Tangis Mahasiswi Warga Rempang Pecah: Kami Hidup di Bawah Tekanan
Bahkan setiap hari tidak ada hentinya pihak perusahaan dan juga pemerintah terus datang melakukan intimidasi berkedok sosialisasi.
Mia mengaku meski mereka sudah terus melakukan penolakan namun terus saja datang ke komplek mereka.
Yang paling sedihnya dirasakan warga dimana tanah kebun mereka dipatok oleh orang yang mengatakan sebagai pemilik lahan yang sudah mendapat alokasi dari pemerintah.
"Ini sangat ngeri, tanah yang selama ini kami miliki dan kami olah, bahkan tanah yang kami miliki peninggalan dari orangtua kami. Tapi malah mau direbut begitu saja," kata Mia.
Mia juga mengatakan selain mematok lahanyang mereka miliki, mereka juga ditawarkan untuk yang ganti dengan harga yang tidak masuk akal.
Ran, warga lainnya juga menceritakan selama satu tahun lebih mereka cukup tersiksa di poskamling mereka sendiri.
Baca juga: Temui Pengunjuk Rasa, BP Batam Tekankan PSN Rempang Untuk Kesejahteraan Masyarakat Rempang
Saat berada di kebun, tempat mereka menggantungkan hidup, mereka mengaku kerap mendapat intimidasi di kampung mereka sendiri.
Bahkan mereka juga tidak pernah nyaman tidur saat malam hari.
Warga Rempang selalu was-was jika orang tidak dikenal datang ke kampung mereka merebut tanah dan juga rumah mereka.
"Kami sangat sedih,tetapi kami juga sadar tidak ada tempat mengadu, pemerintah yang ada di Rempang dan juga Batam seakan tidak ada yang peduli," sebutnya.
Ran, mengatakan sampai kapanpun mereka akan tetap bertahan di kampung mereka.
Baca juga: Peran Dua Pekerja PT MEG Kini Tersangka Kasus Konflik di Rempang
Meski rasanya sakit. Namun Meraka akan tetap bertahan.
"Kami sudah terbiasa hidup di kampung, berladang dan melaut. Kami tidak bisa kerja lain. Jadi kami akan bertahan," kata Ran.
Dia juga mengatakan Rempang merupakan tanah ada dan tanah warisan turun-temurun dari nenek moyang mereka dan hal itu akan mereka pertahankan sampai kapanpun.(TribunBatam.id/Pertanian Sitanggang)
Baca juga Berita TribunBatam.id lainnya di Google News
Warga Rempang Batam Orasi di Bawah Gapura Sembulang, Tolak Relokasi, Tagih Janji Soal Kampung Tua |
![]() |
---|
Bukan Ditolak, Ini Kata Kapolresta Barelang Soal Laporan Warga Rempang Kamis Lalu |
![]() |
---|
Nek Awe Tokoh Masyarakat Rempang Batam Datangi Polresta Barelang Dampingi Warga, Ada Apa? |
![]() |
---|
Tim Advokasi Solidaritas Rempang Kecam Pengusiran Warga dari Depan Kantor BP Batam |
![]() |
---|
Tiga Poin Surat Keberatan Perwakilan Warga Rempang ke BP Batam |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.