Unjuk Rasa Tenaga Kesehatan di Natuna Kepri, TPP Terlambat Empat Bulan

Ratusan tenaga kesehatan duduk lesehan didepan kantor Bupati Natuna, setia menunggu hasil audiensi bersama Bupati Natuna. Senin (10/3/2025).

Penulis: Birri Fikrudin | Editor: Prawira Maulana
Birri
Ratusan tenaga kesehatan duduk lesehan di depan kantor Bupati Natuna, setia menunggu hasil audiensi bersama Bupati Natuna. Senin (10/3/2025). 

Laporan Wartawan Tribun Batam, Birri Fikrudin

TRIBUNBATAM.id, NATUNA - Ratusan tenaga kesehatan (Nakes) di Kabupaten Natuna, masih bertahan di depan kantor Bupati Natuna, Senin (10/3/2025).

Mereka menyuarakan keluhan terkait keterlambatan pembayaran Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP) selama empat bulan.

Serta menolak adanya pemaksaan TPP yang dinilai tak berpihak kepada Nakes.

Bahkan para peserta aksi rela duduk lesehan di bawah terik matahari, mereka menunggu kepastian yang hingga kini belum juga didapatkan.  

Dalam aksi damai ini, berbagai keluhan disampaikan, mulai dari kondisi ekonomi yang semakin sulit, hingga perasaan tidak dihargai oleh pemerintah daerah.  

Banyak nakes mengaku bahwa keterlambatan pembayaran TPP membuat mereka kesulitan memenuhi kebutuhan hidup. 

Bagi mereka yang memiliki golongan rendah, TPP menjadi tambahan penghasilan yang sangat berarti.  

"Kalau hanya mengandalkan gaji pokok, kami tidak bisa mencukupi kebutuhan rumah tangga. Harga kebutuhan pokok terus naik, sementara penghasilan kami tertahan. Kami punya keluarga yang harus diberi makan, anak-anak yang harus sekolah," ujar seorang tenaga kesehatan yang ikut aksi kepada tribunbatam.id.

Selain masalah finansial, para tenaga kesehatan juga mengeluhkan beban kerja yang semakin berat. 

Salah satu perwakilan Himpunan Aliansi Tenaga Kesehatan Natuna, dalam oratornya menegaskan, bahwa pembayaran TPP harus segera direalisasikan karena para tenaga kesehatan telah bekerja maksimal, dan memenuhi tanggung jawab.

"Kami sangat percaya bahwa dengan adanya Bupati baru, hak kami dapat segera dipenuni," ujarnya dengan suara lantang.

Hal senada juga disampaikan oleh perwakilan lainnya Devi, yang menegaskan bahwa tenaga kesehatan berhak menerima TPP, karena telah menjalankan tugasnya dengan baik.

"Apa yang kita tuntut, teman-teman?" teriaknya. Serempak, para nakes menjawab, "Hak".

Selain itu, ia juga menyoroti beratnya tugas tenaga kesehatan yang penuh dengan pengorbanan demi menyelamatkan nyawa pasien, dan memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat, khususnya di wilayah terdepan NKRI.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved