Duka Keluarga Korban Kecelakaan di Tanjungpinang, Yaseli Sosok yang Ramah Itu Berpulang

TANJUNGPINANG, TRIBUNBATAM.id - Suasana haru menyelimuti kamar jenazah Rumah Sakit Umum Provinsi (RSUP) Raja Ahmad Tabib di Tanjungpinang Kepri, sekitar pukul 07.30 WIB, Senin (10/2/2025).

Pagi itu, rumah sakit pelat merah ini kedatangan dua jenazah korban kecelakaan maut di Jalan Sei Carang, Tanjungpinang.

Adapun korban tewas kecelakaan maut di Tanjungpinang hari ini atas nama Yaseli (47) dan Aris (38), driver ojek online (ojol) Maxim. 

Peristiwa kecelakaan yang terjadi sekira pukul 06.30 WIB itu, mengakibatkan keduanya mengalami luka serius di bagian kepala, hingga nyawa keduanya tak tertolong.

Baca juga: Rumah Duka Yaseli Korban Kecelakaan Maut di Tanjungpinang Hari Ini Dipadati Pelayat

Pantauan di lokasi menunjukkan suasana haru menyelimuti kamar jenazah. 

Keluarga dari kedua almarhum terlihat bersimpuh, berdoa, dan saling menguatkan satu sama lain. 

Tangisan mereka menggema, mencerminkan rasa kehilangan yang mendalam.

Meski keluarga korban terlihat tegar. Namun jelas terpancar kesedihan di wajah mereka. Air mata mulai membasahi pipi mereka saat melihat kondisi almarhum di kamar jenazah.

Sementara itu di rumah duka Yaseli, kerabat, keluarga, dan tetangga terus berdatangan ke rumah duka di Jalan MT Haryono, Kompleks Navigasi, Tanjungpinang.

Rumah yang sederhana ini dipenuhi suasana kabung setelah kepergian Yaseli.

Tenda besar telah dipasang di halaman rumah, dengan deretan kursi plastik berwarna merah tertata rapi. Papan karangan bunga dari berbagai pihak berjejer di sekitar rumah, membawa pesan duka yang mendalam. 

Di sudut ruangan, terlihat keluarga Yaseli duduk dengan mata sembab, menerima ucapan belasungkawa dari para pelayat yang datang silih berganti.

Baca juga: Kecelakaan di Tanjungpinang Tewaskan Driver Ojol dan 1 Pengendara Lainnya Viral di Medsos

Di tengah suasana penuh haru itu, Saripul, Ketua RT setempat, berbagi kenangannya tentang almarhum. 

"Yaseli itu orang yang sangat baik dan ramah. Dia mudah bergaul dengan siapa saja. Kalau ada acara lingkungan, dia pasti ikut membantu," ujarnya dengan nada lirih saat dijumpai wartawan Tribunbatam.id di rumahnya yang bersebelahan dengan rumah duka.

Warga sekitar pun turut menyampaikan hal serupa.

"Kami tahu dia bekerja sebagai cleaning service di Kantor Wali Kota Tanjungpinang. Dirinya juga diketahui tinggal bersama ibunya. Meski pekerjaannya sederhana, dia selalu membawa aura positif ke mana pun dia pergi," kata seorang tetangga.

Yaseli dikenal sebagai sosok yang hangat dan suka menyapa siapa saja yang ia temui. Meski pernah menikah, warga sekitar tidak begitu mengetahui perjalanan kehidupan pribadinya. 

Yang mereka tahu, Yaseli adalah pribadi yang selalu hadir dengan senyuman dan tangan terbuka untuk membantu.

Hari itu, rumah duka korban menjadi saksi betapa Yaseli dicintai oleh banyak orang. Kerabat kerja, sahabat, dan tetangga turut hadir memberikan penghormatan terakhir. 

Baca juga: Breaking News, Kecelakaan Maut di Tanjungpinang Tewaskan 2 Orang, Dokter Ungkap Kondisi Korban

"Kami semua merasa kehilangan. Sulit menemukan orang sebaik dia," tambah Saripul.

Rencananya, jenazah Yaseli akan dimakamkan selepas Salat Ashar di Pemakaman Anggrek Merah. Doa-doa terus mengalir, mengiringi perjalanan terakhir Yaseli menuju tempat peristirahatan terakhirnya.

Kondisi Korban

dr Reza Priatna, dokter forensik yang menangani kasus kecelakaan ini di rumah sakit, menjelaskan dengan seksama kondisi kedua korban kecelakaan maut. 

"Yang pertama datang adalah Pak Yaseli, seorang pria berusia 47 tahun. Luka yang dideritanya cukup parah, terutama di bagian kepala. Kami menemukan luka robek di kening sebelah kanan dan kelopak mata, serta patah tulang di rahang," ungkap dr Reza dengan nada serius.

Sementara itu, korban kedua Aris berusia 38 tahun, dan merupakan pengendara Maxim, juga tidak luput dari nasib serupa. 

"Luka di kepalanya sangat serius. Bentuk kepala sebelah kanan sudah tidak simetris, dan banyak luka robek. Dia mengalami patah tulang yang parah," jelas dr Reza sembari menunjukkan tanda-tanda luka yang dialami korban. (Tribunbatam.id/Yuki Vegoeista)

Baca berita Tribunbatam.id lainnya di Google News