DEMAM BERDARAH DI NATUNA
DBD di Midai Natuna Kepri Makan Korban, sudah Dua Anak Meninggal Dunia Tahun Ini
Kasus DBD di Natuna kembali meningkat, terutama di Kecamatan Midai. Sepanjang tahun 2025 ini, sudah dua pasien anak dari Midai meninggal karena DBD
Penulis: Birri Fikrudin | Editor: Dewi Haryati
NATUNA, TRIBUNBATAM.id - Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) kembali meningkat dan makan korban, terutama di Kecamatan Midai.
Kepala Dinas Kesehatan Natuna, Hikmat Aliansyah mengonfirmasi, seorang pasien DBD yang dirawat di RSUD Natuna meninggal dunia setelah mengalami Dengue Shock Syndrome (DSS) pada Februari 2025 ini.
Pasien DBD yang meninggal itu masih anak-anak. Usianya sekitar 10 tahun.
"Memang benar, sekitar dua hari lalu ada pasien DBD dari Midai meninggal di RSUD Natuna. Pasien ini merupakan rujukan dari Puskesmas Midai," ujar Hikmat, Selasa (11/2/2025).
Baca juga: Kasus Demam Berdarah di Batam Awal Tahun Meningkat, Kecamatan Sekupang Tertinggi DBD
Ia melanjutkan, pasien DBD tersebut sebenarnya sudah beberapa hari dirawat di Puskesmas Midai, sebelum akhirnya dirujuk ke RSUD Natuna.
Namun, cuaca ekstrem menghambat proses evakuasi, sehingga pasien baru bisa dibawa ke RSUD setelah adanya kapal Sabuk Nusantara yang beroperasi.
"Ketika sampai di RSUD, kondisi pasien sudah sangat parah, mengalami Dengue Shock Syndrome, dengan HB (hemoglobin) yang turun drastis hingga hanya tersisa dua, akibat pendarahan," ujar Hikmat.
Meski sudah mendapatkan perawatan intensif di ICU RSUD Natuna, termasuk transfusi darah, nyawa pasien tidak tertolong dan dinyatakan meninggal pada Minggu malam.
Hikmat menyebut, hingga saat ini, 10 warga Kecamatan Midai terinfeksi DBD di bulan ini, dan sempat dirawat di RSUD Natuna.
"Satu pasien meninggal dunia, sembilan pasien lainnya sempat dirawat. Dan tiga pasien masih dirawat hingga hari ini. Selebihnya sudah diperbolehkan pulang," ucapnya.
Baca juga: Dinkes Karimun Catat 28 Kasus Demam Berdarah Awal Tahun 2025, Minta Warga Waspada DBD
Selain pasien yang dirawat inap, beberapa warga yang mengalami demam, juga melakukan pemeriksaan di poli dan menjalani rawat jalan karena merasa khawatir.
"Untuk saat ini, kasus DBD di Midai sedang meningkat dan berpotensi masuk dalam kategori Kejadian Luar Biasa (KLB). Kami akan segera menyurati Bupati terkait hal ini," tambah Hikmat.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Natuna, sepanjang tahun 2024 lalu, tercatat 81 kasus DBD, dengan rincian 39 perempuan dan 42 laki-laki.

Meskipun pada tahun 2024 tidak ada laporan pasien meninggal akibat DBD, kasus di Midai yang terjadi di akhir tahun 2024 dan berlanjut hingga awal 2025, menyebabkan satu pasien meninggal dunia pada Januari 2025.
Pasien DBD yang meninggal ini juga masih anak-anak.
Menurutnya, kelompok usia yang terdampak DBD di Natuna saat ini dari kalangan anak-anak.
"Jadi, sepanjang tahun ini, sudah ada dua pasien yang meninggal akibat DBD. Untuk di Bunguran Besar saat ini belum ditemukan, hanya saja pada Januari lalu ada tiga kasus DBD," tutup Hikmat.
(TRIBUNBATAM.id/Birri Fikrudin)
Baca berita Tribunbatam.id lainnya di Google News
KLB DBD di Midai Natuna, Kasus Baru Tak Ada, Namun Alat Kesehatan Masih Jadi Kendala |
![]() |
---|
Cegah Penularan DBD, Disdik Natuna Tetapkan Siswa di Midai BDR hingga Akhir Februari 2025 |
![]() |
---|
DBD di Midai Natuna Meningkat, 2 Orang Meninggal, Dinkes Galakkan Fogging dan 3M |
![]() |
---|
Dinkes Natuna Ungkap 3 Kasus DBD di Awal Tahun 2025, Ingatkan Bahaya Demam Berdarah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.