KONFLIK DI REMPANG
Menteri Transmigrasi Sebut Transmigrasi Lokal Buat Warga Rempang dan Relokasi Hal Berbeda
Menteri Transmigrasi RI, Iftitah Sulaiman Suryanagara menegaskan program transmigrasi lokal untuk warga Rempang terdampak PSN beda dengan relokasi.
TRIBUNBATAM.id, BATAM - Menteri Transmigrasi (Mentrans), Iftitah Sulaiman Suryanagara menyebut jika relokasi dan transmigrasi adalah dua hal yang berbeda.
Saat kunjungan kerja di Pulau Rempang, Kota Batam, Provinsi Kepri, relokasi menurutnya hanya memindahkan orang dan rumah.
Sementara transmigrasi adalah memindahkan kehidupan.
Kunjungannya ke Pulau Rempang, Kota Batam, Kepri pada Rabu (26/2) untuk melihat langsung perkembangan tahap pertama Proyek Strategis Nasional (PSN) Rempang Eco-City.
"Transmigrasi adalah memindahkan kehidupan. Kita bertanggung jawab pada rumah tinggal, pekerjaan, pendidikan, hingga pelayanan kesehatan,” kata Iftitah dalam keterangannya pada Kamis, 27 Februari 2025.
Baca juga: Menteri Transmigrasi ke Batam Kunjungi Warga Rempang, Tawarkan Program Transmigrasi Lokal
Ia menyampaikan bahwa transmigrasi bukanlah sekedar memindahkan penduduk, melainkan juga menciptakan pusat perekonomian baru.
Demikian disampaikan Iftitah saat melakukan kunjungan kerja ke Pulau Rempang, Kota Batam, Kepulauan Riau, dalam rangka meninjau perkembangan tahap pertama Proyek Strategis Nasional (PSN) Rempang Eco-City pada Rabu, 26 Februari 2025.
Menteri Transmigrasi RI, Iftitah memberikan solusi dan mengajak warga Rempang untuk ikut menyukseskan program baru Kementrans.
Ia mengajukan konsep transmigrasi lokal dalam upaya mendukung pembangunan Rempang, yaitu memberdayakan penduduk setempat dalam ekosistem industri yang akan dibangun.
Ia menerangkan, transmigrasi lokal yang akan diimplementasikan bukan sekedar merelokasi warga, tapi juga meningkatkan taraf hidup serta menciptakan pusat ekonomi baru di kawasan transmigrasi.
Baca juga: Menko Airlangga Lantik Kepala dan Wakil Kepala BP Batam, Titip Rempang dan Galang
Hal ini dilakukan demi menciptakan lapangan kerja baru bagi warga setempat.
“Kita tidak ingin sekedar memindahkan masyarakat, tetapi membangun kehidupan yang lebih baik dengan ekosistem ekonomi yang berkelanjutan,” tegas Iftitah melansir laman Instagram Kemnterian Transmigrasi RI, @kementrans.ri.
Menurutnya, Rempang dipilih karena memiliki potensi industri yang sangat besar.
Termasuk dalam sektor manufaktur berbasis pasir silika untuk produksi kaca.
Dalam pengembangan Rempang, Kementrans pun mengajak kementerian/lembaga untuk berkolaborasi.
Baca juga: Pekerja PT MEG Korban Bentrok di Rempang Ingin Temui Nenek Awe, Reki: Beliau Orangtua Saya
Warga Rempang Batam Orasi di Bawah Gapura Sembulang, Tolak Relokasi, Tagih Janji Soal Kampung Tua |
![]() |
---|
Bukan Ditolak, Ini Kata Kapolresta Barelang Soal Laporan Warga Rempang Kamis Lalu |
![]() |
---|
Nek Awe Tokoh Masyarakat Rempang Batam Datangi Polresta Barelang Dampingi Warga, Ada Apa? |
![]() |
---|
Tim Advokasi Solidaritas Rempang Kecam Pengusiran Warga dari Depan Kantor BP Batam |
![]() |
---|
Tiga Poin Surat Keberatan Perwakilan Warga Rempang ke BP Batam |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.