BULLYING DI BATAM

Aksi Bullying di Sekolah Ternama Batam, Kadisdik Ungkap Hasil Pertemuan dengan Kepsek

Disdik Batam telah melakukan pertemuan dengan pihak sekolah ternama di Batam dan Tim PPKS terkait aksi bullying yang dialami seorang siswa, Jumat lalu

Penulis: Ucik Suwaibah | Editor: Dewi Haryati
Ucik Suwaibah/Tribun Batam
Kepala Dinas Pendidikan Kota Batam, Tri Wahyu Rubianto, beberapa waktu lalu. Kadisdik ungkap hasil pertemuan dengan pihak sekolah ternama di Batam terkait dugaan aksi bullying yang dialami siswa di sekolah tersebut 

BATAM, TRIBUNBATAM.id - Dugaan tindakan bullying yang dialami seorang siswa di salah satu sekolah ternama di Batam, direspons Dinas Pendidikan (Disdik) Batam.

Itu dengan mengadakan pertemuan dengan pihak sekolah dan Tim Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di Satuan Pendidikan (PPKS) di Batam pada Jumat (27/12/2024) lalu. 

Kadisdik Batam, Tri Wahyu Rubianto, mengungkapkan bahwa peristiwa yang terjadi saat siswa bermain "truth and dare" menjadi perhatian serius. 

Dalam permainan itu, siswa yang kalah dikenai sanksi membuka celana, sebuah tindakan yang dianggap sangat tidak pantas.

Baca juga: Kasus Bullying di Sekolah Ternama Batam, Erry Syahrial Singgung Pembentukan TPPK

"Karena peristiwa tersebut terjadi saat mereka bermain truth and dare dengan sanksi bagi yang kalah, membuka celana. Nah, ini yang sangat kami sayangkan, kenapa sanksi seperti itu yang dilakukan," ujar Tri kepada Tribun Batam, Minggu (29/12/2024).

Kadisdik meminta pihak sekolah dan Tim PPKS untuk segera menyelesaikan permasalahan ini. 

Selain itu, mereka diminta mengadakan sosialisasi terkait Permendikbudristek No. 46 Tahun 2023 tentang pencegahan dan penanganan tindakan kekerasan di satuan pendidikan.

"Kami meminta kepada kepsek dan tim PPKS untuk dapat segera menyelesaikan masalah tersebut dan melakukan sosialisasi terkait Permendikbudristek No. 46 Tahun 2023 tentang pencegahan dan penanganan tindakan kekerasan di satuan pendidikan serta mencegah agar peristiwa tersebut tidak terjadi kembali di sekolah," lanjutnya.

Tri menambahkan, bahwa sosialisasi tersebut harus melibatkan siswa, orang tua, dan guru agar pesan pencegahan lebih efektif.

"Sosialisasi harus melibatkan siswa, orang tua/wali serta guru," tegasnya.

Dalam pertemuan tersebut, turut hadir kepala sekolah terkait, Tim PPKS, dan Kabid SD dari Disdik Batam

Sosialisasi di sekolah akan dilakukan setelah aktivitas sekolah kembali normal pasca-libur.

"Wajib, bahkan kami akan menjadi narasumber dalam kegiatan tersebut agar persepsinya sama semua," ujar Tri, ketika ditanya mengenai rencana sosialisasi langsung dari Disdik.

Baca juga: Heboh Aksi Bullying di Sekolah Ternama di Batam, Wali Kelas Buka Suara

Pelaksanaan sosialisasi akan diatur secara teknis oleh pihak sekolah. 

Kadisdik berharap langkah ini dapat mencegah peristiwa serupa terulang dan menciptakan lingkungan sekolah yang aman bagi seluruh siswa. 

Curhat Orang Tua Siswa

Sebelumnya diberitakan, orang tua pelajar salah satu sekolah di Jalan Brigjen Katamso dekat Bundaran Basecamp, Batam, kaget setelah mendengar pengakuan anaknya kerap menjadi korban bullying di Batam.

Rasa tenang Bs menempatkan anaknya di salah satu sekolah ternama di Batam tersebut berubah total setelah mendengar pengakuan anaknya jika sering menjadi korban bullying.

Ia rela membayar biaya sekolah yang lebih mahal dibandingkan sekolah lainnya di Batam, dengan harapan anaknya bisa mendapat pendidikan yang berkualitas. 

Termasuk terhindar dari pergaulan buruk yang kerap terjadi saaat ini, termasuk urusan bullying di Batam.

Kepada Tribun Batam, BS menceritakan jika sekolah tempat anaknya menimba ilmu itu tak memberikan izin secara bebas kepada peserta didik untuk keluar dari lingkungan sekolah.

Di dalam komplek sekolah ada fasilitas yang membuat anak tidak bisa keluar dan dijaga dan diawasi oleh petugas keamanan.

"Sekolahnya cukup bagus, sesuai dengan biaya sekolah yang harus dibayar setiap bulan," ujarnya, Selasa (24/12/2024).

Rasa kecewa Bs muncul saat menerima rapor anaknya dan bertemu orang tua murid lainnya.

Tepatnya saat ia memperkenalkan diri sebagai orang tua Sp (inisial anak Bs) kepada orangtua murid lainnya.

"Jadi awalnya saya dapat cerita dari orangtua murid lain. Kata orang tua murid lain itu anak saya selalu dibully di sekolah," kata Bs.

Baca juga: Banyak Kasus Bullying di Sekolah, Pjs Wali Kota Batam Tekankan Peran Penting TPPK

BS mengaku kaget karena selama ini anaknya tidak pernah cerita dan guru disekolah juga tidak pernah cerita.

Tanpa pikir panjang, setelah menerima rapor di sekolah, ia langsung menanyakan hal tersebut kepada anaknya.

Benar saja, informasi jika anaknya kerap menjadi korban bullying di salah satu sekolah ternama di Batam itu benar adanya.

Anaknya mengaku kerap diejek 'gendut' , bahkan celananya kerap dipeloroti serta sering ditahan depan kelas. (Tribunbatam.id/Ucik Suwaibah)

Baca juga berita TribunBatam.id lainnya di Google News

Sumber: Tribun Batam
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved