Demam Berdarah di Karimun

Dinkes Karimun Catat 28 Kasus Demam Berdarah Awal Tahun 2025, Minta Warga Waspada DBD

Dinas Kesehatan Kabupaten Karimun mencatat kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) meningkat hingga pertengahan Januari 2025.

Penulis: Yeni Hartati | Editor: Septyan Mulia Rohman
TribunBatam.id/Bereslumbantobing
DEMAM BERDARAH DI KARIMUN - Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Karimun, Rachmadi mengklaim kasus DBD di Karimun meningkat di awal tahun 2025. 

TRIBUNBATAM.id, KARIMUN - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Karimun mencatat kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) meningkat selama pertengahan Januari 2025.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Karimun, Rachmadi mengatakan jumlah kasus DBD di Karimun pada awal tahun ini mengalami peningkatkan jika dibanding tahun sebelumnya.

Menurutnya, meningkatnya kasus DBD saat ini mengingat kondisi wilayah Karimun yang memasuki musim penghujan.

Selain itu, penderita DBD di Karimun umumnya mendominasi pasien anak-anak yang ditandai dengan demam tinggi dan muncul bintik-bintik merah pada kulit.

"Saat ini di pertengahan Januari 2025, sudah 28 kasus DBD yang tercatat," ujar Rachmadi, Jumat (17/1/2025).

Baca juga: Kasus DBD di Karimun Berhasil Ditekan, Jumlahnya Turun dalam Dua Tahun Terakhir

Jika dibandingkan dengan tahun 2024, kasus DBD tercatat sebanyak 248 kasus. Dengan rincian 80 kasus Kecamatan Karimun, 4 kasus Kecamatan Selat Gelam, 60 kasus Kecamatan Meral.

Kemudian 12 kasus Kecamatan Metal Barat, 52 kasus Kecamatan Tebing, 8 kasus Kecamatan Kundur, 14 kasus Kecamatan Moro, 15 kasus Kecamatan Kundur Utara.

"Masing-masing satu kasus untuk Kecamatan Belat, Buru, dan Kundur Utara. Sedangkan kasus terbanyak itu masih di wilayah Pulau Karimun besar yakni Tebing, Karimun, dan Meral," ujarnya.

Meskipun begitu, tiga kecamatan lain masih dinyatakan Nihil kasus DBD. Diantaranya Kecamatan Sugie Besar, Durai dan Ungar.

"Kasus DBD di 2024 mulai meningkat pada Oktober ada 34 kasus, November naik 56 dan Desember kembali naik jadi 60 kasus," ujarnya.

Baca juga: Kasus DBD di Karimun Makin Tinggi, hingga Oktober 676 Kasus, 4 Orang Meninggal

Rachmadi menegaskan kepada masyarakat untuk mengantisipasi tidak terjadinya peningkatan jumlah kasus DBD.

Ia mengimbau kepada masyarakat agar  menerapkan PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk) dan Abatisasi. 

Selain itu melakukan gerakan 3M Plus, yakni menguras, menutup, mendaur ulang, mencegah perkembangbiakan dan gigitan nyamuk aedes aegypti.

"Tetap waspda, laksanakan PSN - 3M Plus di tempat tinggal masing-masing minimal seminggu sekali. Kami berharap peran masyarakat juga bisa sama-sama mencegah ini," ujarnya. (TribunBatam.id/Yeni Hartati)

Baca juga Berita TribunBatam.id lainnya di Google News

Sumber: Tribun Batam
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved