Kampung Tembesi Tower Batam Digusur Besok, Lurah Imbau Warga Terima Tawaran TPM

BATAM, TRIBUNBATAM.id - Kurang dari 24 jam, Kampung Tembesi Tower akan diratakan oleh Tim Terpadu Kota Batam.

Lurah Tembesi, Dayatul imbau warga Batam yang masih bertahan di Tembesi Tower agar menerima tawaran dari PT Tanjung Piayu Makmur (TPM).

"Selama ini kita sudah melakukan komunikasi dengan masyarakat. Kita selalu sampaikan agar masyarakat memikirkan yang terbaik untuk masa depan mereka," kata Dayatul, Selasa (7/1/2025).

Ia melanjutkan, terkait penggusuran yang akan dilaksanakan pada Rabu (8/1/2025), pihaknya berharap masyarakat tidak melakukan hal-hal yang bisa merugikan diri sendiri.

Baca juga: Besok, Kampung Tembesi Tower Batam Digusur, PT TPM Masih Buka Negosiasi dengan Warga

"Kalau sudah tim terpadu yang turun, kita tidak bisa berbuat apa-apa. Harapan kita, warga bisa berpikir luas dan lapang dada," kata Dyatul.

Sebelumnya diberitakan, Kampung Tembesi Tower yang terletak di Kelurahan Tembesi, Kecamatan Sagulung, Kota Batam, Provinsi Kepri, akan segera digusur oleh Tim Terpadu Kota Batam pada Rabu (8/1/2025).

Hal tersebut sesuai permintaan dari PT Tanjung Piayu Makmur (TPM) kepada Tim Terpadu Kota Batam.

Penggusuran dilaksanakan setelah melalui proses dengan melayangkan surat pemberitahuan pengosongan bangunan baik pertama, kedua dan ketiga.

Terakhir surat perintah pembongkaran bangunan secara mandiri kepada warga. Bahkan sebelum penurunan tim terpadu, pihak PT Tanjung Piayu Makmur juga sudah melakukan mediasi dan koordinasi bersama masyarakat.

Dalam konferensi pers bersama media, Ketua Tim Pembebasan Lahan PT Tanjung Piayu Makmur (TPM), Eka Teguh Kurniawan mengatakan, pihaknya sudah melakukan mediasi dengan warga yang ada di Tembesi tower.

Dalam mediasi yang dilaksanakan bersama warga Tembesi, ada tiga opsi yang ditawarkan kepada masyarakat.

Pertama, perusahaan menyediakan lahan relokasi seluas tujuh hektare di wilayah Tanjung Piayu.

Kedua, PT TPM juga memberikan opsi dengan memberikan lahan kaveling, sesuai dengan harga aset yang dimiliki masyarakat.

Opsi yang ke tiga, warga ditawarkan dengan rumah siap huni, dan warga tinggal terima kunci.

Dan opsi ke empat, TPM menawarkan uang tunai sesuai harga aset yang dimiliki warga.

Untuk warga yang memiliki aset lebih, bisa mendapatkan empat opsi yang ditawarkan oleh perusahaan.

Eka mengatakan, sejak TPM melakukan aktivitas di lokasi lahan seluas 12 hektare itu, warga yang tinggal di Kampung Tembesi Tower terdata sebanyak 800 kepala Keluarga (KK).

Seiring berjalannya, waktu dengan pendekatan yang dilakukan oleh TPM kepada warga Tembesi Tower, saat ini warga yang masih bertahan kurang lebih 150 KK dari 800 KK warga yang sebelumnya ada.

Sementara untuk penggusuran yang akan dilaksanakan pada Rabu (8/1/2025), pihaknya masih akan tetap memberikan ruang kepada warga yang masih bertahan.

''Kita tetap membuka ruang kepada warga, selama warga mau bernegosiasi," kata Eka.

Baca juga: Tim Terpadu Keluarkan Peringatan Kedua untuk Warga Tembesi Tower

Namun jika warga tetap berkeras dan tidak mau bernegosiasi, maka akan diserahkan sepenuhnya kepada Tim Terpadu untuk melaksanakan tindakan sesuai yang sudah ada.

Sementara untuk persiapan penggusuran yang akan dilaksanakan, pihak TPM sudah menyiapkan enam unit alat berat dan 10 dumptruk di lokasi.

"Untuk penggusuran besok, semua lokasi akan diratakan," kata Eka.

Pihaknya mengimbau warga yang masih bertahan agar segera menemui pihak TPM.

"Yang jelas kita akan tetap membuka mediasi dengan warga, sebelum semuanya diratakan," kata Eka. (Tribunbatam.id/Pertanian Sitanggang)

Baca juga Berita TribunBatam.id lainnya di Google News