IMLEK

Warga Tionghoa Lempar Koin ke Kolam saat Perayaan Imlek di Vihara Budhi Bhakti Batam

Lempar koin menjadi kepercayaan tersendiri bagi warga Tionghoa, terutama saat perayaan Imlek di Batam. Mereka percaya doa-doanya akan dikabulkan

Penulis: ronnye lodo laleng | Editor: Dewi Haryati
Tribun Batam.id/ Ronnye Lodo Laleng
PERAYAAN IMLEK  - Umat Budha sedang melempar koin ke kolam di Vihara Budhi Bhakti, Lubukbaja,  Batam saat perayaan Imlek, Rabu (29/1/2025). 

Ia menyampaikan, tidak ada batasan jumlah koin maupun jenis koin apa yang harus digunakan.

“Bebas aja, mau berapa banyak koin. Tadi saya koin seratus, dua ratus, serta lima ratus,” ucapnya.

Baik Vanesa dan Carolin berharap, perayaan Imlek tahun ini menjadikan kebahagiaan, kehidupan lancar, dan rezeki yang banyak.

Lempar Koin ke Kolam Sebagai Kepercayaan 

Pengurus Vihara Budi Bhakti, Adris menyebut, pelemparan koin ke dalam kolam dipercayai oleh umat Budha agar doa-doanya dikabulkan. 

"Banyak umat Budha yakin dengan melemparkan koin dapat mengabulkan doa-doa yang dipanjatkan," ujar Adris.

Umat mempercayai ada dewa yang berada di kolam itu.

Kepercayaan ini sudah terjadi sejak zaman dahulu kala. Kepercayaan umat Budha ini ditetapkan sampai saat ini.

"Umat Budha sudah percaya lempar koin sejak dahulu dan terbawa hingga ke generasi sekarang," kata Andris.

Aktivitas lain yang ikut dijelaskan Andris yakni pengadaan dupa dan lilin berukuran besar.

Dupa dan lilin lebih banyak saat perayaan Imlek. Menurutnya pengadaan ini berasal dari sumbangan masyarakat.

Baca juga: Sambut Imlek di Batam, Gema Inti Kepri Berbagi Kasih ke Panti Asuhan dan Panti Jompo

"Kalau Imlek pengadaan dupa dan lilin selalu banyak jika dibandingkan hari biasa," ujarnya. 

Selain dupa dan lilin, pihaknya juga mendapatkan sumbangan berupa lampion-lampion yang terpasang sekitar Vihara.

Perayaan Imlek Sebagai Pergantian Musim Dingin ke Masa Bertani

Tokoh Tionghoa di Kepri, Rudy Chua ikut menyampaikan perayaan Imlek pada zaman dahulu sebagai perayaan pergantian musim dingin ke musim tanam atau bertani.

“Dahulu masyarakat hanya bergantung hidup dengan bertani," katanya. 

Pergantian musim dingin sebagai pertanda baik dengan bentuk perayaannya disebut Imlek. 

Halaman
123
Sumber: Tribun Batam
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved