RAMADHAN 2025

Merawat Kemabruran Puasa saat Ramadan oleh Menag RI Prof. Dr. KH Nasaruddin Umar, MA

Menteri Agama RI (Menag), Prof. Dr. KH Nasaruddin Umar, MA mengulas cara merawat kemabruran puasa saat bulan suci Ramadan 1446 Hijriah.

TribunBatam.id via kemenag.go.id
MENAG RI - foto Menteri Agama Republik Indonesia (Menag RI), Prof. Dr. KH Nasaruddin Umar, MA dari laman kemenag.go.id. Menag RI mengulas kemamburan puasa saat bulan suci Ramadan 1446 Hijriah. 

Jangan melulu menyalahkan anaka-anak remaja sekarang diwarnai dengan tawuran dan pekelahian, karena mereka itu adalah produk animal working

Apapun pruduk animal working akan berpotensi merugikan orang lain, sungguhpun menguntungkan dirinya sendiri.

Baca juga: Kemenag Batam Mulai Amati Hilal Tentukan Awal Ramadhan 1446 Hijriah

Penyingkiran dunia spiritual di dalam prilaku manusia bukan hanya merugikan diri sendiri tetapi juga akan merugikan orang lain, bahkan juga lebih para akan dialami alam raya. 

Despiritualisasi dan dehumanisasi setiap dunia usaha, sebagaimana yang menggejala di dalam masyarakat, sudah sangat memprihatinkan. 

Ada kecenderungan semua paradiga cenderung didominasi oleh unsur kebinatangan kita. 

Pertimbangan nilai-nilai luhur kemnusiaan dan keagamaan sudah tergerus oleh nilai-nilai fragmatisme.

Segalanya diukur berdasarkan untung-rugi, bukan lagi wajar atau tidak wajar, baik atau tidak baik, benar atau salah. 

Akal-budi atau akhlaqul karimah tidak lagi aktif di dalam masyarakat. Bahkan banyak orang yang tega berpesta dan membangunistana di atas puing-puing kehancuran saudaranya sendiri.

Baca juga: Semangat Penjual Bunga di TPU Sei Panas Batam, Berlari ke Peziarah Demi Rupiah Menjelang Ramadhan

Jika pola kehidupan sudah seperti itu dan tidak ada usaha untuk mengatasinya, maka itu pertanda ‘lampu kuning’ bagi dunia kemanusiaan kita. 

Jika demikian adanya maka alam raya pun enggan menerima kehadiran kita sebagai khalifahnya. Bahkan sebaliknya ia akan menunjukkan pembangkangannya dengan berbagai cara. 

Termasuk di antaranya dengan anomaly cuaca yang sulit diprediksi, bencana alam merajalela, gunung-gunung  batuk berjamaah, dan virus asing bermunculan di mana-mana. 

Jika hal-hal seperti ini muncul maka mungkin inilah yang disebut Nabi sebagai tanda-tanda kecil (‘alama al-shugra) hari kiyamat akan tiba. 

Dengan demikian niat luhur untuk senantiasa merawat kelestarian kemabruran ubudiyah selama sebulan Ramadhan diharapkan bisa terpelihara kesuciannya dengan niat yang luhur dan keinginan yang kuat untuk selalu dekat dengan Allah SWT. (*) 
 
Baca juga Berita TribunBatam.id lainnya di Google News

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved