Inspiratif

Di Balik Kisah Sukses Suwadi Jadi Pengusaha Bakso di Batam, Mulai Bisnis dari Nol

Di balik kisah sukses Suwadi, pengusaha Bakso Gunung di Batam, ada peran besar sang istri. Mereka merintis usaha dari nol

|
Penulis: Ucik Suwaibah | Editor: Dewi Haryati
Ucik Suwaibah/Tribun Batam
Suwadi (Sam Ferry) dan Istri, Sri Asmani saat ditemui di Warung Makan Bakso Gunung kawasan Simpang Kara, Batam, Jumat (3/1/2025) 

Berkat kesabaran dan kerja keras, mereka akhirnya berhasil membeli rumah sederhana di kawasan perumahan. 

Itu bukan rumah besar, tetapi cukup untuk membuktikan bahwa mimpi bisa diraih dengan usaha dan pengorbanan.

Saat ditanya mengenai bisnis bakso, Sri mengaku awalnya tidak tahu banyak tentang usaha bakso.

"Sebenarnya, saya nggak paham soal bakso. Tapi karena saya sama bapak, saya harus belajar. Saya bantu apa yang bisa saya bantu," katanya.

Setiap kali ada waktu luang, ia turun tangan membantu usaha suaminya. 

Bagi mereka, kunci keberhasilan adalah kerja sama dan komunikasi yang baik. 

"Kalau ada masalah ya kita bicarakan. Kalau ada keputusan, kita diskusikan. Yang penting saling mengerti," ujarnya sambil tersenyum.

Saat usaha mereka sudah dikatakan stabil, kesuksesan tidak membuat mereka lupa pada kampung halaman. 

Salah satu langkah besar mereka adalah membangun masjid di Dusun Segelan, tempat kelahiran Suwadi atau Sam Ferry. 

Baca juga: Sosok Pengusaha Bakso di Batam Perbaiki Jalan Desa Kabupaten Malang Pakai Dana Pribadi

Pada 2014, mereka memulai pembangunan Masjid Al Ikhlas, nama yang dipilih secara sepakat tanpa banyak diskusi.

"Dalam hati saya itu cuma bilang, bagaimana caranya anak-anak kecil di kampung bisa belajar agama dengan baik. Kalau sejak kecil sudah paham agama, kan hidupnya lebih terarah," ungkapnya.

Dari pembangunan masjid itulah muncul inisiatif memperbaiki jalan di desa yang sudah rusak bertahun-tahun.

Kini, setelah melewati masa-masa sulit, ia mengaku hanya ingin hidup sehat dan tetap mendukung suami serta anak-anaknya berkarier.

"Kuncinya cuma bersyukur dan ngempet keinginan. Kalau nggak penting, ya nggak perlu dibeli. Yang penting fokus pada kebutuhan," katanya dengan nada tenang.

Bagi perempuan ini, hidup di perantauan bukan hanya soal bertahan, tetapi juga soal membangun mimpi bersama pasangan. 

Halaman
123
Sumber: Tribun Batam
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved