IMLEK 2025

Perayaan Imlek 2025 Tahun Ular Kayu, Hendra Asman Sebut Jadi Semangat Baru 

Tahun Baru Imlek 2025 membawa semangat baru dengan hadirnya Shio Ular Kayu. 

|
Penulis: Ucik Suwaibah | Editor: Agus Tri Harsanto
Ucik Suwaibah/Tribun Batam
Wakil Ketua III DPRD Kota Batam, Hendra Asman 

TRIBUNBATAM.id, BATAM - Tahun Baru Imlek 2025 membawa semangat baru dengan hadirnya Shio Ular Kayu. 

Bagi masyarakat Tionghoa, perayaan ini tidak hanya menjadi momen berkumpul bersama keluarga, tetapi juga waktu untuk merenungkan makna mendalam dari shio yang menaungi tahun ini.

Shio Ular dikenal melambangkan kebijaksanaan, keberanian, dan introspeksi. 

Dengan elemen kayu yang melekat, tahun ini diharapkan membawa harmoni dan pertumbuhan, baik dalam hubungan pribadi maupun kehidupan profesional.

Tahun Baru Imlek 2025 atau Imlek 2576 Kongzili jatuh pada 29 Januari 2025 mendatang.

Masyarakat Tionghoa mempersiapkan diri menyambut momen spesial ini dengan berbagai tradisi, ritual, dan kebersamaan keluarga.

Wakil Ketua III DPRD Kota Batam, Hendra Asman, menyampaikan harapan besar bagi masyarakat Tionghoa di Batam dalam memaknai perayaan Imlek kali ini.

"Tahun ini, sesuai dengan shio, adalah tahun Ular yang sangat cocok dengan shio Tikus. Saya merasa tahun ini energik, dan saya berharap energi ini membawa semangat baru bagi masyarakat," ujar Hendra, Jumat (17/1/2025).

Baca juga: Bazar Imlek di Tanjungpinang, Agenda Tahunan Datangkan Banyak Keuntungan

Tak hanya itu ia berbagi cerita tentang tradisi keluarganya dalam menyambut Tahun Baru Imlek. 

Ia menjelaskan bahwa malam sebelum Imlek atau Sa Cap Mei, adalah momen penting bagi keluarganya.

"Kalau malam sebelum Imlek tanggal 28 Januari atau kita sebut Sa Cap Mei sebelum H-1, kami berkumpul bersama keluarga, terutama orang tua, untuk makan malam spesial. Hidangan seperti steamboat, ikan dingkis, tahu, dan daun bawang adalah menu wajib. Ikan menjadi simbol keberuntungan yang harus selalu ada," ungkapnya.

Menurut Hendra, tradisi mengenakan pakaian merah juga menjadi elemen tak terpisahkan dari Imlek.

"Warna merah melambangkan keberuntungan dan bersyukur. Malam itu sudah pakai baju merah, karena itu adalah bentuk bersyukur," kata dia.

Selain makan bersama, sembahyang menjadi bagian dari perayaan Imlek. 

Hendra menjelaskan bahwa setiap keluarga memiliki waktu dan cara berbeda dalam melaksanakan tradisi ini.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved