DEMAM BERDARAH DI BATAM

Satu Pasien Demam Berdarah di Batam Meninggal, Simak Data DBD Hingga Oktober 2024

Dinkes Batam mengungkap satu pasien demam berdarah meninggal dunia asal Kelurahan Sei Lekop, Kecamatan Sagulung hingga 10 Oktober 2024.

TribunBatam.id/Bereslumbantobing
DEMAM BERDARAH DI BATAM - Petugas fogging untuk menekan kasus demam berdarah di kaveling baru Sagulung, Kota Batam, Provinsi Kepri belum lama ini. Satu pasien DBD di Batam meninggal dunia hingga Oktober 2024. 

TRIBUNBATAM.id, BATAM - Satu pasien demam berdarah di Batam meninggal dunia.

Warga Batam yang meninggal dunia akibat demam berdarah itu merupakan warga Kelurahan Sei Lekop.

Kasus demam berdarah di Batam ini merupakan data Dinkes hingga Oktober 2024.

Bahkan, sepekan di bulan Oktober, Dinkes Batam mencatat ada 22 orang terpapar. 

"Data ini hingga 10 Oktober kemarin," ujar Kabid Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Dinas Kesehatan Batam, Melda, Sabtu (12/10/2024).

Sementara pada September, terdapat 76 warga Batam terpapar DBD. 

Baca juga: Demam Berdarah di Batam Serang Anggota Polsek Sekupang, Kapolsek Fogging Kantor

Jumlah ini menjadi pemuncak pada tahun 2024. 

"Penderita DBD dapat merasakan gejala berupa nyeri otot dan tulang, demam, sakit kepala, serta muncul bintik merah di kulit. Jika tidak segera ditangani, penyakit ini berisiko menimbulkan komplikasi syok dan perdarahan," ungkapnya. 

Tingginya curah hujan menjadi sala satu faktor naiknya kasus DBD di Batam

Selain itu juga dipengaruhi masih kurangnya kesadaran masyarakat tentang kesehatan lingkungan tempat tinggalnya. 

Oleh sebab itu, Dinkes Kota Batam terus berupaya mengendalikan kasus DBD dengan mengajak masyarakat untuk peduli terhadap kesehatan lingkungan. 

Termasuk juga mengimplementasikan gerakan satu rumah satu jumantik dengan menunjuk juru pemantau jentik (jumantik) memantau dan memastikan tak ada jentik di lingkungan masing-masing.

Baca juga: Kasus Demam Berdarah di Tanjungpinang Turun Dalam 4 Bulan, Tersisa 7 Kasus DBD

Upaya lain yang dilakukan Dinkes guna meminimalisir kasus DBD ini ialah dengan meningkatkan peran masyarakat dalam pemberantasan sarang nyamuk. 

Mengampanyekan program 3M, yakni menguras bak mandi, menutup rapat tempat penampungan air dan menyingkirkan barang-barang bekas.

"Selain itu dalam mengantisipasi peningkatan kasus yang lebih banyak Dinkes Batam juga mengintrusikan puskesmas meningkatkan kesiapsiagaan DBD, " ujarnya. 

Halaman
12
Sumber: Tribun Batam
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved